Berikut ini email dari Om Aswin yang mengiringi pengiriman gambar-gambar di bawah ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Salam kenal om Duto,
Saya Aswin dari Bandung, saya masih baru dalam mendalami dunia burung berkicau. Klo om Duto tidak keberatan saya mohon saran dan masukannya terhadap permasalahan yang saya hadapi dalam merawat salah satu AM momongan saya. Sebelumnya saya bermaksud mem-post curhat saya ini melalui omkicau.com, namun selalu gagal.
Begini om, saya beli AM trotolan sekitar Mei tahun lalu usianya sekitar 3-4 bulanan, dengan kondisi bulu dikedua sayapnya pada patah (tidak ada bulu sayap yang besar sama sekali). Ketika setelah ganti bulu (mabung pertama), bulu di kedua sayapnya tumbuh tidak normal. Ketika tumbuh mirip lidi memanjang sedangkan bulunya terbungkus lapisan tertentu, akhirnya ketika bulu mengembang, bulu tersebut melenting (tumbuhnya terbalik).
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dan hal ini terjadi pada hampir 30% bulu di kedua sayapnya. Rata-rata bulu yang melenting ketika sudah mencapai ¾ dari ukuran yang seharusnya, bulu tersebut pasti lepas kembali, selanjutnya tumbuh lagi, begitu pun dengan bulu yang baru proses tumbuhnya tetap sama seperti sebelumnya.
Selain itu ada juga ketidak-normalan lainnya, burung AM ini selesai mabung pertama kali pada bulan Oktober 2008, tetapi sampai saat ini apabila burung saya mandikan pada pagi hari, maka pada sore harinya selalu ada bulu halus / kecil (kaya bulu bagian dada) yang jatuh. Dan apabila tidak dimandikan malah tidak ada bulu yang lepas sama sekali. Hal ini terjadi terus menerus.
Kondisi burung sampai saat ini belum ngeplong, Cuma bunyi trektek …..trektek aja. Berikut ini rawatan harian selama ini yang saya terapka:
1. Merk voor : Top Song (Kuning/biasa).
2. EF : Jangkrik 2/2 pagi sore, Cacing 1 minggu 2x 1 ekor, kroto
1 minggu 2 x 1 sendok teh.
3. EF Buah : Apel, pepaya, pisang, Sawo tiap hari bergantian.
4. Mandi : 1 hari 1 x pagi aja.
5. Jemur : Jam 7 sampe jam 9 setelah itu full kerondong dibuka
kembali jam 5 sore sampai jam 6 selanjutnya dikerodong kembali.
Mohon kiranya om Duto memberikan masukannya, baiknya model treatment apa yang harus saya lakukan agar bulu-bulu AM saya tersebut bisa tumbuh secara normal ? Dan kalau om Duto tidak keberatan to long sekalian diterawang aja AM nya ( saya sertakan foto AM nya) Sebelumnya saya minta maaf terlalu banyak mintanya ya … hihihihi.
Maklum pemula om belum banyak pengalaman. Saya ucapkan beribu-ribu terima kasih atas perhatiannya.
Salam,
Aswin Suratman.
Komentar saya:
Pertama-tama tentu rasa prihatin nih…hmmm…
Bukan mengirim rasa pesimistis, tetapi selama bulu bermasalah, anis merah ini akan sulit bunyi karena memang tidak akan pernah berada dalam kondisi fit.
Cuma masalahnya berlanjut, apakah bulu itu bisa tumbuh normal?
Sebenarnya ini persoalannya terletak pada daging tempat pangkal bulu yang rusak itu menancap. Posisi daging sudah sedemikian rupa sehingga kapanpun bulu tumbuh di sana, akan selalu seperti itu.
Soal pakan dan rawatan, tidak ada yang salah. Tongkrongan juga sebenranya bagus. Kalau mau teler, dia akan cenderung ndlosor bebek (ya sekadar prediksi sih).
Menurut saya, tidak ada hal yang bisa dilakukan kecuali kita sedikit tega dengann mengorek sayap burung. Ya artinya, daging tempat bulu rusak itu dilihat benar apakah ada bulu lama yang patah dan tidak bisa tercabut sehingga perlu dikeluarkan paksa. Cuma heran saya, kalau hal itu terjadi ya jarang sekali kok bisa terjadi pada kedua sayap.
Artinya, dugaan saya, burung ini pada kedua sayapnya memang sudah cacat sejak awal, mungkin ketika masih masa trotolan dulu bulu-bulu sayap bagian ujung patah2 dan tidak bisa keluar dari posisinya. Akibatnya, bulu baru yang jalan tumbuhnya tertutup, tumbuh secara tidak wajar melalui jalur di samping2 patahan bulu lama, bersilangan tidak pada tempatnya, tidak mendapat suplai sari2 makanan secara cukup sehingga tidak membuka sempurna serta mudah sekali patah.
Coa deh dioperasi sedikit. Lihat saja bagian ujung sayap, kalau ada patahan2 bulu di dalam, dikorek dan dikeluarkan. Atau kalau ada benda hitam2 (darah kering dll yg sudah ketutup kulit) juga dikeluarkan. Untuk mengurangi risiko berdarah2 dan juga burung kesakitan, minta saja hal itu dilakukan oleh dokter hewan (untuk mendapatkan bius binatang) sekaligus membersihkan kotoran/sisa bulu yang mengakar di ujung sayap.
Risikonya nanti, kalau sudah mengering dan sembuh lukanya, jaringan kulit dan otot ujung sayap akan rusak dan karenanya bulu tidak akan bisa tumbuh lagi.
Menurut saya hal itu akan lebih baik ketimbang burung selalu dalam kondisi tidak fit dan tidak akan pernah bersuara sebagaimana mestinya.
Begitu Om masukan dari saya.
Salam…
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
muantep slalu tambh ilmu, Aku Jg permisi ma om kicau, momonganku am ni dah 2th ku piara, Tp kena katarak mulai trotol, sampai sekarang dia tak mau bunyi, bunyinya cuma tret tret… apakah burung yg katarak emang tak mau bunyi,..? Burung besar,mulus dan sehat tlng kasih solusi biar mau bunyi sukur kalau ada obtnya untuk burung katarak , Aku mau tukarin Jg gak pada mau, aku jual Jg gak laku tlg om2 kicau solusinya………….. thaks untuk om kicau .
om ikutan nanya, aku punya anis sebelum mabung kemarin bulu ekor bagian kiri 2 dari pinggir dicabuti sampai patah… trus barsan aja selesai mabung kemarin kok tetep aja di cabut sampai patah tinggal sisa 1cm .. kenapa dengan anisku ya om.. pdl anisku kl bunyi buka2 ekor ..kan jd jelek…he…
saya penggemar baru burung, dan saya mau tanya karena saya ga tau nama burung’y, bentuk dan rupa’y mirip banget ma anis cuma rupa burung yang saya punya warna’y dominan hitam cuma burung yang saya punya ini punya alis’y ja warna putih, saya mohon jawaban’y karena saya sangat tidak mengetahui jenis-jenis burung…makasih atas perhatiannya….
om duto & rekan kicaumania,
saya awam sekali ttg burung, namun setelah baca hasil sharing antara om duto dan rekan semua, saya kok jadi terharu ya … ternyata wawasan para penggemar burung di indonesia demikian luasnya … ternyata cukup dianalisa lewat tulisan dan foto sudah ketahuan penyebabnya … (kayaknya nih om duto perlu bikin layanan sms ketik REG spasi DUTO sekaligus konsultasi pemberian nama burung supaya tampilnya moncer, macam teguh widodo-nya ki joko bodo …. hehehehe)
jujur ya rekan2 semua, awalnya saya mengira para pemain burung itu orang kurang kerjaan, ngganggur, kurang bermasa depan, tukang bohong dsb … saya bisa menyimpulkan seperti itu saat lihat di lomba2, tukang gantangnya mirip preman, kurus, bertindik pake tato, baju kumal dsb. Kalo kalah bisanya cuma protes nyalahin juri kalo gak gitu selalu cari alasan (yang burungnya kurang fit lah, yang tendanya kena angin trus burungnya kaget dan pokoknya sejuta alasan yg menurut pikiran awam saya cuma alasan yang dicari2 saja. Luput pemainnya, jurinya yang bajingan … di latber-an kalo keliatan ada burung yang prospek di-“mati”in … tp trus pinjam tangan orang lain untuk beli burung tersebut dengan harga murah … ini yang paling saya jijik. Menurut guru agama saya waktu di SMP, dua diantara tiga hakim itu masuk neraka … bener enggaknya saya gak tau … nunggu kiamat aja … hehehehehe)
Tapi persepsi saya berubah semilyar derajat ketika mulai banyak mengunjungi website terkait burung dsb … blarrrr … ternyata gak seperti apa yang saya pikirkan selama ini … totalitas kicaumania dan wawasan pengetahuannya ternyata gak main2 … sungguh2 diluar perkiraan saya …
Dan setelah saya berpikir jernih lagi, ternyata jauh lebih mulia penggemar burung/pebisnis burung dari pada para penggemar adenium, anthurium bahkan yang baru2 ini bisnis tokek yg katanya harga milyaran (gila apa jaman sekarang bisa ada tokek beratnya 6 kg … emang kita hidup di jaman purba apa)
Sekali lagi kepada teman2 semua, saya mohon maaf jika postingan ini kurang berkenan … ini hanya semata curhat saya sebagai penggemar burung yang masih ingusan … SUKSES BUAT PENGGEMAR BURUNG DI INDONESIA, SELURUH DUNIA DAN JUGA YANG ADA DI AKHIRAT …
jual aja om sulit ngurusin burung cacat seperti itu
Kalo menurut pengalaman saya, saya juga pernah punyi AM yg bulu sayapnya ada yang njenthar keluar gitu, sampai tua (dan tak jual asal laku), ga mau bunyi. Pernah ngeriwik kecil banget, udah gitu ga lagi..
ok om makasih tar saya hubungi lg,ada stok burung yang murah ga
om jack saya tinggal di daerah soreang, telp 022-85870075. saya biasa dapat AM dari rekan sesama pengemar burung berkicau juga. tapi untuk AM, biasanya saya ngambil yang masih muda (1- 2 x mabung), kadang-kadang yang masih terotol juga.
Makasih masukannya om finchpolish.
om aswin minta Alamat n no telp nya dunk biar bisa sharing..kan sama2 d bdg.!!oya om biasa bli dmn AM nya..?sory Om duto malah chatting nich..hehe
Om jack
Bebas saja Om, enjoy….
Kalo boleh ikutan beri komentar nee, dari referensi2 yang pernah saya baca sebelumnya, sebenarnya penyebabnya kemungkinan ada dua hal. Pertama, kesalahan kode genetis [mutasi, bisa karena luka, ataupun faktor keturunan, karena cacat persilangan], yang ini akan susah disembuhkan. Kedua, penyebab utama yang paling banyak terjadi adalah kekurangan beberapa jenis mineral penting dan juga defisiensi vitamin yang pernah terjadi dalam jangka waktu cukup lama. Faktor yang kedua ini mungkin bisa diatasi dengan pemberian trace mineral [kalo bisa yang khusus untuk burung, biasanya yang tersedia dipasaran adalah Nutrimin, produk dari 8 in 1], dan beberapa jenis vitamin B dan yang lainnya. Vitamin ini, khusus untuk burung, banyak dan mudah diperoleh dipasaran saat ini, Multivit-nya Bogena atau 8 in 1, atau ex. Vitakraft, maupu yang produk lokal. Yang terpenting adalah memeriksa kandungan bahan2 apa saja, yang bisa dibaca atau tertera pada kemasan. Demikian, semoga bisa sedikit membantu. Salam kicauan.
Terima kasih komentarnya Om Finchpolis. Sangat bermanfaat….
Om duto, setelah saya periksa memang diantara pori bulu yang tumbuh melenting terdapat semacam bekas akar bulu, munkin akar bulu yang patah sebelumnya, dan ada juga yang tertutup kotoran. Untuk yang tertutup kotoran (darah kering) saya rendam dulu bagian sayapnya dengan air hangat dan dipijit pelan2 pada bagian pori yang tertutup, akhirnya kotorannya (berwarna hitam) keluar, kotorannya mirip jerawat kalo dipijit … untuk bulu yang melenting sy cabut dan korek untuk membersihkan sisa akar bulu yang tertinggal (yang satu ini emang cukup sulit). Sebelumnya sy bawa ke dokter hewan tuk dapat bius lokal di kedua sayapnya (setelah mendapat bius lokal burung lebih tenang ketika sy korek atau cabut bulunya, mungkin emang gak berasa kali ya) … Mudah-mudahan dapat jadi bahan pembelajaran bagi kita semua.
Jawab:
Nah kan, saya menduga pasti ada yang ngganjal tuh. Hebat deh kalau sudah dilakukan tindakan yang kita rasa perlu. Semoga kondisinya bisa segera membaik.
Om Duto, saya ucapkan terimakasih atas saran dan masukannya. saya akan coba menerapkan sarannya. Nanti saya coba kabari perkembangannya, setelah saya operasi. Sukes selalu buat om duto …