Karena sering menjuarai lomba burung di Kota Jambi dan sekitarnya, lovebird Jasmine orbitan Om Mujito kini makin diperhitungkan lawan-lawannya. Sudah puluhan kali burung ini meraih juara pertama, bahkan pernah double winner dalam even Launching OPPI di Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Lovebird betina ini diperoleh Om Jito pada Agustus 2016. Mau tahu harganya? Hanya 230 ribu! “Waktu itu, ada teman yang menawarkan. Lalu saya pantengin sampai dua jam. Selama itu pula, burung cuma manggil-manggil saja. Enggak mau ngekek saat ditrek. Dipancing nada lovebird dari hape pun enggak mau ngekek,” kenang Om Jito kepada omkicau.com.
Tetapi, entah kenapa, hati kecilnya ingin memiliki lovebird tersebut. Dia yakin, burung ini punya bakat. Saat ditanya mau dijual berapa, sang pemilik menjawab Rp 300.000. Setelah dinego, akhirnya deal Rp 230.000.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sampai di rumah, Om Jito merawat Jasmine secara intensif selama dua hari. Lalu coba digantang di Latpres Efentta. Tiba di lapangan, burung ditrek dan dipancing audio dari ponsel. Namun tetap tak mau merespon.
Karena nggak yakin bakal moncer, Om Jito hanya menurunkannya dalam kelas kedua. Ketika digantang, dia terkejut karena gaco anyarnya ngegas sejak awal hingga akhir penilaian.
“Jedanya hanya dua kali lompat tangkringan. Terkadang sekali lompat, langsung ngekek lagi. Durasinya tak terlalu panjang, sekitar 10-25 detik sekali narik, tapi rajin bunyi. Akhirnya, Jasmine full koncer A,” tutur Om Jito.
Sejak itu, lovebird Jasmine makin bersinar dalam berbagai kejuaraan, antara lain:
- Double winner dalam Launching OPPI, Tanjung Jabung Timur.
- Juara 1 Latber ILF.
- Juara 1 dan 3 Latber Kenanga Jaya.
- Juara 2 Road to Independent Day Bakung Team.
Dalam catatan Om Jito, lovebird Jasmine sejak ditangannya sudah meraih 32 kali juara 1, 21 kali runner-up, 25 kali juara 3, 11 kali juara 4, serta delapan kali juara 5.
Karena prestasi gemilangnya, Jasmine kini dijadikan indukan, meski tetap dilombakan juga. Ada perubahan perilaku antara sebelum dan sesudah diternak.
“Dulu, Jasmine tak pernah terpengaruh apakah lawan di sekelilingnya jantan atau betina. Sekarang, setelah diternak, jika ada lovebird jantan di dekatnya, Jasmine sedikit gusar. Tetapi hal itu tak terlalu memengaruhi prestasinya secara signifikan,” tambah Om Jito yang bekerja sebagai karyawan PT Cahaya Murni Angso Duo.
Tips perawatan lovebird Jasmine
Perawatan Jasmine tidak neko-neko. Bahkan tidak ada perbedaan signifikan antara perawatan harian dan jelang lomba. Berikut step by step perawatan lovebird Jasmine:
- Pagi hari, sekitar pukul 06.00, burung dikeluarkan dari dalam rumah.
- Setengah jam kemudian, burung dimandikan.
- Usai mandi, burung tak perlu dijemur, cukup dianginkan.
- Pukul 07.30, lovebird kembali dimasukkan ke dalam rumah. Burung dijemur usai mandi sampai pukul 10.00 saat hari minggu saja.
- Pakan harian hanya berupa milet putih. Saat lomba, pakan dicampur dengan canary seed.
- Dua hari sebelum lomba (H-2), burung biasanya disimpan di rumah teman untuk dikondisikan. Sebab kalau di rumah, Jasmine tak bisa stabil akibat mendengar suara pejantan pasangannya serta anakan-anakannya.
- Kalau mau lomba, burung tak perlu dijemur. Habis mandi cukup dianginkan sebentar, kemudian full kerodong.
Lovebird Jasmine hanya dijemur pada hari Minggu, jika memang hari itu tidak dilombakan. Jadi, usai mandi pukul 07.30, burung dijemur hingga pukul 10.00. Dulu, Jasmine sama sekali tidak pernah dimaster. Namun, belakangan ini, Om Jito mulai memasternya dengan burung kapas tembak dan cucak jenggot jawa.
Sebenarnya ada beberapa pemain yang berminat meminang Jasmine. Tapi penawaran tertinggi baru sekitar Rp 10 juta. “Belum saya lepas, karena masih sayang. Tapi entahlah, siapa tahu ada penawaran yang bagus,” tandas Om Jito. (neolithikum)