Sekarang makin banyak murai batu hasil penangkaran yang berhasil menjuarai lomba, mengalahkan murai-murai hasil tangkapan hutan. Semua itu tidak terlepas dari dua faktor, yaitu genetis dan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain meliputi perawatan, pakan, serta pelatihan. Kali ini, omkicau.com ingin berbagi tips dan trik melatih mental bertarung murai batu, khususnya burung hasil penangkaran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ada perbedaan mendasar antara burung murai batu hasil tangkapan hutan dan hasil penangkaran. Burung-burung hasil tangkapan hutan biasanya mempunyai karakter giras / liar, sehingga perlu dijinakkan terlebih dulu. Dengan demikian, burung nantinya lebih familiar terhadap manusia, terutama orang yang sehari-hari merawatnya.
Sebaliknya, murai batu hasil penangkaran sejak menetas sudah akrab dengan manusia. Terutama ketika dia sudah disapih dari induknya dan dibesarkan manusia dengan cara hand-feeding. Akibatnya, burung familiar sekali terhadap manusia, bahkan cenderung bersifat jinak.
Murai batu hasil penangkaran bisa menjadi hiburan di rumah. Namun jika mau dilombakan, perlu dilakukan treatment khusus, terutama untuk melatih mental bertarungnya, sehingga mampu bersaing dengan murai-murai hasil tangkapan hutan.
Treatment khusus ini berupa pelatihan mental dan bisa diterapkan ketika murai batu masih berumur muda. Misalnya dimulai pada umur 6 bulan, atau setelah murai batu berganti bulu dari bulu trotol ke bulu dewasa.
Cara melatih mental bertarung murai batu sangat beragam. Misalnya, seperti diperkenalkan Om Leo Andrie beberapa waktu lalu, yang mengkombinasikan teknik buka-tutup kerodong serta gathering (ngetrek) di atas lantai.
Anda juga bisa menambahkan treatment kimiawi, berupa pemberian suplemen khusus secara berkala, agar murai batu memiliki power dan stamina optimal ketika nanti siap dilombakan.
Untuk melatih mental bertarung murai batu, Om Leo Andrie menyarankan setidaknya ada 3-4 ekor burung sejenis, untuk keperluan gathering. Satu di antaranya merupakan murai batu yang sudah mapan atau sudah gacor.
Melatih mental bertarung murai batu melalui sistem buka-tutup kerodong
Murai-murai ini ditrek di atas lantai, bukan digantung pada gantangan. Jarak antara sangkar yang satu dan lainnya diatur sekitar 4 – 6 meter. Berikut ini tips dan trik melatih mental bertarung murai batu ala Om Leo Andrie:
- Khusus murai batu yang sudah mapan, kerodongnya dibuka penuh. Adapun murai batu lainnya, yang belum muncul mental bertarungnya, tapi sudah mau gacor, mendapat treatment khusus. Dalam hal ini sangkarnya dikerodong penuh (full kerodong) dulu selama beberapa menit.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Ketika mendengar kicauan murai yang sudah mapan, maka murai batu yang mendapat perlakuan khusus ini akan memberikan respon. Tentu responnya sangat beragam. Ada yang berani membalas kicauannya, tetapi ada juga yang hanya diam mendengarkan saja.
- Apabila murai batu yang sedang dilatih itu mau berkicau, biarkan saja selama beberapa menit. Kalau masih berkicau, bahkan gacornya mulai ngotot, buka sedikit kerodongnya (misal separo saja). Nah, silakan diamati apakah burung berani mengintip lawan (murai mapan) melalui celah-celah kerodong yang terbuka tersebut.
- Kalau burung sudah berani ngintip, tingkatkan pelatihan ini dengan membuka penuh kerodongnya. Biarkan selama 30 detik, kemudian full kerodong lagi. Selanjutnya, burung dibiarkan gacor dalam keadaan sangkar full kerodong selama 10 – 15 menit.
- Setelah itu, kerodong kembali dibuka penuh selama 30 detik, lalu ditutup lagi.
- Terakhir, pindahkan sangkarnya ke lokasi yang agak jauh dari tempat gathering, dan biarkan burung gacor sendirian.
“Selama gacor sendirian, dengarkan karakter suaranya. Apakah gacor seperti burung bertarung di lapangan atau gacor biasa. Kalau gacor biasa, lakukan lagi treatment ini selama tiga hari berikutnya, atau paling tidak dua kali seminggu,” kata Om Leo Andrie.
* Suara gacor tarung terdengar menekan, isiannya keluar, dengan volume lebih keras dan kencang.
Pelatihan mental dengan sistem buka-tutup kerodong ini tidak bisa dilakukan hanya sekali, tetapi minimal 5 – 8 kali latihan. Jika setiap ditrek sudah bisa menampilkan suara gacor tarung, Anda bisa sesekali membawa burung tersebut ke arena latber, sambil dipantau mental bertarungnya.
Bisa juga dipancing suara gathering murai batu
Jika belum pede untuk membawa murai batu yang baru saja menjalani pelatihan tersebut, Anda juga boleh meningkatkan latihan dengan memperdengarkan suara simulasi gathering murai batu.
Anda bisa memperdengarkan suara tersebut kepada murai batu yang sedang digantang di rumah. Silakan diamati, apakah burung mau menampilkan suara gacor tarungnya. Berikut ini aneka suara simulasi gathering murai batu:
- Audio simulasi gathering murai batu-1
- Audio simulasi gathering murai batu-2
- Audio simulasi gathering murai batu-3
- Audio simulasi gathering murai batu-4
- Audio simulasi gathering murai batu-5
Treatment kimiawi untuk meningkatkan mental bertarung
Selain tips dan trik tersebut, Anda juga dapat melakukan treatment kimiawi, berupa pemberian suplemen. Tujuannya untuk meningkatkan mental bertarungnya dari dalam tubuh burung (hormonal).
Treatment ini terbukti ampuh, dan sudah diterapkan sejak lama oleh sejumlah pemilik burung jawara. Anda bisa memberikan Testo Bird Booster (TBB) kepada murai batu yang sedang dilatih mentalnya. Suplemen ini bisa diberikan kepada burung sejak berumur 4 bulan. Cara pemberian TBB bisa dicek di sini.
Kemudian ketika hendak dijajal ke arena latber, Anda perlu memberikan Bird Power. Suplemen ini terbukti efektif dalam meningkatkan stamina dan power burung saat berlomba. Bagaimana cara pemberiannya, silakan cek di sini.
Bird Power juga bisa diberikan kepada murai batu yang sudah mapan dan hendak dilombakan, termasuk dalam even-even besar.
Baik TBB maupun Bird Power bisa diperoleh di agen-agen Produk Om Kicau di kota Anda (daftar alamatnya ada di sini). Bisa juga dibeli langsung secara online ke Om Kicau (lihat di sini).
Itulah beberapa tips dan trik melatih mental bertarung murai batu, khususnya murai batu hasil breeding / penangkaran. (OK-1)
Semoga bermanfaat.