HW Bird Farm Ngawi didirikan Om Sugito pada April 2016. Om Gito memang berasal dari keluarga pecinta burung kelangenan. Ayahnya, Harto Wiyono, adalah penggemar sejati puter pelung. Bahkan dia memiliki seekor puter pelung yang dibeli tahun 1978, dan masih hidup sampai sekarang (berarti sudah berumur 40 tahun lebih).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Gito mulai berminat beternak ketika bertandang ke rumah temannya yang lebih dulu beternak burung puter pelung. Maka, dibelilah sepasang induk puter pelung sampai menghasilkan anakan.
Melihat perkembangan puter pelung yang makin ramai, Om Gito memutuskan serius menangkarnya. Induk-induk kualitas lomba pun didatangkannya dari breeder ternama di Kota Solo.
Penangkaran burung puter pelung ini diberi brand HW Bird Farm, untuk menghormati sang ayah. HW inisial nama ayahnya: Harto Wiyono.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Namun beternak burung puter bukanlah pekerjaan utamanya. Om Gito memiliki profesi sebagai developer / pengembang software bidang pertanian dan peternakan. Beternak “hanya” hobi, tetapi jika dikelola serius juga bisa memberi keuntungan lumayan.
“Sebetulnya beternak puter pelung itu tidak sulit, termasuk proses penjodohannya. Induk jantan dan betina cukup ditaruh dalam kurungan terpisah, tapi saling berdekatan.. Kalau keduanya saling mendekat, langsung dimasukkan ke kandang ternak. Nggak butuh waktu lama. Setelah sama-sama birahi, keduanya akan segera kawin,” jelas Om Gito.
Kandang induk idealnya berukuran 70 x 70 x 80 cm3. Kalau belum berkesempatan membuat kandang, kita bisa memanfaatkan kurungan kecil. Yang penting selalu menjaga kebersihan kandang agar induk tak mudah terserang penyakit. Selain itu, ketersediaan pakan dan air minum serta kualitasnya harus selalu dijaga.
Mengenai perawatan anakan, HW Bird Farm menggunakan dua model. Sebagian anakan tetap dirawat dan diloloh oleh induknya hingga remaja. Tapi ada juga yang disapih sejak dini, dan diloloh dengan spet. Cara ini bisa meningkatkan produktivitas indukan.
“Setelah bisa makan sendiri, anakan puter pelung dilepaskan ke kandang umbaran. Dengan demikian, puter muda bisa bebas beterbangan di dalam kandang, sehingga tumbuh lebih sehat dan kuat.
Pakan untuk induk berupa campuran 511 (voer ayam) dan jagung pecah. Pakan untuk anakan puter yang sudah dipindah ke kandang umbaran juga menggunakan campuran 511 dan jagung pecah, ditambah milet, dan beras merah. Terkadang ditambah juga dengan ketan hitam. Hal ini membantu burung agar memiliki kualitas suara yang bagus.
Untuk menjaga kesehatan burung induk, Om Gito menggunakan minyak ikan. Khusus puter petarung, ada produk khusus seperti Madura dan Kooong. HW Bird Farm juga rutin menggunakan aneka produk Omkicau, antara lain BirdVit, BirdPro, dan Pigeon Vit.
Mengenai pemasaran produk, HW Bird Farm menggunakan jalur online dan offline. Kebetulan Om Gito juga dikenal sebagai juri lomba / konkurs puter pelung. Namanya sudah dikenal luas oleh komunitas penggemar puter pelung, khususnya Jawa Timur.
Berbekal jejaringnya yang luas, tidak sulit bagi HW Bird Farm untuk memasarkan produknya secara offline. Pelanggannya tak hanya berasal dari Ngawi, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Madiun, Surabaya, Jogja, Semarang, hingga Cikarang dan Jakarta.
Harga puter pelung per ekor bervariasi, mulai dari ratusan ribu (kelas terasan) hingga jutaan rupiah (spesial kelas lomba). HW Bird Farm juga menjual induk siap ternak. Harga juga bervariasi. Untuk induk trah unggul, harga sepasang bisa mencapai lebih dari Rp 10 juta.
Bagi rekan-rekan yang berminat beternak puter pelung, Om Gito berpesan, mulailah dengan menyenangi dulu. “Yang penting senang dulu. Soal pemasaran, nanti akan ketemu jalannya sendiri, sesuai jam terbang,” tandas Om Gito. (neolithikum)
Breeding puter pelung HW Bird Farm
Kontak: Om Sugito (WA 0813-2696-2023)
Alamat: Jalan Akasia RT 05 / 04, Klitik, Ngawi, Jawa Timur.