Dalam tiga bulan terakhir, yakni sejak Agustus hingga Oktober, murai batu New Pedro milik Om Bonni N (Mabeta BF Jakarta) meraih kemenangan beruntun dalam beberapa even lintas-organizer.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Beberapa prestasi yang diraih New Pedro antara lain menjuarai Grand Launching NZR Bogor Raya di Lapangan Mangunjaya ATS, Kota Bogor (16/8), Pakde Sidiq Cup yang dikemas Khadafi Enterprise dan NZR di Lapangan Situ Gintung, Ciputat, Tangsel (27/9), dan Piala Jaguar di Transera Water Park Kota Harapan Indah, Bekasi (4/10).
Kemenangan terbarunya, yakni di Piala Jaguar yang diampu Tim Juri Ronggolawe Nusantara, sangat mengesankan. Sebab New Pedro sukses menjuarai kelas utama Best of the Best yang diikuti 36 ekor murai batu papan atas di wilayah Jabodebatek.
Uniknya, saat itu New Pedro main di gantangan nomor 45, paling pinggir, alias tidak dikepung murai-murai lainnya. Meski begitu, dia tetap tampil fighter, memancurkan suara-suaranya yang tajam. New Pedro tampil sebagai juara pertama di kelas ber tiket Rp 2 juta, dan mendapat hadiah Rp 20 juta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan lagu komplet dan pembawaan yang ciamik, murai batu New Pedro selalu berprestasi dalam berbagai kontes burung berkicau. Gaya ngeplay, isian lagu burung-burung kecil yang ditutup dengan suara cililin ngesap panjang, mampu mengungguli lawan-lawannya.
“Hampir tiap pekan, New Pedro tampil di arena lomba, dan rata-rata menempati puncak posisi,” kata sang perawat, H Bais yang ditemani Om Pri, ketika ditemui omkicau.com usai memenangi Kelas BOB di Piala Jaguar.
Kestabilan prestasinya di arena lomba burung berkicau memang tidak diragukan lagi. Bahkan banyak kolektor murai batu di negeri ini yang ingin meminangnya dengan harga fantastis. Namun Om Bonni belum berniat melepasnya.
Saat ini Om Bais sedang menyiapkan New Pedro untuk mengikuti even nasional, antara lain Bandung Lautan Api Cup IV (25/10), Piala Kota Kembang (8/11), dan Presiden Cup (21/3) yang akan digelar di Lapangan Parkir Timur Senayan Jakarta. (Agus Mitrorejono)