Maaf nih intermeso sejenak dari bicara burung. Tetapi, saya minta juga deh para kicaumania berkomentar atau memberi saran, sekadar untuk referensi saudara-saudara kita yang belum beruntung mendapatkan pekerjaan. Ceritanya begini…
Belum lama ini ada yang bertanya kepada saya mengapa dia (si penanya) berkali-kali gagal melamar pekerjaan. Nah, nasib si penanya ini memang mirip dengan teman kita Om Ganug. Dia mengeluh:
“Saya berkali-kali melamar kerja tetapi gagal terus. Apa bener ya kalau mau dapat kerja harus menyiapkan uang sogok untuk bagian personalia atau harus punya koneksi di dalam perusahaan?”
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saya pun menjawab:
Bila Anda sudah sampai pada tahap tes dan wawancara kerja tetapi tidak diterima, tidak perlu terlalu berkecil hati. Kegagalan ini tidak serta merta berarti bahwa Anda kurang berkualitas. Lalu mengapa Anda tidak diterima?
Berikut ini adalah sebagian dari banyak faktor yang mungkin menjadi penyebab kegagalan Anda:
1.Latar belakang pendidikan, keterampilan dan atau pengalaman yang Anda miliki tidak sesuai dengan yang diminta. Jadi dalam hal ini Anda tidak dianggap sebagai orang yang tepat untuk menempati posisi yang kosong itu. Tidak tepat di suatu posisi di suatu perusahaan bukan berarti Anda tidak cocok di tempat lain bukan? Bisa jadi di posisi lain di perusahaan lain, Anda dianggap sangat bernilai.
2.Hasil psikotes menunjukkan bahwa kepribadian Anda tidak cocok dengan karakter pekerjaan yang nantinya akan Anda pegang. Tiap fungsi kerja mempunyai tuntutan karakter tersendiri. Untuk menduduki jabatan Sales/Marketing misalnya, dibutuhkan orang yang luwes bergaul, trampil berkomunikasi, kreatif, agresif dan sebagainya. Bila hasil tes menunjukkan bahwa kepribadian Anda tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka wajar bila Anda gugur.
3.Bila Anda sudah sampai pada tahap negosiasi gaji, mungkin gaji yang Anda ajukan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tidak semua perusahaan senang bila mendapatkan kandidat pelamar yang mengajukan gaji jauh di bawah “pasaran”. Bisa jadi mereka malah akan meragukan kualitas Anda. Jadi sebelum negosiasi gaji, pastikan Anda telah melakukan sedikit survei mengenai gaji untuk posisi yang sama di perusahaan-perusahaan lain, sedapat mungkin di industri yang sejenis.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Hampir senada adalah pertanyaan dari pengunjung blog yang mengaku bernama Nazwa. Dia bertanya begini:
“Pak, saya sarjana teknik lingkungan. Saya lebih menyukai bidang audit produksi bersih dan Amdal. Tetapi banyak perusahaan yang tidak sesuai dengan spesialisasi bidang saya. saat ini saya masih menunggu kerja, boleh saya meminta saran bapak?
Saya pun menyarankan seperti ini:
Dalam kondisi ekonomi yang secara umum saat ini memang sulit, ada baiknya kalau Anda sedikit realistis. Pasti hal itu bukan berarti kita merendahkan ilmu dan kemampuan yang ada pada kita. Hanya saja, kenyataannya, disiplin ilmu tertentu masih sangat sedikit instansi yang membutuhkannya. Kalau menilik disiplin ilmu dan ketertarikan Anda, mana sih sekarang ini perusahaan menengah ke bawah yang “peduli” untuk mengalokasikan anggaran bagi kepedulian atas lingkungan? Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dokumen AMDAL saja banyak yang “nembak” kok untuk mengajukan perijinan. Artinya, lapangan kerja bidang tersebut memang masih terbatas.
Berkaitan dengan kondisi itu, cobalah Anda memasuki lapangan kerja yang sedikit “menyimpang” dan jangan menutup diri terhadap berbagai kemungkinan dan peluang kerja. Belum tentu juga bahwa Anda tidak menyukai pekerjaan yang mungkin pada awalnya tidak Anda kehendaki. Kalaupun Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda kehendaki, juga belum tentu kemajuan karir, pendapatan serta kepuasan kerja akan teraih seperti yang Anda harapkan.
Cobalah sekali waktu Anda melirik ke bidang pekerjaan yang sama sekali di luar yang pernah Anda bayangkan. Bidang itu, terutama, adalah bidang yang memang tidak ada “sekolahannya” secara khusus. Misalnya saja, jurnalistik, kepenulisan, pekerja sosial, marketing dan masih banyak yang lainnya.
Bidang-bidang seperti itu, tidak ada “sekolahnya”. Itu adalah bidang kerja “multi disiplin”. Siapapun bisa masuk ke dalamnya dan bisa mencapai puncak karir yang hampir tak terbatas.
Bisa jadi Anda bekerja dulu secara freelance. Sementara itu, Anda juga mencari pekerjaan yang menurut Anda cocok dan sesuai dengan kemampuan serta keinginan Anda.
Pekerjaan tidak akan datang dengan sendirinya kecuali Anda mencari dan terus mencari. Kalau Anda sudah telanjur apatis, maka akan semakin sulit untuk membangkitkan semangat serta gairah mencari pekerjaan dari dalam diri Anda.
Ayolah bangkit. Berusaha. Dan jangan lupa, berdoa kepada Tuhan YME semoga Anda segera mendapatkan jalan menapaki kehidupan yang masih panjang.
Demikiian ya… kalau ada yang mau Anda tanyakan, tanyakan saja dan insya Allah saya akan membantu sebisa saya.
Apakah Anda atau kawan Anda punya problem yang sama dalam mendapatkan pekerjaan?