OMKICAU.COM – Raih hasil kurang maksimal, murai batu Raden milik Epta MBR Tuban harus berpuas diri dengan membawa pulang tropi Kopdar SKN XI yang dilangsungkan Minggu 1 September 2022 di Gantangan Puspa Agro Jemundo Sidoarjo.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Terlebih saat turun pertama kali saat kelas utama Luar Biasa A dengan harga tiket 2.2 juta rupiah harus berjibaku dengan materi burung peserta lain.

Seperti terlihat dalam data juara, ada Valentine Koh Apank RBS 139 Team yang mendapat nilai sama dengan Singo Edan Yuss YNWA Malang serta Raden sendiri juga harus melakukan hal serupa yakni tus memperebutkan posisi ke 3.

Raden Juara 3 Luar Biasa A

Juara ke 4 ada Bedjo Henry ABS Surabaya serta urutan terakhir, ke 5 tercatat nama Kodrat H Wawan Pasuruan.

Dan, benar kata Mas Kemas selaku Ketua SKN yang berujar, kelas utama benar-benar kelas neraka. “Ya, bisa lihat sendiri dari data juara siapa pemenangnya dan yang hadir di lapangan juga tahu betapa dahsyat burung yang turun waktu itu,” papar Kemas usai gelaran.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Epta sendiri saat dihubungi selepas Kopdar juga merasa hasil yang diraih Raden kurang maksimal.

“Sesi Luar Biasa A Raden sudah tampil bagus menurut saya, tapi ya namanya hoki ya seperti ini, enggak masalah, harus terima dong, masih ada target lain gelaran SMM Feat Tangker 86 SF bulan Oktober besok, harus lebih baik lagi,” ujarnya.

Juara 3 SKN B

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Ketika turun kedua kalinya sesi ke 7 SKN B tiket 1.1 juta rupiah, Raden memperoleh posisi yang sama, juara ke 3 dimana Pelor Sakti Abah Imam GRS BC jadi pemuncak kelas, diikuti Valentine Koh Apank sebagai runner-up.

Sebenarnya Raden juga turun ke 3 kalinya yakni sesi SKN C dengan harga tiket sama 1.1 juta rupiah, namun entah kenapa, saat melihat performanya langsung di lapangan sangat menurun berbeda dengan dua kelas sebelumnya.

“Kurang fokus sepertinya sehingga hasil yang diraih Raden hari ini kurang maksimal, semoga kedepannya jauh lebih baik,” pungkas Epta.