Asyiknya bersedekah bersama Alas Biru — Tanpa sengaja, ketika berselancar di Mbah Google, saya terdampar di website Alas Biru. Ada materi menarik di situs ini, terutama ajakan untuk peduli dan berbagi kebaikan, atau dapat diterjemahkan sebagai ajakan bersedekah.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pada halaman depan terlihat produk Alat Cuci Kaki Wudhu. Alas Biru mengklaimnya sebagai produk pertama di Indonesia. Beratnya hanya 358 gram, dengan ukuran 28,5 cm x 13,5 cm dan tebal 11 cm, serta memiliki warna seragam (warna biru langit).
Alat serupa sandal ini terbuat dari acrylonitrile butadiene styrene (ABS), yaitu bahan plastik kualitas tinggi. Selain itu, dilengkapi batu apung untuk membersihkan kaki yang kasar, serta bulu sikat yang lembut dan terbuat dari suction di bawah alas, untuk melekatkan alas kaki dengan lantai.
Namun bukan produk itu yang hendak saya ulas dalam postingan ini. Melainkan ajakan bersedekah, plus berbagai kegiatan menarik di media sosial, yang dilakukan Alas Biru. Saya menyebutnya sebagai asyiknya bersedekah bersama Alas Biru.
Dari website itu pula, saya diarahkan ke berbagai media sosial yang dikelola Alas Biru, baik Facebook, Instagram, maupun channel Youtube. Saya fokus ke Facebook saja, karena di situlah dijelaskan aneka even spektakular Alas Biru dalam rangka meningkatkan gairah umat Islam untuk bersedekah.
Tujuh even spektakular Alas Biru
Sedikitnya ada tujuh kegiatan yang sedang dijalankan dan direncanakan Alas Biru sepanjang tahun ini. Berikut ini rinciannya:
1. Almaany
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kegiatan ini berupa tayangan video mengenai kutipan-kutipan ayat suci Al Qur’an. Acara dimulai tanggal 17 Februari hingga 31 Maret 2020, rutin setiap hari pukul 19.00.
Ayat-ayat yang diangkat sangat relevan untuk penyegaran iman di tengah kehidupan yang makin keras. Kamu bisa memilih ayat yang dikehendaki, kemudian dibagikan via medsos kepada rekan-rekan atau anggota keluarga.
2. Tabuu
Tabuu merupakan talk show yang digelar Alas Biru bersama Aura Entertainment Jakarta. Acara ini bisa kamu saksikan secara live di chanel Youtube Alas Biru, mulai 21 Februari hingga 25 Desember 2020.
Tabuu digelar setiap Jumat mulai pukul 20.00. Materi yang dibahas adalah hal-hal yang tidak banyak dibicarakan orang, termasuk konten mingguan dalam medsos yang selama ini dianggap tabu untuk dibicarakan.
3. Seneng Nolong
Acara ini diadakan setiap bulan pada tanggal 1; dimulai tanggal 1 Maret 2020 hingga 1 Desember 2020. Alas Biru siap berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan, baik karena sakit, dhuafa, anak-yatim, dan sebagainya.
Fokus pertama adalah membantu biaya pengobatan bagi warga kurang mampu yang terekspose di wecare.id.
4. Pilihanmu Amalan Kita
Acara ini digelar setiap Jumat, pukul 12.00, mulai 6 Maret hingga 25 Desember 2020. Kok waktunya bertepatan dengan ibadah sholat jumat? Ya, karena Alas Biru akan menyumbang 5 buah Alat Cuci Kaki Wudhu ke masjid-masjid pilihan masyarakat.
Sumbangan akan diberikan sebelum sholat jumat dimulai. Setiap pekan dipilih satu masjid yang mendapat suara terbanyak pilihan masyarakat yang sudah membeli dan menyumbang Alat Cuci Kaki Wudhu ke masjid-masjid.
5. Umroh Giveaway
Acara ini diadakan secara live di Youtube, Facebook, dan Instagram Alas Biru. Digelar tiap akhir bulan (tanggal 30 atau 31), mulai Maret 2020 hingga Desember 2020.
Alas Biru akan menentukan dua pemenang, masing-masing mendapat paket umroh premium 9 hari (Medinah dan Mekkah).
Kamu bisa mendapatkan Umroh Giveaway jika membeli dan menyumbang Alat Cuci Kaki Wudhu ke masjid-masjid. Caranya?
Kamu bisa beli Alat Cuci Kaki Wudhu di marketplace (shopee, bukalapak, atau tokopedia). Silakan kirim alat ini ke masjid pilihan kamu (cek di simas.kemenag.go.id) atau bisa dikirim langsung dari rumahmu ke masjid terdekat.
Selanjutnya follow akun FB Alas Biru, lalu beri komentar berisi nomor resi pembelian pada postingan yang sesuai dengan bulan pembelian. Misal, kalau kamu membeli Alat Cuci Kaki Wudhu pada bulan Februari, berikan komentar pada postingan FB Alas Biru pada bulan yang sama.
Kalau sudah menyedekahkan Alat Cuci Kaki Wudhu ke masjid, kamu berkesempatan menunaikan ibadah umroh gratis. Setiap bulan ada dua paket umroh premium 9 hari (Mekkah dan Madinah).
6. Indonesia Maju
Dengan tagline “Pintar Orangnya Maju Bangsanya”, even Indonesia Maju digelar setiap tanggal 5, mulai Agustus hingga Desember 2020, pukul 17.00. Dalam kegiatan ini, Alas Biru akan memberikan beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu.
7. Loro Jonggrang
Kok disebut Loro Jonggrang? Apakah Alas Biru akan membuat 1.000 candi? He… he…, inspirasinya mirip. Alas Biru memang beriktikat membangun 1.000 masjid.
Tak hanya membangun, tetapi juga menyumbang dan merenovasi masjid-masjid. Acara bakal dihelat setiap tanggal 8, mulai Oktober hingga Desember 2020, pukul 17.00.
Itulah tujuh even akbar Alas Biru sepanjang tahun ini. Kalau semua acara berjalan lancar, pengelola Alas Biru siap meneruskannya di tahun-tahun berikutnya.
Mengapa harus mengajak bersedekah ?
Apa yang bisa disimpulkan dari even-even yang digagas Alas Biru ? Mengapa sedekah harus disertai ajakan? Mengapa tidak dibiarkan tumbuh dari kesadaran umat sendiri?
Benar! Sedekah mestinya tumbuh dari kesadaran sendiri, atau dilakukan secara sukarela dan ikhlas, tanpa dibatasi waktu dan jumlah tertentu. Hal inilah yang membedakannya dari zakat yang menjadi kewajiban bagi umat Islam yang mampu atau telah memenuhi nisab (batas minimal bayar zakat).
Sayangnya, belum semua umat Islam di Indonesia memiliki kesadaran seperti itu. Meski mampu, tak jarang umat Islam yang belum mau menunaikan zakat fitrah, zakat maal (zakat penghasilan, zakat pertanian, dan zakat perniagaan), infak, dan sedekah.
Sekiranya semua umat Islam yang mampu selalu menunaikan zakat, infak, dan sedekah, tentu tidak ada saudara-saudaranya yang seiman maupun berbeda keyakinan di negeri ini yang hidup miskin. Ingat, jumlah warga miskin di Indonesia hingga Maret 2019 tercatat 24,79 juta jiwa, atau 9,22 persen dari total penduduk (data BPS; 15 Januari 2020).
Karena itulah, pemerintah maupun lembaga non-pemerintah dan pemuka agama acapkali menyeru umat Islam yang mampu agar menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Sejumlah ulama ternama juga tak henti-henti menyeru ajakan serupa, termasuk melalui berbagai jejaring media sosial dan video-video di Youtube.
Sebagian umat yang mampu barangkali kurang mendapat pencerahan, sehingga ajakan bersedekah seperti yang dilakukan Alas Biru bisa dianggap sebagai penyegaran iman. Sebagian umat lainnya bisa jadi malah tak pernah tercerahkan. Sehingga saat mendapat ajakan untuk bersedekah, dan suasana batinnya tersentuh, siapa tahu bisa menjadi momentum untuk berubah.
Sedekah tidak hanya dengan mengeluarkan atau menyumbangkan harta, namun mencakup seluruh amal atau perbuatan baik. Membantu orang lain dengan tenaga dan pikiran pun termasuk sedekah. Bahkan senyuman pun termasuk sedekah.
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa-sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”. (HR At-Tirmidzi (No. 1956), Ibnu Hibban (No. 474 dan 529), dll, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, dan dinyatakan hasan oleh At-Tirmidzi dan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah No. 572).
Semangat bersedekah ini perlu ditumbuhkan tiada henti. Sebab banyak sekali manfaat sedekah, antara lain:
- Memanjangkan umur. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su’ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri“. (HR. Thabrani).
- Penolak bala. “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah”. (H.R. Al-Baihaqi).
- Menutup pintu kejahatan. Rasulullah bersabda, “Sedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan”. (HR. Thabrani).
- Memperpanjang warisan. “Tidaklah seorang yang bersedekah dengan baik kecuali Allah memelihara kelangsungan warisannya.” (H.R. Ahmad).
- Pembuka pintu rezeki. Rasulullah bersabda: “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (H.R. Al-Baihaqi).
- Rezeki dilipatgandakan. “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah Ayat 261).
- Menghapus dosa. “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api”. (H.R. At-Tirmidzi).
- Naungan di Hari Kiamat. Rasulullah bersabda, “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya”. (H.R. Ahmad).
Proyek sosial yang menarik
Tak ada salahnya, bahkan sangat terpuji, ketika kita mengajak orang lain untuk bersedekah. Dari ajakan inilah diharapkan muncul kesadaran seseorang untuk bersedekah. Kalau sudah sampai pada tahap kesadaran, panggilan hati (bukan keterpaksaan), maka sedekah ini menjadi salah satu bukti iman dan ketaatan manusia kepada Allah.
Bersedekah itu asyik. Karena itu, Alas Biru menggelorakan semangat bersedekah dengan cara-cara yang asyik pula. Dengan mengandalkan postingan di media sosial (FB, IG, Youtube), Alas Biru rajin memberikan konten-konten yang menggugah, sekaligus menghibur.
Ini menjadi semacam proyek sosial (atau proyek sosial-keagamaan) yang menarik. Dalam postingan-postingan Alas Biru selalu terselip nasihat dan petuah keagamaan yang bisa menyuburkan iman kita. Bisa membuat kita tak sombong saat diberi kelebihan, dan tak putus asa saat diberi cobaan hidup.
Misalnya display picture (DP) bertuliskan:
- “Miskin di mata manusia, tetapi kaya di mata Allah. Kamu percaya?” Selanjutnya dijelaskan beberapa alasannya dalam bentuk teks yang menyertai gambar tersebut.
- “Hidup kadang-kadang memang tidak sesuai keinginan kita. Apa yang harus kamu lakukan? Bertahanlah, semua perjalanan pasti ada akhirnya”.
- “Sedekah itu bukan tentang jumlahnya, tapi tentang niatnya”.
- “Sesekali pinjamlah hati orang yang kau sakiti, supaya kau tahu bagaimana merasakan perihnya hati disakiti seseotang” (kutipan dari Muhammad Assaewad)”.
Sebagian postingan berupa video, yang terkadang lucu dan bersifat menghibur, tapi tetap kaya akan pesan-pesan religi. Ya, dakwah santun dan menghibur menjadi pilihan Alas Biru di tengah maraknya konten keagamaan bernada permusuhan, baik karena beda pilihan politik maupun beda keyakinan.
Mengapa harus Alat Cuci Kaki Wudhu ?
Produk Alat Cuci Kaki Wudhu sebenarnya bukan tujuan utama, melainkan sarana untuk menggugah kesadaran bersedekah. Kalau produk itu yang dipilih, Alas Biru tentu punya alasan tersendiri.
Seperti diketahui, wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Karena itu, tatacara berwudhu harus dibenerin dahulu, sesuai dengan tuntunan agama. Kamu juga harus yakin telah suci dari segala najis dan kotoran, termasuk di bagian telapak kaki.
Nah, Alat Cuci Kaki wudhu dapat membantu membersihkan segala kotoran dan najis yang menempel pada telapak kaki. Masjid-masjid perlu memiliki peranti ini. Pada tahap awal, Alas Biru akan memberi sumbangan ke masjid-masjid berdasarkan pilihan masyarakat.
Selain Alas Biru, para pembeli produk ini juga turut menyumbang ke masjid terdekat atau masjid lain yang memang ingin disumbangnya. Dengan dua jalur ini, secara perlahan terjadi gerakan yang massif di mana nantinya makin banyak masjid yang mengoleksi Alat Cuci Kaki Wudhu. Baik pembeli maupun Alas Biru sama-sama menyedekahkan peranti ini ke masjid-masjid.
Alas Biru tentu memiliki sedikit keuntungan dari penjualan produknya. Keuntungan inilah yang bakal digunakan untuk membiayai proyek sosial lainnya. Mulai dari bantuan pengobatan, santunan anak-yatim, hingga pemberian beasiswa bagi siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Dari keuntungan itu pula, Alas Biru bisa menyuguhkan konten-konten agama yang berkualitas lewat berbagai jejaring media sosial. Konten-konten dakwah yang bernas, santun, damai, menghibur serta mengena, terutama bagi generasi milenial yang sebagian di antaranya kelak akan menjadi pemimpin di negeri ini.
Karena itu, Alas Biru membutuhkan dukungan masyarakat. Selain dukungan dengan cara membeli Alat Cuci Kaki Wudhu, kemudian menyumbangkannya ke masjid-masjid, dibutuhkan juga dukungan terhadap medsos-medsos yang dikelolanya, dengan cara like, comment, and share. (OK-1)