Untuk kesekian kalinya, omkicau.com ingin mengulas kesuksesan ibu rumah tangga dalam menangkar atau beternak burung. Kali ini tentang kesuksesan Mbak Ella Niesti Fajriah dalam mengelola ternak lovebird yang bernama Kenes BF Semarang.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sejak kecil Mbak Ella sudah menyukai berbagai jenis burung. Almarhum kakeknya dulu juga gemar memelihara kutilang, perkutut, dan jenis burung lainnya.
Mbak Ella menikah dengan Om Bachtiar Wibowo alias Om Bowo, yang juga penggemar burung. Keduanya lalu mendirikan penangkaran lovebird Kenes BF yang bermarkas di kawasan Mijen, Kota Semarang.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Mengapa diberi nama Kenes BF? Pasalnya, almarhum neneknya dahulu sering memanggil Mbak Ella dengan sebutan Kenes. Penangkaran lovebird Kenes BF dirintis Mbak Ella bersama Om Bowo sekitar empat tahun lalu.
Awalnya Om Bowo membeli sepasang lovebird siapan. Setelah dirawat dan ditangkar, induk betina bertelur dan menetas dua ekor. Kedua anakan itu dirawat hingga dewasa dan menjadi pasangan induk juga.
Om Bowo lalu ditawari temannya sepasang lovebird lagi, sehingga materi indukan bertambah menjadi tiga pasang. Setelah empat tahun berjalan, kini Kenes BF sudah memiliki 25 pasang induk lovebird.
“Saya ibu rumah tangga Om, nggak punya profesi lain. Jadi hanya fokus beternak. Suami bekerja di gudang Indomarco sebagai checker. Sehari-hari saya yang merawat semua burung ternak,” kata Mbak Ella kepada omkicau.com.
Selain itu, Mbak Ella juga merawat aneka burung masteran seperti murai batu, cucak ijo, jalak suren, kenari, hingga burung-madu (“kolibri”).
“Kalau tes gantang dan pemasaran, itu tugas suami. Tetapi saya sesekali juga membantu pemasaran, yakni dengan cara posting di media sosial,” tambah Mbak Ella.
Dia dan suaminya menguasai cara beternak lovebird setelah mendapat bimbingan dari pasutri asal Klaten, yakni Om Dodok dan Mbak. Pasutri ini memiliki penangkaran lovebird bernama Sedulur SF yang bermarkas di daerah Nglengkong, Kecamatan Cawas.
“Mbak Warni dan Om Dodok sudah seperti kakak sendiri. Kami diajari cara menjodohkan lovebird, merawat anakan lovebird, bahkan cara setting lovebird untuk tujuan lomba,” ujar Mbak Ella.
Penjodohan lovebird di kandang koloni
Karena lebih praktis, Mbak Ella menjodohkan lovebird secara ombyokan di kandang koloni, atau umbaran berukuran 3 x 3 m2 dan tinggi 3 meter. Burung akan mencari pasangan sendiri-sendiri sesuai dengan selera masing-masing.
Selanjutnya, dilakukan pemantauan (sekitar 1 minggu) untuk memastikan lovebird yang sudah benar-benar berjodoh. Jika sudah berjodoh, pasangan tersebut dipindah sementara ke kandang battery sampai bertelur dan menetas.
Setelah menetas, pasangan tersebut dipindah lagi ke dalam kandang koloni, berikut gelodok dan anak-anak lovebird yang baru menetas.
Kalau sudah berumur 1 minggu, atau sudah bisa melek, anakan lovebird dipindah ke kandang pembesaran. Mbak Ella akan merawat sendiri anakan-anakan lovebird tersebut, dengan cara diloloh menggunakan spet (spuit).
Dengan cara seperti itu, maka induk akan segera berproduksi kembali. Meski pasangan induk tadi dipindah ke kandang koloni, bercampur dengan pasangan lain, mereka tidak akan selingkuh.
“Jodohnya tetap satu. Nggak akan poligami atau tertukar seperti judul sinetron-sinetron di televisi, he.. he.. he..,” ujar Mbak Ella sambil tertawa.
Pakan utama indukan hanya berupa milet putih saja. Tetapi kalau induk terpantau bertelur, Mbak Ella akan memberi pakan tambahan berupa voer ayam BR. Kalau sudah ada yang menetas, induk diberi extra fooding berupa jagung manis.
Untuk pakan lovebird paud dan lovebird siapan, Mbak Ella meraciknya sendiri dari bahan milet putih, madu, serta rempah-rempah (jahe, kunir, kencur).
Caranya, rempah-rempah diparut halus, kemudian direbus. Air rebusannya ini dicampur dengan milet putih sampai merata. Selanjutnya dijemur sampai bener-benar kering. Kalau tidak benar-benar kering, takutnya malah berjamur dan berdampak negatif terhadap burung.
Untuk pakan lolohan, Mbak Ella juga meraciknya sendiri. Bahannya terdiri atas bubur bayi Sun beras merah, Sun kacang hijau, Fancy rumput laut, BR, dan Vitachick. Semua bahan diblender dan diayak pakai saringan, sehingga hasilnya sangat lembut.
Salah satu kewajiban utama peternak lovebird, dan jenis burung lainnya, adalah selalu menjaga kebersihan kandang dan perlengkapannya. Mbak Ella membersihkan kandang 3 hari sekali. Kandang juga harus aman dari gangguan tikus dan kucing.
Pakan dan minum mesti diperhatikan jangan sampai habis dan diganti secara periodik. Penjemuran setiap pagi juga rutin dilakukan, terutama untuk lovebird siapan.
Harga anakan lovebird hasil breeding Kenes BF dibanderol sekitar Rp 200.000 – Rp 300.000. Khusus kualitas lomba, harganya lebih dari Rp 300.000. Dalam sebulan, Kenes BF bisa menjual rata-rata 10 ekor lovebird.
Untuk kepuasan setiap pembeli, Kenes BF memberi garansi. Artinya, jika pembeli kurang cocok, burung bisa dikembalikan dan ditukar dengan lovebird lainnya.
Pelanggan Kenes BF tak hanya para lovebird mania di seputaran Semarang saja. Banyak juga pembeli dari luar kota seperti Sragen, Purworejo, Klaten, Wonosobo, Indramayu, hingga Jakarta. (neolithikum)
Penangkaran lovebird Kenes BF
Kontak: Mbak Ella (WA 0857-9993-5259)
Google Map: Kenes Birdfarm
Alamat: Jl Sastromihardjo Gang Muttaqin No 19, RT 01 / RW 02, Polaman, Mijen, Semarang.