Jika ingin menghasilkan anakan lovebird melalui perkawinan terencana, yakni dari induk A dan induk B, para peternak biasanya menggunakan kandang battery. Hal ini terutama dilakukan para peternak lovebird warna. Namun, harus diakui, proses penjodohan lovebird di kandang battery jauh lebih sulit daripada di kandang koloni yang bersifat alami.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam kandang koloni, lovebird bisa mencari pasangan sesuai dengan keinginan atau seleranya sendiri. Lain halnya dengan kandang battery, di mana induk jantan A “dipaksa” dijodohkan dengan induk betina B. Tidak selamanya keduanya mau berjodoh, sehingga terjadi perkelahian yang berujung kematian pada salah satu calon induk.
Namun jika sudah memiliki pengalaman, tentu berbagai kendala tersebut bisa diatasi. Om Rizky Andriawan, pemilik penangkaran lovebird warna Kanjeng Alif BF di Kabupaten Muara Jambi, mempunyai tips tersendiri dalam menjodohkan lovebird warna di kandang battery.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pertama, siapkan dulu kandang battery, lengkap dengan gelodok tempat bertelur. Gelodok lalu diisi dengan bahan-bahan sarang. Om Rizky biasanya menggunakan sekam kayu, agar anakan yang menetas tidak cacat dan mati akibat terinjak induknya sendiri. Selain sekam kayu, dia juga menambahkan kulit jagung dan / atau pelepah sawit.
Kedua, masukkan calon induk jantan dan betina ke dalam kandang / sangkar kapsul. Pilihlah lovebird jantan dan betina yang sudah cukup umur.
Sebelum dimasukkan ke kandang kapsul, pastikan calon induk jantan dan betina dalam kondisi birahi yang optimal. Ada tengara khusus yang sering diamati Om Rizky pada lovebird-lovebird dalam kondisi birahi yang optimal.
“Lovebird jantan, misalnya, kalau sudah birahi sering menganggaruk-garuk kepala dengan kakinya. Kepala juga sering manggut-manggut, serta mengeluarkan suara khas. Pada lovebird betina, tandanya antara lain sering merentangkan sayapnya, seperti pesawat,” jelas Om Rizky kepada omkicau.com.
Apabila lovebird jantan dan betina sudah menunjukkan tanda-tanda seperti itu, maka keduanya sudah siap diternak. Tapi proses penjodohan harus dilakukan terlebih dulu di kandang kapsul.
Setiap pagi, lovebird dimandikan dengan cara disemprot, kemudian dijemur (misalnya, mulai pukul 08.00 hingga 09.00). Setelah dijemur, burung diangin-anginkan.
Setiap saat kedua calon induk harus selalu dipantau. Apakah keduanya masih saling kejar dan saling serang, atau sudah terlihat mesra dan selalu berdekatan. Pemantauan dilakukan selama tiga hari berturut turut.
“Tanda berjodoh, kedua lovebird selalu menempel dan saling meloloh. Jika masih kejar-kejaran atau saling serang, segera pisahkan dan ganti salah satunya dengan burung lain,” ungkap Om Rizky.
Lovebird yang sudah berjodoh kemudian dipindah ke kandang battery yang sudah disiapkan. Biasanya, satu minggu setelah berjodoh, lovebird sudah terpantau kawin. Seminggu setelah kawin, induk betina bertelur. (neolithikum)