MIKROBA PROBIOTIKA (Tulisan sambungan dari artikel ini)

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Sejumlah spesies mikroba telah berhasil diisolasi, dan telah diidentifikasi dan digunakan sebagai probiotika. Fuller (1999) melaporkan bahwa mikroba-mikroba yang termasuk kedalam probiotika antara lain adalah:

Lactobacillus delbrueckki subspesies bulgaricus

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

L. acidophilus

L. casei subspesies casei

L. rhamnosus

L. reuteri

L. plantarum

L. fermenteum

L. brevis

L. lactis

Streptococcus salivarius subspesies thermophilus

S. lactis

Enterococcus faecium

E. faecalis

Bifidobacterium bifidum

B. pseudolongum

B. brevis

B. thermophilus

Bacillus subtilis

B. cereus

B. toyoi

B. natto

B. mesentricus

B. licheniformis

Clostridium butyricum

Pediococcus pentosaceus

Saccharomyces cerevisiae

Aspergillus oryzae, dan

Candida pintolepsi

Beberapa mikroba probiotik telah diperjual belikan secara komersial, baik dalam bentuk tunggal (hanya satu macam mikroba probiotika) maupun dalam bentuk campuran (lebih dari satu macam mikroba). Sebagai contoh “GAIA feed” adalah probiotika yang hanya mengandung satu macam mikroba yaitu Lactobacillus reuteri (Fuller, 1999), “Probiolac” (produksi Intervet, salem India) terdiri dari Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Bifidobacterium bifidum, Aspergillus oryzae, Streptococcus faecium dan Torulopsis spp.(Panda et al., 2003). “Protexin” (produksi Novartis probiotics international, UK) terdiri dari Lactobacillus plantarum, L.delbruecki subspesies bulgaricus, L. acidophilus, L. rhamnosus, Bifodobacterium bifidum, Stretococcus salivarius subspesies thermophilus, Enterococcus faecium, Aspergillus oryzae dan Candida pentolepsi (Balevi et al., 2001; Fuller, 1999), serta masih banyak lagi jenis probiotika komersial yang lain.

PEMBERIAN PROBIOTIKA DAN MANFAATNYA PADA TERNAK UNGGAS

Di dalam saluran pencernaan baik hewan, ternak atau manusia terdapat sekitar 100 sampai 400 jenis mikroba, yang secara sederhana dikelompokkan dalam mikroba baik (yang menguntungkan) dan mikroba jahat (yang merugikan yang bisa menyebabkan penyakit atau mikroba patogen). Semua mikroba hidup dalam keseimbangan. Jika keseimbangan tergganggu, misalnya mikroba jahat lebih banyak dibandingkan dengan mikroba baik, maka timbullah penyakit. Terjadinya diare misalnya adalah akibat bakteri Esheriacia coli, cholera oleh bakteri Vibrio cholerae atau thypus oleh bakteri Salmonella Thypimurium.

Pemberian probiotika seperti telah dikemukakan dibagian terdahulu adalah untuk memperbaiki keseimbangan populasi mikroba didalam saluran pencernaan hewan, dimana mikroba-mikroba yang menguntungkan populasinya lebih tinggi dari populasi mikroba yang merugikan. Pada manusia, perbandingan persentase jumlah mikroba yang baik yang diajurkan adalah sekitar 85:15 (Anonymous, 2004). Perbandingan tersebut tentu saja dapat dicapai dengan pemberian atau penggunaan probiotika dan prebiotika.

Pemberian probiotika pada ternak unggas bisa diberikan dalam bentuk campuran ransum atau diberikan melalui air minum, atau dalam bentuk probiotika yang hanya mengandung satu macam strain mikroba saja atau dalam bentuk campuran terdiri dari beberapa strain mikroba seperti “probiolac” atau “protexin”.

Beberapa keuntungan dari penggunaan probiotika pada hewan / ternak antara lain adalah dapat memacu pertumbuhan, memperbaiki konversi ransum, mengontrol kesehatan antara lain dengan mencegah terjadinya gangguan pencernaan terutama pada hewan-hewan muda, prapencernaan faktor-faktor anti nutrisi seperti penghambat trypsin, asam phitat, glukosinolat dan lain-lain (Havenaar et al., 1992).

Pemberian probiotika pada ayam broiler dilaporkan dapat memperbaiki pertumbuhan, angka konversi serta meningkatkan ketersediaan vitamin dan zat makanan lain (Barrow, 1992; Yeo and kim, 1997). Pemberian probiotika pada ayam broiler sebaiknya dilakukan selama 3 minggu pertama pemeliharaan (Yeo and Kim, 1997). Pada ayam petelur dilaporkan bahwa pemberian probiotika (protexin pada taraf 500 ppm) dapat memperbaiki produksi telur, konsumsi ransum, tetapi tidak terhadap berat telur (Bahlevi et al., 2001), sedangkan Panda et al (2003) melaporkan pemberian probiotika (probiolac pada taraf 100 mg/kg ransum) dapat memperbaiki produksi telur, berat kerabang dan tebal kerabang telur serta menurunkan kadar kolesterol pada kuning telur.

Di beberapa negara Eropa dan Amerika saat ini sedang dikampanyekan pembatasan penggunaan antibiotika pada hewan-hewan ternak. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya resistensi dari penggunaan antibiotika dan menghindari pengaruh negatif antibiotika pada manusia (konsumen). Selain itu pemberian antibiotika juga bisa menggangu keseimbangan mikroba didalam saluran pencernaan. Sebagai alternatif yang aman dari penggantian penggunaan antibiotika adalah dengan pemberian probiotika, karena tidak mempunyai pengaruh samping yang negatif bila diberikan dalam dosis yang tepat (Patterson and Burkholder, 2003; Cavazzoni et al., 1998; Yeo and Kim,

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

1997).

Penggunaan probiotika juga merupakan suatu cara pendekatan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kontaminasi penyakit terutama penyakit thypus terhadap produk-produk unggas yaitu daging dan telur, sehingga daging dan telur yang dihasilkan higienis dan aman untuk dikonsumsi sesuai dengan standard kesehatan (Patterson and Burkholder, 2003). Hal ini sebagai akibat terreduksinya mikroba-mikroba patogen penyebab penyakit.

Penggunaan probiotika saat ini tidak hanya berkembang pada ransum-ransum hewan atau ternak, tetapi juga berkembang pada makanan manusia. Sejumlah produk makanan manusia (pangan) telah juga dilengkapi dengan probiotika dan prebiotika, seperti produk olahan susu untuk bayi. Susu formula untuk bayi dilengkapi dengan probiotika dimaksudkan agar dalam salauran pencernaan bayi berkembang mikrobamikroba yang menguntungkan sehingga bayi lebih tahan terhadap penyakit dan lebih sehat.

Produk olahan lain adalah susu fermentasi seperti yogurt dan yakult. Dengan demikian pemberian probiotika pada ternak unggas diharapkan dapat memberikan manfaat terutama peningkatan performance / penampilan produksi yaitu kuantitas (produksi ternak dan daging yang tinggi) dan kualitas (kualitas telur dan daging yang baik dan higienis) sehingga kedepan diharapkan dapat menjadikan usaha peternakan unggas menjadi lebih ekonomis dan menguntungkan.

PENUTUP

Berdasarkan tinjauan ontologi, epistemologi dan axiologi dapat disimpulkan bahwa penggunaan probiotika dalam industri peternakan unggas akan menambah wawasan baru mengenai teknologi peternakan yang dapat memberikan nilai tambah dalam perkembangan dunia peternakan. Penerapan penggunaan probiotika dalam industri peternakan unggas adalah untuk memperbaiki penampilan produksi baik kuantitas maupun kualitas produk. Penggunaan probiotika tidak hanya berkembang pada industri peternakan tetapi juga berkembang pada makanan manusia (produk pangan).

————-

CATATAN OM KICAU: BAGAIMANA PENGARUH PROBIOTIK TERHADAP BURUNG PENANGKARAN DAN BURUNG PELIHARAAN PADA UMUMNYA? IKUTI ARTIKEL BERIKUT TENTANG “HUBUNGAN ANTARA KEMATIAN PEMATUR ANAK-ANAK BURUNG DI PENANGKARAN DENGAN PROBIOTIK”.

Salam.

————–

Disusun Agus Budiansyah, 2004; Makalah Falsafah Sains (PPs 702) Program Pasca Sarjana / S3 Institut Pertanian Bogor Desember 2004; Dosen Prof.Dr.Ir. Rudy C. Tarumingkeng (Penanggung Jawab), Prof.Dr.Ir. Zahrial Coto, Dr.Ir. Hardjanto, MS.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2002. Probiotik, bakteri pencegah ragam penyakit. Harian Swara, . Edisi 2 Juli 2002. Internet http :// www. Swara.net/id/view-benta.php?/D-B=6. dikunjungi tanggal 23 Oktober 2004. Anonymous, 2003. Mengenal probiotik dan prebiotik. Tabloid Ibu dan Anak : Ekuator Edisi 23 Mei 2003. Internet, http: // www.ekuator.com/index.p. dikunjungi 23 Oktober 2004.

Anonymous. , 2004. Probiotik dan prebiotik nan sehat. Harian Banjarmasin Post, Edisi Senin 24 Mei 2004.Internet http: //www.indomedia.com /bpost/ 05.2004/24 / ragam/ant-1.htm. dikunjungi tanggal 23 Oktober 2004. Balevi, T., U.S.U. An, B. Covkun, V.Kurto..lu and S.S. Etingul, 2001. Effect of dietary probiotic on performance and humoral immune response. British Poult. Sci. 42: 456-461.

Barrow, P.A., 1992. Probiotics for chickens. In Roy Fuller, 1992. Probiotics The Scientific Basis. Chapman & Hall, London.

Cavazzoni, V., A.Adami and C. Castrovilli, 1998. Performance of broiler chickens suplemented with Bacillus coagulans as probiotic. Brit. Poult. Sci. 39:526-529. Fuller, R., 1992. History and development of probiotics. In: Roy Fuller, 1992. Probiotics The Scientific Basis. Chapman & Hall, London.

Fuller, R., 1999. Probiotics for farm animal. In Gerald W. Tannock, 1999. Probiotics A Critical Review. Horizon Scientific Press, Wymondham, U.K.  Havenaar, R., Bart Ten Brink and Jos H.Jhuis in T Veld. Selection of strains for probiotic use. In Roy Fuller, 1992. Probiotics The Scientific Basis. Chapman & Hall, London.  McNaught, C.E., and J. MacFie, 2000. Probiotics in clinical practice: a critical review of the evidence. Nutr. Research 21 (2001) 343-353.

Panda, A.K., M.R. Reddy, S.V. Rama Rao and N.K. Praharaj, 2003. Production performance, serum/yolk cholesterol and immune competence of white leghorn layers as influenced by dietary supplementation with probiotic. Trop. Anim.  Health and Prod. 35: 85-94. Patterson, J.A., and K.M. Burkholder, 2003. Application of prebiotics and probiotics in poultry production. Poult. Sci. 82: 627-631.

Yeo, Jinmo and Kyu Il Kim, 1997. Effect of feeding diets containing an antibiotic, a probiotic, or yucca extract on growth and intestinal urease activity in broiler chicks. Poult. Sci. 76: 381 – 385.

Waspodo, Ingrid S., 2001. Efek probiotik, prebiotik dan synbiotik bagi kesehatan. Harian Kompas edisi 30 September 2001. Internet __http:///www.kompas.com/kompascetak/ 0109/30/iptek/efek22.htm. dikunjungi tanggal 23 Oktober 2004.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895