Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

OMKICAU.COM – Burung Rio Rio saat ini banyak dicari kicaumania. Pasalnya, burung ini memiliki suara khas khusus yang unik sangat bagus untuk burung masteran bagi Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo dan sebagainya. Suara yang dikeluarkan Rio Rio sangat tajam dan mengandung unsur ultrasonik.

Sebagian besar kicaumania lebih hafal nama aliasnya ketimbang nama aslinya. Sebenarnya burung ini bernama jalak tunggir-merah / grosbeak starling (Scissirostrum dubium), yang lebih popular disebut burung rio-rio atau jalak rio. Nama jalak tunggir-merah ini merujuk pada bulu pada pangkal ekornya yang berwarna kemerahan.

Rio-rio merupakan burung endemik Sulawesi. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, keberadaannya pernah ditemukan dalam kelompok kecil di kawasan Gunung Dubbs (Balikpapan) dan Panaruban (Subang).

Penemuan ini sempat memunculkan pertanyaan, karena selama ini spesies ini dianggap tidak memiliki kemampuan bermigrasi. Kemungkinan terbesar, itu merupakan burung piaraan yang terlepas dan terbang di alam liar.

Suara burung rio-rio atau jalak rio kerap dimanfaatkan sebagai masteran. Saat berkicau, burung ini memiliki gaya yang unik, yaitu mengangkat kepala sambil geleng-geleng kiri-kanan dengan mengangkat ekor dan menggetarkan sayapnya.

Perawatan jalak rio terbilang mudah, apalagi spesies ini dikenal cepat beradaptasi. Untuk membuatnya rajin bunyi, Anda perlu menyediakan buah-buahan yang menjadi favoritnya seperti pisang atau pepaya. Selain itu, pastikan juga bahwa burung yang dipelihara berjenis kelamin jantan.

Berdasarkan taksonominya, rio-rio termasuk dalam keluarga jalak, dengan nama spesies Scissirostrum dubium atau dalam literatur perburungan internasional disebut sebagai grosbeak starling.

Beberapa tahun lalu, burung ini pernah popular dan sering dilombakan dan masuk dalam kelas burung masteran. Sayangnya, kini burung rio-rio jarang muncul di arena lomba, dan hanya ditempatkan dalam kelas campuran. Namun tidak semua event organizer (EO) membuka kelas campuran dalam setiap gelaran lomba.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Wilayah Endemi Rio Rio

Burung ini hanya dijumpai di wilayah Indonesia, bahkan merupakan burung endemik di Sulawesi. Habitat aslinya antara lain di :

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  1. Kepulauan Banggai (Kabupaten Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah)
  2. Kepulauan Togean (Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah)
  3. Pulau Butung (Sulawesi Tenggara)
  4. Pulau Lembeh (secara administratif masuk Kota Bitung, Sulawesi Utara)
  5. Pulau Bangka (Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara).

Ukuran tubuhnya sedang, dengan panjang sekitar 20,5 cm dan cenderung langsing. Warna bulu abu-abu gelap / abu-abu tua, dengan bagian sayap berwarna lebih gelap. Sedangkan bulu-bulu di bagian tunggir atau tungging (pantat) merah atau oranye kemerahan.

Paruhnya tebal, berwarna jingga-pucat, dengan ukuran lebih besar daripada spesies jalak lainnya. Rio-rio merupakan salah satu burung yang cepat dan pintar menirukan suara burung lain. Mereka hidup secara berkelompok (koloni) dalam jumlah besar, bahkan hingga 150 ekor dalam setiap kelompoknya.

Mereka sering menghuni wilayah tepi hutan dan kawasan yang pohonnya jarang, serta hutan rawa sampai ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut (dpl). Koloni rio-rio akan bersama-sama mencari makanan berupa perling kecil, buah-buahan, biji-bijian, dan beberapa jenis serangga.

Di alam bebas, musim kawin biasanya terjadi pada bulan Mei. Pasangan rio-rio akan melubangi batang pohon mati untuk bersarang. Terkadang pohon ini kemudian tumbang, karana terlalu banyak lubang pada batangnya. Jumlah telur 2 butir, tetapi di alam bebas biasanya hanya satu ekor piyikan yang bisa bertahan sampai dewasa.

Sebagaimana anggota keluarga jalak lainnya, seperti jalak kerbau dan jalak suren, rio-rio dikenal mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, cepat jinak, dan relatif tahan terhadap segala kondisi cuaca.

Postur tubuhnya khas, sehingga mudah dikenali, yaitu tubuh panjang dan langsing dengan wana bulu mirip burung jalak kerbau. Bahkan gaya berkicaunya juga khas, yang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sehingga sering disebut sebagai gaya teler rio rio.

Perbedaan Jantan dan Betina

Cara mudah untuk membedakan jenis kelamin rio-rio adalah dengan melihat warna bulu pada bagian tunggir / tungging, atau bisa juga disebut pantat (berbatasan dengan pangkal bulu ekor). Berikut uraiannya :

Tunggir berwarna merah menandakan burung berjenis kelamin jantan. Tunggir berwarna oranye / oranye kemerahan menandakan burung berjenis kelamin betina. Seperti halnya keluarga burung jalak yang lain, rio-rio jantan maupun betina sama-sama bisa berbunyi, bahkan bervariasi. Giri

Simak video YouTube Om Kicau di bawah ini:

 

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.