SIDOARJO – Minggu 23 Januari berlokasi di Desa Karangpuri Wonoayu Sidoarjodi tempat Gantangan The Hammer BC berada. Seduluran Kicau Mania Indonesia (SKMI) kembali menggelar lomba dengan sistem kelas G-16 dan G-24 untuk kelas murai batu dan cucak hijau saja.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Koh Ronny Setiawan dengan bendera Sarikat SF hari itu bisa pulang dengan senyuman. Apa pasal? Datang sendirian beberapa saat sebelum kelas utama Murai Batu A G-16 Wani tiket 500 ribu rupiah, dimulai
Untuk mengawal amunisinya turun berlaga tanpa ditemani perawat atau joki, dengan persiapan yang mepet, akhirnya Sugali mampu mengeluarkan rentetan tembakan hingga mampu meyakinkan juri untuk mengunci juara 1 atas Ronny Sarikat SF.
Lantas balik pulang karena memang berniat hanya turun 1 kelas di tiket utama saja. “Iya cuma main satu kelas terus cuss balik Surabaya. Karakter Sugali memang roll tembak. Tonjolan yang biasa dikeluarkan cililin, kenari, kapas tembak, prenjak tirr serta alasan,” ujar Koh Ronny usai gelaran.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sedangkan di kelas Cucak Hijau, Mahapatih Team mendominasi jalannya lomba dengan menempatkan gaco bernama Ronggeng dalam data kejuaraan sebanyak tiga kali.
Juara 1 sebanya dua kali kelas Ijo B Saklawase G-24 tiket 80 ribu rupiah serta Ijo C Saklawase G-24 tiket 100 ribu rupiah. Dan, juara 2 atau runner up kelas Ijo D Saklawase G-24 tiket 50 ribu rupiah.
Terkait jalannya lomba, Koh Ationg SKMI mengungkapkan permintaan maaf sebesar besarnya dan akan terus mengevaluasi kinerja juri.
“Kedepan akan saya buat sistem penjurian buat dicetak di spanduk, bentuk sosialisasi bagi peserta bagaimana skema penilaian SKMI. Ibarat bayi baru merangkak kami akan terus berbenah, terutama terkait penjurian, sekali mohon maaf atas kekurangan dalam gelaran kita hari ini sekaligus terima kasih atas hadirnya rekan kicaumania yang hadir paling jauh seperti Mas Lesus dari Sumba, sekali lagi terimakasih,” pungkas Koh Ationg. Jatmiko