Saya mau tanya nih om, tp ini menurut “pandangan” Om Duto sendiri ya, ciri2 AM jantan yg signifikan tuh gmn atau d bagian apa om? Apakah di waktu trotol jg sh keliatan atau justru kalo udah dewasa?
Kata temen saya, yg paling jelas tuh lubang hidungnya yg depan berbentuk lancip atau menyerupai bentuk canary seed, apa benar tuh om? Selain itu apa aja. Mohon penjelasanya ya om.
Salam, Anas
Jawab:
Intinya, selama yang kita bahas adalah burung sexuality monomorphic, maka saya tidak pernah percaya beragam teori tentang jenis kelami burung yang ditilik berdasar penampilan yang terlihat (visibility) tanpa dipegang/diraba atau dibuka di bagian bawah bulu-bulunya.
Jika jantan-betina burung bisa dibedakan berdasar “tampilan yang kelihatan” antara jantan dan betina, maka burung itu disebut dimorphic (a species is dimorphic if the cock is visibly different in color from the hen).


Sebaliknya, adalah monomorphic. Burung yang termasuk dimorphic ini misalnya cucak ijo, tledekan, MB, kacer, gould amadine dll. Untuk LB misalnya, ada yang dimorphic ada yang mono. LB yang dimorphic adalah species Madagascar, Red-faced, dan Abyssinian.
Contoh burung yang monomorphic adalah AM, AK, CR, CJ, kenari dll. Dengan demikian untuk tampilan fisik lain yang katanya “terlihat lebih panjang, lebih lancip, lebih pipih dsb” itu menurut saya sangat relatif.
Karena relatif, kita tidak bisa menjadikannya sebagai patokan untuk orang lain. Bisa saja saya mengatakan, kalau pilih AM jantan itu ya yang “begini-begitu”. Nah, selama yang namanya “begini-begitu” tidak ada ukurannya yang pasti, maka hal itu tidak bisa menjadi patokan yang dijadikan pegangan orang lain.
Dalam membedakan jenis kelamin burung monomorphic dari tampilan langsung tanpa pegang, biasanya “jam terbang” yang berbicara.
Orang yang sudah lama bergulat dengan burung, dia akan mudah bilang ini jantan atau ini betina karena pengalamannya dalam melihat postur burung dengan proporsi tertentu (proporsi adalah “perbandingan” antara bentuk dan besaran bagian tubuh tertentu dengan bentuk dan besaran tubuh tertentu lainnya; dan bukan besaran satu bagian tubuh tertentu saja, misalnya ya hidung menyerupai canary seed dsb itu).
Coba tanya ke mereka yang sudah punya jam terbang cukup dalam perburungan, mengenai ciri-ciri yang dia gunakan sebagai patokan menentukan jantan atau betina, maka dia tidak bisa menjelaskannya secara rinci. Mengapa? Ilmu yang belum “terkodifikasikan” di benak dia, memang tidak bisa diomongkan/didefinisikan secara pasti melalui tuturan kata-kata. Maka singkat kata, kalau ditanya mengapa bisa mengatakan jantan atau betina, dia akan bilang, “Ya feeling aja sih.”
Kalaupun dikejar lebih jauh, ya bisa saja dia bilang “kakinya terlihat panjang, hidungnya mancung, kulitnya putih dsb,” hehe.
Nah, dalam kaitan inilah meskipun saya secara sekilas lihat mungkin sudah bisa mengatakan apakah burung tertentu itu jantan atau betina, tetapi karena semua berkaitan dengan masalah “ukuran” yang relatif, lebih baik saya tidak menyampaikannya karena hanya akan membuat bingung.
Kalau memang ingin memastikan apakah burung monomorphic tertentu itu jantan atau betina, kalau “feeling-nya” belum jalan yang bisa dijadikan pegangan ya langsung pegang itu burung.
Untuk burung muda (trotol), di pangkal lidah yang bercabang menghadap ke belakang, kalau jantan berwarna gelap/hitam; kalau warna merah jambu atau terang berarti betina.
Untuk burung dewasa, kalau dua supit urangnya keras dan sela di antara dua supit urang tidak bisa direngganggkan, berarti jantan. Kalau bisa direnggangkan, berarti betina.
Untuk kenari dan beberapa burung jenis finch tertentu, kalau duburnya menonjol dan membentuk sudut ke arah depan, berarti jantan. Kalau rata atau menonjol tetapi tidak membentuk sudut, berarti betina.
Untuk betina kenari yang dalam kondisi siap kawin (birahi), malah duburnya kelihatan sekali memerah.
Bagaimana Om?
Coba saya menjawab oh kakinya panjang, bulu berwarna gelap, muka putih dan mulus, mata menonjol dsb… maka Om pasti akan bertanya lagi “berapa cm?”, “gelap itu campuran warna hitamnya berapa persen dan putihnya berapa persen?’, “kalau mata menonjol itu, tonjolannya berapa mm?”, “kalau bulunya putih dan mulus itu, sama Luna Maya putih dan mulus mana”, waduhhhh kan malah tambah puyeng…
Biar enggak puyeng, ya itulah jawaban saya.
Salam enjoy saja (bukan iklan lho),
Duto Solo
View Comments (38)
tanya maning tanya maning......
om tanya maning om....
tadi saya liat2 di pasar ngasem (pabu di jogja), coz temen br cr MB.
Nah pertanyaan saya bgmn membedakan MB jantan dengan betina om, apa bisa dilihat dari tampilan fisiknya saja?? klo bisa yang jantan bgmn om ciri fisiknya??
klo katane penjual sich jantan (tp kn yg namane penjual bisa saja "kaki dikepala kepala dikaki")
betul gak?? coz punya pengalaman buruk beli kacer katane kacer jawa (bulu dada item) e.... setelah bbrp bulan berubah jadi kecer poci lho kok bisa aneh to?? ternyata eh ternyata kacer poci yang bulu dadanya putih disemir entah pake pewarna ato pake semir sepatu (kayak sepatu aja) hehehehehe....... penjual yg pintar (dlm hati : pengen gue tonjok nih penjual)
kemudian saya tanya ke penjual itu : ktne MB medan, Jantan, Umur 3 bulan, diternak sendiri (dikaki ada ringnya), makan voer, harga cm 275rb
nah menurut om bgmn kita memastikan klo itu MB medan, jantan, umur 3 bulan, baca ringnya gmn? kemudian harga pasaran MB medan apa emg segitu??
gitu aja om, thx b4 / terima kasih sebelumnya / matur nuwun sak derenge
salam cuit..cuit...
Mau tanya om..saya punya AM kira umur 7bulanan,klo ngedenger burung AM yg gacor suka nyuit2 panjang gitu.apa AM saya ini betina?
makasih om.
Bukan pertanda betina atau jantan Om. Lain kalau didekatkan langsung ngecir dan ngleper-ngleper birahi, itu betina.
cara termudah membedakan jantan -betina AM Gampang coy ...gacor teler itu jantan .gampang kan ...intinya sabar jadi klo ga sabaran jangan beli AM BAKALAN ...gita aja repot
mengabaikan volume suara , harga AM yg udah teler & usianya masih muda berapa ?
trims om
Mudanya di bawah setahunan ya sekitar 1 jutaan dan bisa lebih karena usia muda teler itu burung yang relatif bagus.
Melanjutkan sedikit Om Duto Ada Pengaruhnya tidak dipengang untuk menentukan jantan betina misalnya malah membuat burung makin ndak mau bunyi atau apa soalnya kalau mau bilang burung stress sebagai ukuran stress pun belum jelas antara stress dan takut he he tapi gambaran secara umum sudah saya dapatkan terimakasih atas penjelasannya
lain waktu nanti saya ingin bertanya lebih banyak lagi soal permanukan dengan om Duto sekalil lagi matur suwun atas komennya
Sejauh pengalaman saya enggak ada pengaruhnya. Ya pegangnya jangan kasar2 deh Om hehe.
sblmnya mhn maaf ya om, aq mo nanya, aq beli AM pada saat bunyi sekali dua kali terus teler sebentar sambil jln di tangkringan sekitar 8 detik krn byk orang langsung saya beli takut kedahuluan orang trs sy bawa pulang dan mabung dirumah tp AM tdk mau mandi keramba; Dan skrg kelar mabungnya dan bunyi hanya ngeplong tp pagi akan tetapi akhir2 ini tdk mau bunyi sama sekali, gimana caranya biar AM ku bunyi lagi dan teler atau AMku betina Om? trims
Om mujiono
Coba dilihat2 lagi postingan mengenai mengapa burung macet bunyi dan juga tentang performa burung. Gunakan fasilitas pencarian (searching) ya..ketemu deh nanti...
Om Duto,
Saya memiliki AM yg sudah dewasa, dan saya pernah mencoba untuk meraba Supit urang burung tsb dan menggunakan bandul untuk mengetahu jenis kelamin AM tsb yg ingin saya tanyakan :
1. seberapa renggangkah supit urang jika kita raba ( apakah sebesar ujung jari kita atau sangat rapat dan jika bisa direnggangkan seberapa renggangkah )...???
2. Jika menggunakan teori bandul keakuratannya seberapa besar ....?
yg pernah saya rasakan ketika menggunakan kedua teori tsb, Supit urangnya Lebar sampai ujung jari saya bisa msk ke supit urangnya, dan ketika menggunakan teori bandul gerakan bandul tsb kadang memutar tp lebih dominan ke kanan dan kekiri kira2 jenis kelamin AM ku apa ya Om Duto....???
SALAM
Om Raya
Om cara meraba supit urangnya yang tidak akurat tuh. Supit urang terlebar/betina paling satu cm. Supit urang itu tulang yang mengapit jalan keluar telur/dubur. Bukan jarak antara dubur dengan tulang dada/iga.
Untuk metode bandul, ada pengaruh sugsti di dalamnya. Banyak metode, tetapi kadang salah penerapan. Coba nanti saya cari tulisan saya tentang penggunaan pendulum/bandul. Nanti saya turunkan di sini.
mengenai tulisan om duto mengenai monomorphic dan di morphic ni
om maap klo pertanyaan awm bgt
maksudnya supit urang tu pa om???kq klo kenari om nyebutnya dubur??apa dubur beda dgn supit urang yah
matr nuwun.
Jawab:
Beda Om... supit urang adalah tulang yang melindungi bagian kloaka/dubur. Bisa ditengarai dengan cara diraba...
da yng kelupaan om, skerang saya da istilah burung pk grade sgala pa y maksudnya???
da MB grade A dan AM grade A
maap klo bnyka tannya hwe he.
Jawab:
Untuk grade burung hasil penangkaran tergantung dari indukan. Dalam satu lokasi penangkaran ada indukan2 yag sudah dikenal punya anakan2 bagus. Nah anakan dari keturunan ini biasanya lebih mahal ketimbang dari kandang lainnya.
Untuk AM, "grade" biasanya hanya berlaku untuk "jantan" atau "betina". Kalau soal grade dari indukan AM bagus atau tidak, biasanya langsung dari pengepul ke pembeli akhir/user. Kalau agen atau penyalur, mereka biasanya tidak mau mengambil risiko membeli anakan kualitas "A" kecuali dapat pesanan dari pelanggan.
salam kenal pak Duto ikut nimbrung nih, saya punya murai batu yang lagi mabung, tetapi ada permasalahannya, kok MB tersebut mabungnya separuh2, sebulan lalu bulu halusnya hampir rontok semua, pas sekarang ini buntutnya habis total, tetapi sebelumnya burung tesebut setelah mabung yang pertama, saya dah lakukan seperti burung yg sudah selesai mabung soalnya saya kira hanya nyulam saja selam 1 bulan, bahkan dah saya trek dengan MB lainnya, memang ketika ditrek murai saya itu diam saja gak ngelawan seperti biasanya, padahal sebelumnya MB itu berani sekali dengan MB lainnya. yang ingin saya tanyakan apakah MB tersebut kembali saya perlakukan seperti mabung yang awal ( full kerodong ) tanpa dimandikan. Mohon pencerahannya pak Duto. terima kasih
Jawab:
Iya Om. Jangan tergesa-gesa apalagi ditrek segala, soalnya bisa rusak secara fisik (mabung nggak tuntas) maupun mental (ngedrop nggak mau bunyi dalam waktu lama).