Bila ternak diberi pakan yang kurang memenuhi standar baik kualitas maupun kuantitasnya, maka akan terjadi penurunan produksi. Untuk itu, kemampuan untuk memilih pakan berkualitas tinggi mutlak dimiliki. Makanan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam dunia peternakan. Terlihat dari segi biaya, makanan ternak menempati urutan yang paling tinggi, yaitu 70 % dari seluruh total biaya produksi. Simak panduan memilih pakan yang benar berikut ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Oleh sebab itu, peternak perlu memperhatikan masalah pakan ini, terutama segi kualitasnya. Sebab, bila ternak diberi pakan dalam jumlah yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya maka ternak tersebut dapat berproduksi secara optimal.
Selain memiliki kemampuan dalam memilih dan menggunakan pakan yang berkualitas, peternak juga harus memperhatikan masalah penyimpanan, karena pemilihan pakan yang baik tanpa didukung oleh penyimpanan yang memenuhi syarat hanya akan sia-sia. A. Yunus (1990), menyampaikan panduan bagaimana memilih pakan ternak yang baik.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Syarat pakan yang baik
Pakan ternak yang baik menurut Yunus, adalah pakan ternak yang tidak/ belum/ sedikit sekali mengalami perubahan, sehingga tidak mengalami penurunan nilai gizi. Pakan yang baik ditandai oleh tidak adanya kerusakan-kerusakan pada pakan tersebut, baik fisik, kimiawi maupun biologis, antara lain :
Kerusakan fisik
Kerusakan ini terjadi pada bentuk luar/fisik pakan, yang ditandai dengan adanya keadaan umum pakan yang sudah berbeda dengan pakan yang masih baik. Ini dapat diketahui dengan pengamatan makroskopis (pengamatan indra kita). Pakan juga mengalami kelainan bentuk, terlihat dengan adanya lobang-lobang, kulitnya mengelupas atau pecah-pecah. Kelainan ini dapat diakibatkan karena adanya cendawan maupun serangga.
Kerusakan kimiawi
Kerusakan ini terjadi pada komposisi kimia dari pakan yang disebabkan oleh adanya proses-proses kimia tertentu. Misalnya terjadi fermentasi pada karbohidrat, ketengikan pada lemak, dan pembusukan pada protein), sehingga terjadi penurunan nilai gizi dari pakan tersebut.
Kerusakan biologis
Terjadi akibat adanya aktivitas makhluk hidup pada pakan sehingga selain terjadi penurunan nilai gizi juga tak jarang mengakibatkan gangguan kesehatan pada ternak yang mengkonsumsinya. Sebagai contoh adanya serangga pada pakan. Sejumlah besar serangga dapat menimbulkan kerusakan dengan menimbulkan panas, kenaikan kadar air, atau pencemaran kimiawi oleh kotorannya.
Kotoran serangga mengandung ini mengandung sebagian besar urea dalam asam urat yang dihasilkan oleh pemecahan bahan-bahan kimia di dalam pencernaannya selama serangga tersebut makan. Contoh lain adalah kerusakan oleh mikotoksin yang dihasilkan oleh cendawan-cendawan tertentu. Unggas sangat peka terhadap kerusakan yang diakibatkan mikotoksin.
Mikotoksin ini sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Unggas mudah mengalami kematian akibat adanya serangan aflatoksin dalam pakan yang dihasilkan oleh aspergillus flavus.
Untuk mendapatkan pakan yang berkualiatas tinggi dan pakan tersebut tidak mengalami kerusakan, maka ada hal-hal yang harus diperhatikan peternak, antara lain : pertama, membeli pakan yang berkualitas tinggi dari sumber yang terpercaya dan harus mengetahui cara penyimpanan dan perlakuan terhadap pakan tersebut. Kedua, pengeringan pakan yang akan disimpan dengan kadar air maksimum 14%. Pengeringan ini dapat membunuh jamur.
Pakan sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah yang kedap udara, air maupun cahaya. Ketiga, memperbaiki sistem pergudangan. Pergudangan yang baik dapat melindungi pakan ternak dari kemungkinan terjadinya goncangan suhu lingkungan, iklim, mencegah masuknya air, gangguan serangga dan pencurian.
Permukaan lantai gudang dibuat sedikit miring ke satu arah untuk pembuangan air. Suhu di dalam gudang sebaiknya 27 C, dengan angin yang tidak terlalu keras. Ventilasi memungkinkan peredaran udara cukup kering dengan kelembaban nisbi 70%. Kondisi kandang yang baik/ideal dapat mencegah pertumbuhan cendawan penghasil mikotoksin, sebab aspergilus flavus hanya akan tumbuh baik bila kelembaban nisbi di atas 80% dengan suhu optimal 32-38 C.
Pemcegahan cendawan ini juga dapat dilakukan dengan penambahan feed aditive, misalnya dengan asam askorbat, propionat, asetat dll. Langkah keempat adalah pencegahan/pemberantasan serangga. Ini dapat dilakukan dengan pengasapan dan penyemprotan insektidida di dalam gudang.
Serangga dalam timbunan karung di atas lantai dapat dibunuh dengan pengasapan, dengan menggunakan fosfin atau metil bromida. Penyemprotan insektisida pada dinding, lantai dan atap secara tetap akan lebih efektif bila permukaannya dingin, bersih, tak terlalu bau dan bebas dari retakan. PI/dw
Silakan mengutip dan atau meng-copy isi tulisan ini dengan menyebutkan sumbernya : www.poultryindonesia.com
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
thank mas informasi segala mengenai ayamnya…