OMKICAU.COM – Mempunyai gacoan juara memang membanggakan. Akan tetapi, kebanggaan itu akan terasa berlipat apabila burung yang diorbitkan sendiri sejak kecil, terlebih hasil ternakan sendiri. Itulah yang dirasakan oleh Kang Haji Bahar yang tergabung ke dalam tim KMS Bandung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kang Haji bahar pemilik breeding murai batu dengan bendera LGS Bird Farm itu menurunkan anakan hasil kandang sendiri bernama Mercon pada gelaran Gebyar BC dan meraih juara pertama duakali alias double winner, pada hari Jum’at, 02 Desember 2022.
Menurut Kang Haji Bahar, Mercon yang memakai ring LGS BF itu baru dilatih sekitar 3 kali pertemuan di sejumlah EO di wilayah Kab. Bandung Selatan.
“Mercon usianya tentu belum matang, tapi sudah kelihatan bakatnya. Gayanya macul lanjut sujud. Di usia yang masih muda bisa membawakan lagu isian dan variasi yang cukup fasih, seperti lagu dari burung cililin, cucak jenggot, love bird, pelatuk, srindit, dan kenari yang dibawakan dengan powerfull,” jelasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dengan raihan double winner tersebut, hal itu dirasa sudah cukup membanggakan. “Semoga seiring dengan waktu, dengan bertambahnya usia disertai pengalaman dan jam terbang, penampilannya akan semakin matang. Target saya mudah-mudahan Mercon bisa ikut meramaikan gantangan di Viking Arena Bandung,” imbuh Kang Haji Bahar.
Seperti pernah ditulis sebelumnya di omkicau.com murai batu Guntur Jr miliknya yang menjadi buah bibir karena berhasil masuk ke dalam daftar juara di Viking Arena.
Breeding yang berlokasi di rumah pribadi yang beralamat di Kp Cigugur Rt04/Rw05 Ds Ciheulang Kec Ciparay Kab. Bandung Selatan. Indukan-indukannya murai batu juga berasal dari burung-burung lapang yang memiliki kualitas materi di atas rata-rata. Lokasinya dikelilingi pesawahan. Hal ini tentu saja diyakini sebagai rahasia sukses, yakni tempat yang relatif tenang, tidak berisik, dan tidak banyak lalu lalang orang.
Secara teknis, baik urusan breeding sampai merawat jago yang disiapkan ke lomba dibantu perawat khusus di rumahnya. dipercayak. Di lapangan juga dibantu sejumlah kru yang saling menopang.
Dalam hal merawat baik itu breeding maupun menyiapkan burung lomba, Kang Haji Bahar juga mengaku tidak punya rahasia khusus.
“Yang penting ya itu, fokus, terus berusaha jangan cepat menyerah. Untuk pakan harian baik murai batu untuk lomba maupun breeding saya memakai voer standar yang beredar di pasaran. Extrafooding yang mudah didapat seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, cacing. Demikian pula untuk harian burung-burung lombanya. Asupan lain seperti jangkrik dan kroto standar saja, sesuai kebutuhan. Kalau sudah dekat hari H terlihat masih kurang greget, bisa ditambahkan extrafoodingnya,” jelas dia.
Di akhir pembicaraan, Kang Haji Bahar berharap murai batunya di even-even berikut mau tampil maksimal. “Itu dulu sih targetnya, syukur juga bisa meraih prestasi. Alhamdulillah juga teman-teman yang sudah mengambil anakan dari kami juga menyampaikan kepuasannya,” ujar Kang Haji Bahar sambil pamit pulang. (Teddy Media Gantang)