Tidak salah apabila lomba burung berkicau Piala Raja dijadikan ajang silaturahmi akbar para kicaumania se-Indonesia. Mulai dari privater, single fighter, bird club, hingga komunitas, tumplek-blek di even tahunan kemasan Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Bantul tersebut. Salah satu komunitas yang hadir adalah Murai Mania Sidoarjo (MMS).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ini merupakan kali kedua Murai Mania Sidoarjo berpartisipasi penuh dalam kontes kolosal Piala Raja. Tahun lalu, MMS juga “membirukan” Prambanan, tepatnya Taman Candi Prambanan, tempat di mana pesta akbar tersebut digelar.
“Seperti tahun lalu, kali ini MMS juga turun full satu kelas dalam even Piala Raja. Artinya, ada satu sesi yang seluruh pesertanya adalah personel-personel Murai Mania Sidoarjo,” kata Om Sugeng, ketua MMS, kepada omkicau.com.
Sesi khusus yang dibooking MMS adalah Kelas Murai Batu Ring Pariwisata B. Jangan heran jika pada daftar juara Piala Raja 2019, juara 1-10 berasal dari tim yang sama.
Tak hanya MMS, beberapa komunitas lainnya juga memborong semua tiket pada satu sesi yang sama. Misal Turangga BF (Murai Batu Prameswari D), KAW Team (Murai Batu Jogja Istimewa D), Akaratu Klaten (Murai Batu Sekar Kedhaton E), hingga rombongan kicaumania dari Gunungkidul (Murai Batu Sekar Kedhaton D).
Murai Mania Sidoarjo memborong semua (60 lembar) tiket Murai Batu Pariwisata B. Rombongan berangkat dari Sidoarjo ke Prambanan menggunakan dua unit bus dan 30 unit mobil pribadi. Rombongan berkekuatan 120 kicaumania.
“Rombongan diberangkatkan langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sidoarjo (Drs Joko Supriyadi) di halaman kantor Sidoarjo, Sabtu (7/9) tepat jam delapan pagi,” jelas Om Sugeng.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lalu, bagaimana jalannya lomba pada kelas yang hanya diikuti para personel MMS tadi? Meski mengenakan seragam yang sama, mereka tetap menjunjung tinggi sportivitas dan fairplay. Bahkan pembagian nomor gantangan pun diundi secara acak, sehingga tidak bisa memilih seenaknya sendiri.
Kebersamaan dan kekompakan para personel MMS ini juga terlihat dari seragam dan kerodong warna biru, yang dipersiapkan khusus untuk Piala Raja 2019. “ Sengaja kami buat seragam supaya lebih mudah dikenal di lapangan oleh rekan-rekan kicau mania, sekaligus untuk membirukan Prambanan,” sambung Om Sugeng.
Anggota MMS tak hanya kicaumania Sidoarjo
Komunitas Murai Mania Sidoarjo berdiri pada 1 Desember 2013. Tujuan utamanya untuk memberi wadah bagi para penggemar dan penangkar murai batu di Kabupaten Sidoarjo. Namun seiring berjalannya waktu, kini banyak pula anggota MMS yang berdomisili di berbagai kota di luar Sidoarjo.
Selain turun full satu sesi pada lomba burung nasional, agenda lain MMS adalah rutin melakukan road show ke beberapa gantangan di Sidoarjo dan sekitarnya.
“Kami juga aktif sharing dan berdiskusi di grup online sosmed. Para punggawa juga aktif eksis di gantangan, bahkan kerap mendapat undangan langsung dari berbagai EO yang menggelar lomba burung,” tambah Om Renal Tanjung, salah seorang anggota MMS yang rajin menggantang burung. (Endar)