Usaha yang berkembang dari hobi, memang banyak dilakoni orang. Ny. Sylvia contohnya. Ia mengembangkan bisnis anggrek dari kecintaannya bertanam bunga dan sayur sayuran.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Usaha anggreknya kini telah berkembang pesat di seluruh Bali. Puluhan show room anggrek telah ia miliki. Ia juga menjadi distributor anggrek, yang mampu memenuhi kebutuhan tanaman serta bunga potong anggrek.
Pemilik nama lengkap Maria Sylvia Nurdhiani K ini mengatakan Flora Bali merupakan show room pertama di Bali, yang menjual tanaman anggrek. “Menjual tanaman anggrek yang baru pertama dilakukan orang. Sebelumnya orang hanya mengenal penjualan bunga anggrek,” terangnya.
Hobi ini tumbuh sejak ia kecil dan berkembang sampai ia berkeluarga. Tantangan dalam mengembangkan hobi, juga dialami perempuan kelahiran Yogyakarta ini. Keterbatasan lahan adalah kendala baginya untuk berkebun. Namun hal tersebut, tidak menyurutkan kegemaran menanam bunga. Bahkan ia menyiasatinya dengan bertanam dalam pot.
Dari hobinya ini, keinginan mengembangkan usaha pun muncul. Ia melirik tanaman anggrek untuk dijadikan usaha. “Keinginan tersebut sangat didukung suami,” ujarnya.
Sebelum menerjuni usaha anggrek, ia menggeluti usaha ternak ayam petelur. Tahun 1972, bisnis ternak ayam petelur menjadi bisnis keluarga Ny. Sylvia. Perempuan yang kini berusia 65 tahun ini mengatakan, awalnya ia memelihara 10 ekor ayam yang berkembang menjadi puluhan ekor.
Seiring berjalannya waktu, jumlah ayam kian bertambah. Kandang ayam pun tak mampu lagi menampung unggas-unggas tersebut. Ny. Sylvia lalu membangun sebuah kandang di Jln. Noja, Denpasar. Tahun 1974 kandang baru berdiri dan menampung ratusan ekor ayam.
Bisnis ayam petelur ternyata cukup menjanjikan. Banyak hotel dan restoran yang memerlukan kebutuhan telur. Ia merekrut banyak karyawan. Dari saudara sepupu, hingga mertua dilibatkan. Tahun 1980-an, bisnisnya kian berkembang. Sebagaian besar hotel dan restoran di Bali mengambil telur dari Ny. Sylvia. Usaha ini bertahan hingga 10 tahun.
Usaha ternak ayamnya mulai redup, akibat penyakit yang menyerang ayam. “Banyak ayam yang mati terkena wabah. Sejak itu usaha saya tutup,” terangnya.
Sebelum usaha ternak ayam ini gulung tikar, Ny. Sylvia tengah merintis budidaya anggrek. Menjual anggrek hidup menjadi keinginannya selain selain menjual bunganya. Ia pun mencoba menanam anggrek disela-sela kesibukannya mengurus ayam. “Saya mencoba tidak berhenti di satu bidang usaha. Hal tersebut untuk menghindari pangsa pasar yang mulai jenuh,” akunya.
Bermula dari anggrek titipan seorang teman, Ny. Sylvia tertarik mengembangkan anggrek. Secara kebetulan, sang suami yang bekerja di PT Tempo cabang Bali ini berangkat ke Jakarta untuk urusan pekerjaan. Pulangnya, ia dibawakan oleh-oleh bibit anggrek.
Saat itu harga anggrek sangat murah, hanya Rp. 1500 rupiah per botol. Sepuluh bibit anggrek pun dibeli Arnold Multi, suami Ny. Sylvia untuk dibawa pulang. “Dari 12.500 bibit anggrek yang disemaikan hanya 1000 yang bisa hidup,” tandasnya seraya mengatakan hanya bermodal nekat.
Tekadnya mengembangkan bisnis anggrek membuat ia terus belajar tentang anggrek. Bagaimana cara bertanam serta merawat anggrek ia pelajari dari membaca buku tentang anggrek. Tak heran perempuan berkaca mata ini sangat hapal dengan karakter serta janis-jenis anggrek. Ia pun sempat mendatangkan pakar anggrek dari Jakarta. “Saya belajar dari teman bapak, seorang insinyur yang ahli di bidang anggrek,” ungkapnya.
Bertahun-tahun belajar tentang anggrek sambil menerapkan teori-teori tersebut, Ny. Sylvia mampu menanam anggrek sampai hitungan hektar kebun anggrek. Guna lebih mengenalkan tanaman anggrek kepada konsumen ia membangun sebuah show room yang diberi nama Flora Bali pada tahun 1980.
Saat itu, bisnis anggrek belum banyak diminati orang. Bahkan belum ada orang yang menjual tanaman ekslusif ini. Mereka hanya mengetahui bunga anggrek yang dijual untuk hiasan.
Selama 20 tahun, ia terus menggeluti tanaman anggrek, hingga dirinya banyak dikenal orang. Bisnis anggrek menjadi usaha yang begitu diminati orang. Guna menyiasati kejenuhan pasar, Ny Sylvia berkeinginan mengembangkan usaha baru. Tak lepas dari hobinya menanam, ia tengah mengembangkan tanaman buah naga yang kini masih ia rintis. Bersama sang suami, kini ia mencoba bertanam tanaman buah naga ini.
Perempuan yang telah memilki 3 orang anak dan 1 cucu ini menuturkan hobi bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha. Pengalaman itulah mendorong Ny. Sylvia untuk selalu menekankan kepada orang lain terlebih bagi perempuan untuk memiliki hobi. “Dari hobi yang ditekuni bisa dikembangkan menjadi usaha,” pungkasnya. (Sumber: Cybertokoh.com; Foto: anggrek.org)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
-7.550085110.743895