Salah satu event legendaris Dewa 99 yang bertajuk M3 (Minggu ke-3) kembali digelar setelah diliburkan selama tiga bulan akibat masa pandemi covid-19. Berbeda dengan M3 sebelumnya, tajuknya kini berganti menjadi M3 New Normal. Gantangan yang berlokasi di Medaeng, Waru, Sidoarjo tersebut membatasi jumlah peserta menjadi dua kelas yaitu G-30 dan G-20 serta hanya di buka sebanyak 21 sesi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pihak Dewa 99 juga menerapkan peraturan protokol kesehatan secara serius di area gantangan, diantaranya cek suhu tubuh dengan thermogun, wajib menggunakan masker, pemberian batas jaga jarak di bagian ticketing dan pengambilan hadiah, menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik strategis yang mudah dijangkau, serta memberikan multivitamin bagi seluruh crew. “Kami secara konsisten terus menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah demi kesehatan bersama” jelas om Bambang Dewa.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
M3 New Normal perdana digelar secara sukses dan tertib pada hari minggu (19/7) kemarin. Persaingan ketat terjadi hampir disetiap kelas yang dibuka oleh panitia, terutama kelas murai batu yang dibuka sebanyak enam kelas-pun diikuti oleh gaco – gaco yang berprestasi nasional. Kelas murai batu A, juara I direbut oleh Robinson andalan om Apank (139 Team), kemudian disusul juara II Ali Baba milik Cak Imin (Dayang Prada), dan juara III ditempati jibril besutan Top Performance (KLX SF).
Sementara itu kelas murai batu B, juara I berhasil diraih Bandi gaco ABS (Mojokerto), sedangkan juara II ditempati Kalimasodo andalan Abah Hudan (911 SF), dan juara III nangkring Pangeran Muda orbitan om Indra Aditya (ASA BF) yang memiliki gaya tarung nancap seperti cendet. Lanjut sesi C, juara I Ali Baba gaco H. Agus Notaris (Good Father SF), juara II Kalimasodo, dan juara III Buldoser besutan om M. Gilang (Ring Den Bagoes SF).
Kelas murai batu D, juara pertama diraih oleh Raja Timur gaco Abah Wien (PBC Gresik), juara dua Anak Mama milik om Ridi Yamaha (GSI), sedangkan juara tiga ditempati Sawunggaling orbitan om Andy Dewa BF (MMS Arked). Sesi murai batu E, dimenangi oleh Segoro Geni milik Bos Kecil (BKN SF), posisi kedua Rocky gaco om Firmansyah yang di kawal om Rohman Markas Klewer (MMS), dan posisi ketiga Buldoser. Sedangkan kelas murai batu ring juara satu direbut Jibril, kemudian disusul oleh Nobita andalan om Heri (Sub Denpom BC) di posisi runner-up, dan posisi ketiga direbut oleh Ganas gaco Abah Hudan (911 SF).
Tak kalah seru persaingan di kelas cucak hijau, sebanyak empat kelas yang digelar tidak ada satupun gaco yang mendominasi perlombaan. Kelas cucak hijau A, juara I berhasil diraih oleh Ninja gaco om Suherman (BIR), juara II Aji Saka milik H. Agus Notaris (Good Father SF), dan juara III Brembo andalan Bos Kecil (BKN SF). Lanjut ke sesi B, Brembo yang tampil ngedur berhasil merebut juara I dan disusul oleh Satria Dewa gaco Abah Udin (Mahkota SF) serta Samson milik om Fauzi (Pandan Jaya SF).
Kelas cucak hijau C, dimenangi oleh Brutal gaco Mr.Fuk, kemudian runner-up ditempati Jacksen andalan om Bambang Honda (BHS BF), dan posis ketiga Kapten Oleng orbitan Top Performance (KLX SF). sedangkan cucak hijau D, juara I nangkring RR besutan H. Antok (Pacet), juara II Brutal, dan juara III Meteor GS milik Ghos Song SF (Kejam BC).
Sedangkan di kelas kacer, Raja Damai milik om Yudi ST 912 (Surabaya) menjadi satu – satunya gaco yang berhasil double winner. Sesi A, Raja Damai menang atas Putra Bambe milik om Hery Bambe (Pesut Samarinda SF) dan Histeris gaco om Uchin (Mojokerto), sedangkan sesi B, Raja Damai unggul kualitas dari Kramat Djati orbitan om Steven Royal SF (P2HP Surabaya) serta Putra Bambe.
Di penghujung acara om Reno selaku ketua Gokil SF menyerahkan bantuan APD berupa sarung tangan, masker, dan face shield untuk seluruh crew Dewa 99 yang diterima langsung oleh om Bambang dan om Didin Dewa. “Selama masa pandemi ini seluruh crew Gokil SF sementara waktu libur dari kegiatan lomba burung dan sebagai bentuk kepedulian, kami memberikan bantuan APD secara bertahap untuk seluruh gantangan yang ada di Surabaya dan sekitarnya supaya tetap sehat serta produktif” pungkas om Reno. (Endar)