Raden Nando, kicaumania dari Pangeran SF Solok, Sumatera Barat, memiliki rekam jejak sebagai pengorbit murai batu dan kacer berprestasi. Beberapa gaconya pernah dibeli para pemain di Sumatera dan Jawa. Tapi tidak semua burung dilepasnya, kendati dipinang dengan mahar fantastis. Salah satunya adalah murai batu Raden Udara, yang tetap dipertahankannya hingga sekarang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebagai pengorbit burung berprestasi, Om Nando menjadi pelanggan para pemain besar. Murai batu Black Devil (ekor hitam), misalnya, dibeli Om Agung Aji (Batam) seharga Rp 25 juta. Tak hanya itu, Om Agung Aji juga membeli murai batu Mata Dewa seharga Rp 35 juta.
Om Noegroho Andretta (Klaten), atau kerap disapa Om Pepi, juga pernah membeli murai batu hasil orbitan Om Nando. Om Pepi adalah pengorbit lovebird Marco, yang kemudian ditake-over Om Purbo Wiyardono (SB Beton SF Klaten).
Om Kadafi, cendekiawan yang juga ketua umum BnR Indonesia, pernah membeli kacer Suara Sakti (berganti nama menjadi Mawar Merah) besutan Om Nando seharga Rp 50 juta. Adapun kacer Pangeran Kipas dibeli Om Sagaf Al Hadat (Palembang) seharga Rp 75 juta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kendati demikian, ada beberapa burung berprestasi yang tetap dipertahankan Om Nando. Misalnya, murai batu Raden Udara. Padahal, sejumlah pemain berani meminangnya dengan mahar fantastis. Bahkan, enam tahu lalu, ada pemain yang siap memberi mahar Rp 175 juta untuk mendapatkan Raden Udara.
Menurut Om Nando, murai batu Raden Udara merupakan jagoan tua. Burung ini diperolehnya 11 tahun lalu seharga Rp 2 juta. Butuh perjuangan ekstra untuk mendapatkannya.
“Saya sampai lima hari nongkrongin rumah pemiliknya, dari pagi sampai jam sepuluh malam. Tapi usaha ini tidak sia-sia. Sabtu malam, saya ketemu pemiliknya dan bisa mendapatkan Raden Udara,” tuturnya kepada omkicau.com.
Mengapa Om Nando begitu bersemangat untuk bisa mendapatkan murai batu Raden Udara? Kisahnya, dua tahun sebelumnya, ada info dari pemikat burung. Dia mengatakan, ada murai batu bagus di Dusun Sangir, Desa Batu Bajanjang, Kecamatan Garabak Datar, Kabupaten Solok.
Dusun Sangir masih termasuk kawasan pelosok. Untuk sampai ke sana hanya bisa menggunakan kuda. Tapi hal ini tidak menggoyahkan semangat Om Nando untuk mendapatkan Raden Udara. “Jadi, Raden Udara itu termasuk jenis murai batu ekor putih asli Sangir,” tambahnya.
Benar saja! Setelah merawatnya secara intensif, Om Nando mulai menurunkan Raden Udara dalam kontes-kontes burung di wilayah Solok dan sekitarnya. Burung ini kerap meraih kemenangan hattrick dan quattrick.
Berkat prestasinya tersebut, Pangeran SF yang digawangi Om Nando sering dinobatkan sebagai juara umum single fighter. “Sudah lebih dari seratus kali Pangeran SF tampil sebagai juara umum,” tutur Om Nando.
Beberapa even yang pernah dimenangi murai batu Raden Udara antara lain Piala Raja Sumatera, Wali Kota Cup Solok, dan sebagainya. Bahkan Om Nando pernah menurunkan murai batu Raden Udara dalam gelaran di Belopa, Kabupaten Luwu (Sulawesi Selatan), dan meraih juara pertama.
Raden Udara memang mempunyai beberapa keunggulan yang membuatnya sering menang hattrick bahkan quattrick. Misalnya durasi kerjanya full, volume plus-plus, dengan materi isian kompet.
Beberapa isiannya jarang dimiliki murai batu lainnya, misalnya cendet macan, cucak keling, pelatuk, dan rio-rio. Semua isian ini mampu dibongkar habis-habisan di arena lomba.
Tips perawatan murai batu Raden Udara
a. Perawatan harian (Senin – Rabu):
- Setiap pagi, burung dijemur selama 2 jam.
- Burung tidak mengenal voer. Pakan berupa jangkrik (10 / 10) dan kroto sebanyak 1 sendok makan.
- Air minum wajib diganti setiap hari.
- Mandi menggunakan karamba, dilakukan sore hari (pukul 15.00 atau 16.00).
- Baik siang maupun malam, sangkarnya tidak pernah dikerodong.
b. Perawatan H-3 dan H-2 (Kamis – Jumat):
- Secara umum, pola perawatan sama seperti harian.
- Namun, sangkarnya full kerodong (siang dan malam).
- Porsi jangkrik dinaikkan menjadi 15 / 15.
c. Perawatan H-1 dan Hari-H (Sabtu – Minggu):
- Pola perawatan seperti H-2.
- Burung diberi orong-orong sebanyak 2 ekor, yang diyakini membuat penampilannya makin ngedan di gantangan.
Sebisa mungkin, Om Nando akan mempertahankan murai batu Raden Udara. “Sampai saat ini, saya belum tergiur dengan penawaran berapapun.” tandas Om Nando yang juga membuka kios burung. (neolithikum)