OMKICAU.COM – Murai batu PCX, Pitaloka dan Werkudoro seakan kompak dalam gelaran Gresik Satu Titik yang diadakan di Gantangan Gagak Sakti Gresik, Minggu 29 Mei 2022.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Ketiganya sama sama sukses memboyong satu tropi juara pertama masing masing kelas yang mereka ikuti.
Seperti PCX yang dikawal langsung Ipunx Batubara Sampang Madura, koncer A sesi Komunitas Murai Batu G-30 tiket 85 ribu rupiah dengan durasi kerja merata.
Mulai awal sampai akhir yang didominasi gaya sujud disertai muntahan lagu cililin, lovebird, kenari dan gereja yang diulang ulang.
“Sesi pertama kerjanya memang mewah poll jadi layak diganjar bendera merah mutlak. Sayang, di kelas utama tiket 500 ribu rupiah dan 250 ribu rupiah, agak kurang kerja jelang akhir penilaian. Biasanya 3 sesi bisa on fire juara 1 terus alias hattrick, kemarin di Gagak sepertinya PCX kurang fit,” papar Ipunx usai gelaran sembari menambahkan, next target berusaha untuk turun dalam Anniversary ke 2 SMM 12 Juni mendatang.
Sedangkan Pitaloka amunisi Abdan WP 69 Team Surabaya meraih juara pertama sesi, masih sama Komunitas Murai Batu G-30 tiket 105 ribu rupiah.
Abah Sofyan usai gelaran menyatakan jika Pitaloka merupakan cucu atau trah dari murai batu Suroboyo yang memang dikenal sebagai burung prestasi meski usia tidak muda lagi.
“Sekarang yang lagi disorot dari trah Suroboyo ya Pitaloka dan Brontoseno. Kalau Pitaloka, masih satu urakan dan Brontoseno pastol. Alhamdulillah waktu gelaran Gresik Satu Titik, masih stabil sehingga bisa dapat juara 1 mutlak,” tandas Abah Sofyan.
Dan terakhir, ada nama Werkudoro milik Mr Agus AR BF dengan alamat yang tertera di piagam kejuaraan adalah Pahlawan Tuban, sukses koncer A sesi Murai Batu Decal dengan harga tiket 100 ribu rupiah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Werkudoro juga sama seperti Pitaloka, burung satu kali urakan notabene hasil ternakan sendiri yang sudah Mr Agus lakoni selama 3 tahunan.
“Ini merupakan hasil ternakan kita yang pertama, jelas bangga kalau juara karena dari kandang AR BF sendiri,” papar Mr Agus sebelum balik kanan meninggalkan lokasi lomba.
Werkudoro disebutkan punya gaya sujud dengan tonjolan kapas tembak, kenari dan gereja dan biasanya kalau dapat nomer di tengah emosinya makin bagus, karena dapat lawan dari 4 penjuru.
“Untuk perawatan harian, kita keluarkan untuk diembun waktu pagi hari disertai penjemuran dua sampai tiga jam dengan pakan jangkrik kita berikan sepuasnya dan mandi satu minggu dua kali,” pungkas Doni perawat Werkudoro.