Banyak penangkar murai batu yang mengatakan, murai batu jawara berpotensi besar menghasilkan anakan yang nantinya juga bakal berprestasi. Sebagian ada benarnya, meski dalam praktiknya tak semudah itu. Hal ini dibuktikan sendiri oleh Om Azwar saat mengorbitkan murai batu King Aras, hasil ternaknya sendiri.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Murai batu King Aras berasal dari induk jantan jawara. Ibunya (induk betina) pun punya trah juara, lantaran berasal dari pejantan jawara pula. Induk jantan tersebut harus berganti pasangan hingga empat kali, sampai akhirnya ketemu ibunya King Aras.
Padahal, tiga induk betina sebelumnya juga berasal dari trah jawara. Baru pada penjodohan keempat, induk jantan menemukan pasangan yang paling tepat. Terbukti anak-anaknya selain King Aras juga berprestasi di lapangan.
“Hampir semua murai betina di tempat saya merupakan trah juara. Tetapi tak semuanya bisa menghasilkan anakan jawara. Jadi kita perlu mengamati kelebihan dan kekurangan dari setiap induk betina. Perlu trial and error, sampai ketemu pasangan yang paling tepat,” kata Om Azwar kepada omkicau.com.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain mengandalkan trah jawara, Om Azwar juga harus melakukan pemasteran dan perawatan yang tepat sejak dini terhadap anakan-anakan murai batu yang mau diorbitkan. Hal ini juga diterapkannya pada murai batu King Aras.
“Hasilnya mendekati maksimal. Sebab hampir semua anakan jantan moncer dalam berbagai kejuaraan, baik di Sumatera maupun Jawa,” tambahnya.
Murai batu King Aras mempunyai suara yang keras dan kristal, ngerol-nembak dengan gaya bertarung yang atraktif. Perputaran lagunya mendekati sempurna, nyaris tanpa jeda.
Setiap berpindah tangkringan, atau saat ekornya bergerak, burung akan mengeluarkan lagu dan tembakan berganti-ganti. Tak heran jika para juri kerap mengganjarnya dengan bendera koncer. Beberapa prestasinya antara lain:
- Honda Arista Cup (juara 1, 1)
- Lomba Seni Suara Burung Berkicau (1, 1)
- Arema Cup 3 (1, 2)
- Andalas Birdshop (1, 2)
- Latpres Independent Bersatu (1,2)
- Radjawali Indonesia DPC Kampar (1)
- Road to Julia Cup (1)
- Master Independent Indonesia (2)
- Piala Srikandi (2)
Kemenangan double winner King Aras dalam even Honda Arista Cup di Durian Sebatang, Ujung Batu, Rokan Hulu, Minggu (17/3), sangat berkesan bagi Om Azwar. Sebab, inilah pertama kalinya murai batu King Aras main tiga sesi, dan berhasil meraih double winner.
“Karena lokasinya jauh dari Pekanbaru, King Aras berangkat ke lapangan tanpa mandi. Sampai di lapangan, sesi pertama sudah hampir dimulai. Jadi burung digantang tanpa mandi. Hasilnya kurang maksimal. Setelah dimandikan, King Aras sukses menjuarai dua sesi berikutnya,” jelas Om Azwar.
Sebelumnya, King Aras paling banter hanya tampil dua sesi dalam setiap even. Om Azwar tidak mau ngoyo, sehingga tidak mau memaksa jagoannya main terlalu banyak. Apalagi sesi ketiga biasanya dimainkan jelang petang atau bahkan hingga malam hari.
Tips perawatan murai batu King Aras
Karena kesibukannya sebagai wirausahawan, Om Azwar hanya bisa merawat King Aras pada pagi hari saja. Beruntung burung tidak rewel, dan tetap berprestasi. Berikut ini tips perawatan King Aras:
a. Perawatan harian (Senin – Jumat)
- Penjemuran hanya dilakukan pada hari Senin, Rabu, dan Kamis, selama 1 jam (pukul 09.00 hingga 10.00).
- Hari Selasa dan Jumat, King Aras dimasukkan ke kandang umbaran sepanjang 5 meter, dipacu agar bolak-balik sebanyak 200 kali.
- Pakan utama berupa voer Fancy warna hijau.
- Porsi jangkrik 5 ekor, ditambah kroto (1 sendok teh).
- Air minum wajib diganti setiap pagi.
- Setelah diangin-anginkan usai dijemur, atau dipindah dari kandang umbaran, sangkarnya langsung dikerodong sambil dilakukan pemasteran.
- Pemasteran menggunakan burung hidup, mulai dari cililin, tengkek buto, cucak jenggot jawa, kapas tembak, cucak cungkok, siri-siri kecil, lovebird, dan kenari.
b. Perawatan lomba (Sabtu – Minggu)
- Sebagian besar pola perawatan sama seperti harian.
- Pada H-1 (Sabtu), porsi jangkrik dinaikkan menjadi 7 ekor, ditambah kroto (1 sendok makan).
- Saat mau digantang, burung dicolok dulu dengan 2 ekor jangkrik.
Berkat prestasinya, berbagai penawaran mengalir ke Om Azwar. Banyak pemain yang berminat meminang King Aras. Penawaran tertinggi saat ini sudah mencapai Rp 85 juta, tapi Om Azwar belum cocok dengan nilai mahar tersebut.
“Saya baru melepasnya kalau ada yang berani kasih mahar minimal 135 juta. Jika prestasinya makin banyak, mungkin saya berubah fikiran lagi soal nominal harga tersebut,” tandas Om Azwar. (neolithikum)