Murai batu Hero dan cucak ijo Satria menjadi bintang lapangan dalam lomba burung berkicau APBN Award di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/12). Kedua burung ini sama-sama mencetak kemenangan quattrick, atau empat kali juara 1. Wow!!!
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Even kemasan Ronggolawe Nusantara ini diikuti sekitar 2.200 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air. Panitia membuka enam kelas yang terdiri atas 52 sesi, dengan menggunakan dua lapangan.
Meski sempat diwarnai protes beberapa perserta, serta insiden pelarangan wartawan bawa kamera dan peranti perekaman lainnya di dalam arena lomba, even akbar APBN Award secara keseluruhan berlangsung meriah.
Panitia membuka lima kelas murai batu ring serta satu kelas murai batu bebas aksi. Murai batu Hero koleksi Om Leonardo (Chang SF) tampil ngegas dengan menjuarai empat kelas, termasuk kelas bebas aksi.
Murai batu Hero terbaik di Kelas Nanjung 105, mengungguli Sumut milik Om Rangkuti (Kp Tengah) dan Bandit milik Om Ivan Syam (Royal Sakura SF Bandung).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kelas Ebod Strong juga dimenangi Hero, unggul atas MB Magic milik H Toeren (Dipo Team) dan Raja Medan milik Om Iwan / Mulyono BF (Duren Jaya).
Gelar ketiga diraih Hero di Kelas Voer Ronggolawe. Kali ini Hero mengalahkan Jaguar milik Om Andi Owen (Alvin Team) dan IM Patriot andalan Om Romi (Al Asoy). Tidak hanya itu, Hero juga terbaik di kelas murai batu bebas aksi.
Bahkan murai batu Hero nyaris mencetak quintrick. Sayangnya, burung ini harus puas di posisi kedua pada kelas utama APBN. Gelar bergengsi tersebut diraih D-Master milik Om Juli Baramiko dari APBN Lampung.
Murai batu IM Patriot yang dikawal mekanik andalannya, Om Ndod, kemudian sukses memenangi Kelas Bio Fighter. Juara kedua dan ketiga diraih murai bati Bazzoka besutan Om Andi Owen (Alvin Team) dan Terpesona milik H Jay (JPMRT 78 SF Banjarmasin).
Penampilan apik juga diperlihatkan cucak ijo Satria milik Om Iwan Syam (Royal Sakura SF Bandung). Sebagaimana Hero, burung ini juga sukses menjuarai empat kelas.
Cucak ijo Satria unggul di Kelas Nanjung 105, Ebod Strong, Voer Ronggolawe, dan Bio Fighter A. Satu kelas lainnya, Bio Fighter B, dimenangi cucak ijo Bendel milik Om Suliyadi (ARB Team).
Satria memang kerap menjuarai even-even nasional. Materi lagu dan kinerjanya mumpuni, dengan tembakan-tembakan berkelas dan isian-isian tajam.
Bintang lainnya dalam APBN Award adalah lovebird Pinka milik Om Ferry Free York (Dollar BC). Pinka sukses mencetak hattrick.
Dengan durasi lebih dari dua menit, lovebird Pinka menjuarai Kelas Dewasa Fighter Ebod Strong B, Bio Fighter A, dan Voer Ronggolawe.
Lovebird Nyi Egang kepunyaan Om Edoey Messi (Capruk Team) menjuarai dua kelas, yakni Dewasa Fighter Bio Fighter B dan C. Kelas Fighter Ebod Strong A dimenangi lovebird Siyomi milik H Dony Law (Patriot SF).
Om Adi (WPS SF Bekasi) sukses bersama lovebird Babang. Burung ini menjuarai dua kelas dewasa umum, yakni Ebod Strong B dan Voer Ronggolawe, serta juara 3 dan 4 pada dua sesi lainnya. Kelas Nanjung 105 dimenangi lovebird Buffon milik Om Andi Owen (Alvin Team).
Persaingan seru terjadi di kelas kacer. Om Edy PLN (279 Team) moncer bersama kacer Rambo. Gaco lawas ini menjuarai Kelas Nanjung 105. Juara 2 dan 3 diraih Anak Papih besutan Om Gentur Prakoso (Cawang) dan Malaikat Maut orbitan H Sutan (Kejaksaan).
Namun di Kelas Voer Ronggolawe, Rambo harus mengakui ketangguhan kacer Anak Haram milik Om Helmi (Serdadu Langit). Gaco yang dikawal Om Rio ini meraih juara 1, disusul Rambo dan Obras milik Om Iwan (KMT).
Kacer Anak Haram bahkan meraih double winner, setelah menjuarai Kelas Ebod Strong. Juara kedua dan ketiga diraih kacer Raja Muda milik Om Budhi S (HPC Cikarang) dan Senapan besutan Om Echo Mania (TCR BC).
Hasil nyeri juga diraih kacer Dragon Ball orbitan Om Reihan dari Duta Piala Padepokan 46. Burung ini sukses menjuarai Kelas Bio Fighter B dan Bebas Aksi Miltih. Pada kedua kelas ini, kacer Jatayu milik Om Kukuh (Kania Indramayu SF) bertengger di posisi runner-up.
Kenari Yellow Flash merajai kelas standar umum. Jagoan MD Junior (Bos Pren) ini berhasil menjuarai dua kelas. Om EQ Bandung (Paradise SF) sukses bersama kenari LS. Burung ini memenangi dua kelas standar kecil.
Anis merah Tzaplock milik Om Ronald Owen (Tangerang) tak tertandingi di kelasnya. Gaco ini meraih double winner, setelah menjuarai Kelas Ebod Strong, Bio Fighter.
Kelas Voer Ronggolawe dimenangi anis merah Oscar andalan Maya Queen (Netral SF), disusul Dewa Mabuk milik Om Hendi (Dewa Sakti) dan Arjuna milik Om Tirta (Pantas SF). Dewa Mabuk kemudian menjuarai Kelas Miltih, unggul atas Tzaplock.
Anis merah Tzaplock sebenarnya belum fit 100%. Menurut Om Taufiq yang mengawalnya, bulu-bulu Tzaplokck dalam kondisi belum rapi dan masih kusam. Meski demikian, Tzaplock yang main tiga kali mampu meraih juara 1, 1, dan 2.
Soal pelarangan wartawan membawa kamera serta peralatan lainnya di dalam lapangan, Om Culik Nizrina selaku presiden Ronggolawe Nusantara sudah menjawabnya secara lengkap via akun FB-nya.
Pada intinya, dia menjelaskan, kebijakan ini berdasarkan hasil diskusi panitia pelaksana. “Alasannya, arena gantangan harus streril, agar tim penilai memiliki ruang gerak,” ujarnya.
Artinya, panitia tidak melarang wartawan untuk meliput. Tetapi kamera maupun peralatannya harus berada diluar pagar. (OK-1)
Hasil Lomba Burung Berkicau APBN Award, Jakarta (Minggu 16 Desember 2018)
Murai Batu | Kacer | Kenari | Anis Merah | Anis Kembang | Cucak Hijau | Lovebird | Branjangan | Jalak Suren