Om Irham Martha, kicaumania asli Bogor yang kini bermukim di Sawahlunto, punya gaco andalan bernama murai batu Sienta. Prestasinya sudah seabrek, baik dalam even sekelas latberan hingga lomba burung skala regional di Sumatera Barat.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Nama Sienta terinspirasi dari salah satu merek mobil pabrikan Toyota. “Harapannya, murai batu Sienta bisa tampil elegan seperti tongkrongan mobil tersebut,” kata Om Irham yang kini berusia 39 tahun serta bekerja di salah satu BUMN.
Saat ini Om Irham tergabung dengan Elite BC. Murai batu Sienta menjadi salah satu gaco terbaiknya, karena prestasinya memang selalu membanggakan. Tak jarang burung ini meraih double winner, bahkan beberapa kali nyaris mencetak kemenangan hattrick.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sudah dua tahun lebih murai batu Sienta di tangan Om Irham. Jagoan ini diperolehnya dari Om Ipank, rekan kicaumania Sawahlunto, akhir tahun 2016.
“Saya pertama kali melihat Sienta main dalam even latber di pinggiran Kota Sawahlunto. Saya tertarik gaya mainnya yang asyik,” ujarnya kepada omkicau.com.
Usai lomba, dia mendatangi rumah Om Ipank. Setelah negosiasi cukup lama, akhirnya Om Ipank merelakan murai batu Sienta diboyong Om Irham dengan harga Rp 6 juta. Semula, Om Ipank buka harga Rp 10 juta.
Gaya main murai batu Sienta memang elegan: naik turun tenggeran, hormat juri, dan tidak pernah ngeruji. Bukan hanya itu. Sienta juga memiliki power suara yang keras, dengan materi lagu yang komplet, mulai dari suara burung cililin, kenari, lovebird, kapas tembak, cucak jenggot jawa, hingga burung-burung kecil seperti ciblek dan pleci.
Beberapa waktu lalu, murai batu Sienta meraih juara 1 dan 2 dalam even Guguk Katitiran Batusangkar feat BnR. Sebelumnya, Sienta meraih double winner dalam lomba burung berkicau Aska BC Cup 1, Mbah Soero Cup (juara 1, 1, 3), Pondok Salero Cup 1 (1, 1, 2), Surfing BC Cup III (1, 1), dan Tuah Sakato Cup, Solok (1,1).
Prestasi lainnya yang pernah diraih murai batu Sienta adalah:
- SBC 9 Korong, 21 Jan 2018 (juara 1, 4)
- Latberan Prabu SF Palangki Sijunjung, 25 Feb 2018 (1, 1)
- Latpres SKS Sawahlunto, 27 Mei 2018 (1, 2)
- Latber Kronot Berkicau, 6 Mei 2018 (1, 3)
- Latber Dunia Kicau Solok, 24 Juni 2018 (1, 1)
- Lomba Adhyaksa Pasaman, 29 Juli 2018 (1, 2)
- 12 Agustus 2018 “Latpres Prabu SF” (1, 2)
- Bacando BC Cup III, 30 Sep 2018 (1, 3)
Perawatan murai batu Sienta
Mengenai perawatan murai batu Sienta, Om Irham menyebutnya tidak ada yang terlalu istimewa. Pasalnya, sebagai pegawai BUMN yang pergi pagi-pulang sore, dia hanya punya sedikit waktu senggang.
Karena itu, Sienta hanya dirawat semampunya. Berikut ini tips perawatannya.
a. Perawatan harian (Senin – Jumat)
- Setiap pagi, pukul 06.30, kerodong dibuka dan burung diangin-anginkan di teras.
- Burung diberi pakan utama berupa voer Gold Coin warna hijau.
- Pakan tambahan (EF) di pagi hari berupa jangkrik (7 ekor).
- Air minum wajib diganti setiap pagi.
- Burung diblak di ruang tamu sampai sore.
- Sore hari, pukul 17.00, burung mandi, jemur, dan dianginkan, kemudian diberi 10 ekor jangkrik.
- Malam hari, sangkarnya dikerodong penuh hingga keesokan pagi.
- Sehari-hari, Sienta dimaser dengan burung hidup yang terdiri atas lovebird, kapas tembak, kenari dan cucak hijau kepala kuning. Selain itu, pemasteran terkadang menggunakan audio Sonic Mp3.
“Kalau saya mau melombakan Sienta, burung cucak hijau kepala kuning juga saya bawa ke lapangan. Hal ini sangat bermanfaat untuk ngecas Sienta sebelum naik gantang,” tambah Om Irham.
b. Persiapan jelang lomba (Sabtu)
- Pukul 07.00, kerodong dibuka.
- Burung mandi dan jemur selama 15 menit, lalu dianginkan sambil beri 10 ekor jangkrik.
- Setelah itu, sangkarnya kembali dikerodong penuh, agar energi dan stamina bisa full saat berlomba esok harinya.
- Sore hari, kerodong dibuka sebentar. Burung diberi 15 ekor jangkrik, ditambah kroto sebanyak 10 butir (ukuran besar).
- Malam hari, sangkarnya kembali dikerodong sampai esok pagi.
c. Perawatan Hari-H (Minggu)
- Pukul 07.00, burung mandi, dijemur selama 5 menit, lalu dianginkan.
- Burung diberi jangkrik (15 ekor) dan kroto (10 butir ukuran besar).
- Burung dikerodong dan siap dibawa ke arena lomba.
- Setiba di lapangan, cek ketersediaan air minum, serta bersihkan karpet lantai sangkar.
- Burung kembali diberi jangkrik (5 ekor).
- Sangkar kembali dikerodong, dan siap turun di sesi pertama.
- Sebelum main di sesi kedua, burung diberi jangkrik lagi sebanyak 5 ekor, lalu dikerodong kembali.
- Begitu seterusnya jika masih ada sesi-sesi yang lain.
“Alhamdulillah, sejak beres mabung awal tahun 2018, murai batu Sienta selalu mengukir prestasi. Jika main, tak pernah zonk dalam setiap even yang diikutinya. Itu menjadi nilai plus tersendiri,” kata Om Irham.
Dengan seabrek prestasinya, tak heran jika banyak pemain yang berminat meminangnya. Tetapi penawaran tertinggi sampai saat ini baru sekitar Rp 45 juta, yang diajukan salah seorang kicaumania di Sumatera Barat.
“Tapi saat itu saya tolak dengan candaan. Sienta boleh dimahar dengan satu unit sepeda motor Ninja 250 cc gresss. Kalau dirupiahkan ya… sekitar 60 juta,” tandas Om Irham. (neolithikum)