Om Sien Ronny siapkan 1 miliar untuk yang bersaing juara SF secara murni di BnR Award 2019

Menjelang event akbar BnR Award 2019 yang akan berlangsung pada hari minggu (15/12) besok, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Om Sien Ronny, tokoh kicaumania asal Surabaya menyiapkan dana sebesar Rp 1 Miliar untuk yang ingin bersaing merebut juara umum SF (Single Fighter) secara jujur dan murni dari burung milik sendiri.

Mengajak para kicaumania khususnya calon peserta BnR Award agar mau kembali ke “jalur yang benar” om Sien Ronny pun membuat tantangan. “Ayo siapa saja kicaumania di tanah air. Ayo kita bersaing secara gentleman dan jujur. Ayo kita bersaing dengan burung yang memang milik kita sendiri. Saya siap bertaruh 1 (satu) milyar rupiah bagi yang berani bersaing dengan saya dalam perebutan juara umum SF, syaratnya harus burung milik sendiri,” tandasnya.

Lantas bagimana mengetahui burung tersebut milik sendiri atau hasil meminjam orang lain. Bagi para pemain bukan hal yang sulit untuk mengetahui burung juara tersebut milik sendiri atau hasil menyewa milik orang lain.

Sebagai kicaumania yang sudah eksis sejak era 90an, om Sien Ronny tentu sudah banyak merasakan asam garamnya lomba. Sejak dulu tidak ada tradisi meminjam atau menyewa burung, ada atau tidak ada perebutan juara umum.

“Ajakan taruhan ini sebenarnya ingin mengajak kita semua mencoba menjalani hobi secara apa adanya, buat dinikmati. Saya mau beli burung dengan harga mahal, tak lain dan tak bukan karena burung itu bagus, berkualitas, sehingga hobi burung berkicau yang kita jalani juga benar-benar bisa kita nikmati. Jadi bukan soal ambisi untuk memburu juara.” Lanjut om Sien Ronny.

Tantangan ini merupakan tanggapan om Sien Ronny terhadap melencengnya strategi perebutan juara umum SF yang sudah tidak sesuai aturannya serta memungkiri hati nurani di beberapa tahun terakhir. Bagi pemain sejati yang masih mengutamakan jiwa hobi, cara meminjam atau menyewa burung orang lain yang kemudian diklaim sebagai miliknya dianggap merusak sportivitas serta mengkhianati hati nurani.

Menang dengan cara beli point dianggap tidak menghasilkan kepuasan apalagi kebanggaan yang sesungguhnya. Pemain senior yang memiliki segudang koleksi burung juara ini pun mengaku risih dengan kondisi persaingan dalam merebut juara SF yang sudah tidak jujur ini.

“Kita sudah menyiapkan banyak burung yang secara kualitas dengan penampilan terbaik, dan dalam beberapa bulan terakhir juga terus menambah lagi gaco andalan, beli dan beli lagi, karena saya ingin menang dari burung – burung  saya sendiri. Habis uang banyak tidak masalah, karena itu akan menjadikan hati saya senang, puas, serta bangga. Karena kalau hati sudah bisa puas dan bangga, itu sebenarnya tidak bisa lagi dinilai dengan uang,” tutur om Sien Ronny.

Om Sien Ronny mengajak para kicaumania untuk sama – sama kembali ke jati diri seorang penghobi, kalah atau menang merupakan hasil kinerja burung milik sendiri. “Tidak perlu menggunakan jalan pintas, bawa satu dua burung, kemudian lainnya hanya modal membelikan tiket serta menjanjikan sejumlah uang kalau bisa memberikan point juara dari burung orang lain. Kalau mau, mungkin misal dalam satu hari ada 10 lomba atau lebih di seluruh Indonesia, saya bisa memborongnya merebut juara umum SF semua. Di semua lomba yang digelar juara umum SF-nya Sien Ronny semua. Tapi di mana puasnya, di mana bangganya kalau bukan dari burung milik sendiri. Malah malu kan seharusnya,” timpalnya.

Bahkan sekarang banyak yang mengaku kicaumania yang tidak merasa bersalah serta tanpa rasa malu meskipun menang dengan cara beli point, kemudian dengan bangga pamer di media sosial, sehari bisa juara umum SF di beberapa event berbeda.

Tantangan om Sien Ronny untuk taruhan dengan nilai fantastis ini sesungguhnya untuk menunjukkan,  bahwa om Sien Ronny berusaha tetap konsisten dalam memegang prinsip yang diyakininya adalah jujur dan benar. (Endar)