Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Pepatah itu tampaknya mengena pada diri Om Ari (Abui), kicaumania yang mukim di Sebawi, Sambas, Kalimantan Barat. Sejak lama dia mengidolakan kacer Moh Sohor (saat itu kepunyaan Om Hendri Cung). Di kemudian hari, kacer jawara itu akhirnya bisa menjadi miliknya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Dari dulu, saya sudah mengidolakan kacer Moh Sohor. Enggak terbayang kalau akhirnya saya bisa memiliki burung tersebut. Yang membuat saya makin kagum, Om Hendri Cung juga memberikan tips settingan kalau burung mau dilombakan. Jarang ada kicaumania yang seperti itu,” kata Om Ari kepada omkicau.com.
Om Hendri Cung menjual gaco andalannya, karena sedang membutuhkan uang. Burung akhirnya diboyong Om Ari dengan mahar Rp 17 juta. Meski sudah berpindah tangan, Moh Sohor sampai sekarang tetap stabil di jalur juara, karena pola perawatan harian dan settingan lomba tidak berubah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Mengapa burung ini diberi nama kacer Moh Sohor. Rupanya, Om Hendri Cung mendapatkan burung ini dari kicaumania yang mukim di Jalan Moh Sohor, Pemangkat, Kabupaten Sambas. Melihat sejarah inilah, Om Ari tak berniat mengganti nama gaco anyarnya tersebut.
“Awalnya, Moh Sohor merupakan burung rumahan seperti pada umumnya. Namun umurnya sudah mapan, sekitar lima tahunan. Saat itu kondisinya kurang terawat, kutuan, bau kecoa, dan tak ada tanda-tanda bakal menjadi burung juara,” tutur Om Hendri.
Om Hendri membelinya hanya seharga Rp 500.000, plus sangkar ukir biasa. Setelah dirawat intensif, burung mulai menunjukkan bakatnya. Moh Sohor mulai unjuk prestasi di arena latberan, meski sebatas nominasi.
Menyadari ilmu kacernya belum memadai, Om Hendri bergabung dengan Grup FB Celeng Player Indonesia (CPI) yang khusus membahas permasalahan kacer. Dia dibimbing salah seorang master kacer dengan nama akun Ibi Bandar Kacer.
Sejak itu wawasannya makin meningkat. Ilmu yang diperoleh langsung dipraktikkan pada kacer Moh Sohor. Alhasil, gaconya mampu bersaing dengan kacer-kacer mapan dalam berbagai kontes burung di Kalimantan Barat.
Kacer Moh Sohor termasuk burung jujur, yang sanggup bertempur setiap minggu. Burung ini bertipe panas, dalam arti tidak suka udara panas, gemar mandi, cepat on-fire, namun terlihat pemarah atau emosian.
Beberapa prestasi yang pernah diraih Moh Sohor antara lain:
- Gebyar Kemerdekaan RI, 26 Agustus 2018 (juara 1, 2, 8)
- Launching Latber Asri, Sambas, 31 Oktober 2018 (1, 5)
- Latber Serasam, Sekura, 19 Desember 2018 (1, 1 , 10 + BOB)
- Latpres Akhir Tahun & Happy New Year 2019 (1, 1)
- Latber Sentebang, Jawaii , 9 Januari 2019 (1, 1, 2 + BOB)
- Al Has Cup I (1)
Tips perawatan kacer Moh Sohor
Berikut ini tips perawatan harian dan settingan lomba kacer Moh Sohor, yang “diwariskan” Om Hendri Cung kepada Om Ari.
a. Perawatan harian:
- Durasi penjemuran 30 menit.
- Burung mandi sore hari, dalam karamba. Jadwal mandi tiga kali dalam seminggu.
- Porsi jangkrik 6 / 6 (pagi / sore).
- Porsi kroto 1 sendok teh, yang diberikan 2-3 kali selepas mandi sore.
b. Settingan lomba:
- Tidak ada penambahan extra fooding (EF).
- Sebelum berangkat ke arena lomba, burung mandi pagi terlebih dulu. Setelah itu diberi jangkrik (6 ekor).
- Sampai di lapangan, burung harus diasingkan dari suara burung apapun. Karena jika terlalu dekat, kacer Moh Sohor bisa gembos saat di gantangan.
- Saat diasingkan, burung istirahat. Ritsleting kerodong dibuka.
- Jika cuaca panas, burung mandi lagi, lalu kembali diberikan 6 ekor jangkrik.
- Sekitar 2 sesi sebelum naik gantangan, burung diberi kroto sebanyak 1 cepuk.
“Moh Sohor adalah kacer impian saya yang jadi kenyataan. Saya akan merawatnya sampai kapanpun. Jadi, jika ada penawaran, saya akan menolaknya,” tandas Om Ari. (neolithikum)