Prestasi murai batu Erdogan kian mengkilap. Gaco andalan Kaji Said Gresik ini menjuarai kontes akbar Piala Kapolda Jawa Timur di Surabaya (14/4), dengan tim juri Radjawali Indonesia. Seminggu kemudian, Erdogan juga berjaya dalam even kemasan NZR Indonesia bertajuk Wali Kota Arema Cup I di Malang (21/4).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Saat turun di Wali Kota Arema Cup, tidak ada persiapan khusus untuk Erdogan. Asal bawa saja. Seharusnya istirahat dulu, karena sudah tampil habis-habisan di Piala Kapolda Jawa Timur,” kata Kaji Said Gresik kepada omkicau.com.
Murai batu Erdogan memiliki kisah tersendiri. Awalnya burung ini milik sahabatnya. Dia mengirimkan video Erdogan kepadanya. Tanpa melihat langsung aksinya di lapangan, Kaji Said langsung oke-oke saja. Tak lama kemudian, dia memberikan uang tanpa jadi kepada sahabatnya untuk meminang Erdogan.
Lima bulan berlalu tanpa komunikasi. Pemilik lama menghubungi Kaji Said, dan mengingatkan lagi tentang Erdogan. “Waktu itu saya benar-benar kelupaan, karena kesibukan kerja dan fokus merawat beberapa gaco yang akan dilombakan. Saat itu, Erdogan seperti burung yang terlupakan,” kenangnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Murai batu Erdogan termasuk burung yang tidak rewel dan tidak mudah stress. Dengan gaya tarung hormat juri, serta didukung materi isian cililin bersambung kenari dan roll konin, Erdogan sering memikat perhatian tim juri.
Burung ini memiliki bentuk paruh sedang, bercelah tipis, yang membuat volumenya cukup nylekit di kuping. Untuk menjaga kondisi gaconya agar tetap fit dan prima, Kaji Said menggunakan vitamin khusus untuk jenis burung paruh lurus yang diimpor dari luar negeri.
Tips perawatan murai batu Erdogan
Sebenarnya tidak ada perbedaan jauh antara perawatan harian dan setelan lomba yang diterapkan kru Kaji Said terhadap murai batu Erdogan.
Meski tidak mengenal tenggaran untuk perawatan harian, Erdogan mampu tampil hingga empat sesi dalam setiap even, dengan performa yang tetap stabil.
Selain itu, murai batu Erdogan juga tiak perlu diasingkan dari burung lain saat menyiapkan settingan lomba. Berikut ini detail perawatan murai batu Erdogan.
a. Perawatan harian (Senin – Jumat):
- 05.00 – 06.00 : Pengembunan.
- 07.00 – 08.00 : Penjemuran.
- 08.00 – 08.30 : Mandi pagi. Habis mandi diberik 3 ekor jangkrik dan kroto secukupnya.
- 09.00 – 16.00 : Burung diistirahatkan (tanpa kerodong), dan ditempel dengan beberapa burung masteran.
- 16.00 – 16.30 : Mandi sore. Usai mandi diberi 3 ekor jangkrik.
- 17.00 : Full kerodong dan diistirahatkan hingga esok hari.
b. Perawatan H-1 (Sabtu):
- 05.00 – 06.00 : Pengembunan
- 07.00 – 08.00 : Burung tidak dijemur, cukup dianginkan sambil dibersihkan sangkarnya.
- 08.00 – 09.00 : Pemberian extra fooding (EF) dengan porsi sewajarnya.
- 09.00 – 16.00 : Full krodong agar burung bisa beristirahat penuh.
- 16.00 – 17.00 :Pemberian EF dengan porsi yang sama seperti pagi hari.
- 17.00 : Full kerodong hingga esok hari
c. Perawatan Hari-H (Minggu):
- Pada Hari-H, apabila kondisi Erdogan terlalu kencang, burung wajib diablak di lapangan, sekaligus untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.
- Selama diablak, Erdogan tidak boleh ditemukan dengan murai batu lainnya.
Dengan pola rawatan sederhana dan konsisten inilah, MB Erdogan terus mengukir prestasinya di beberapa even nasional. Burung ini pernah berjaya di Supremasi Jogja Istimewa, ARW Community Cup I, Bupati Cup Sleman, dan sebagainya. (Endar)