Vitamin dan mineral esensial cegah dan obati penyakit pada burung kicauan dan penangkaran: Akhirnya ketemu juga

Kalau Anda sempat melihat semua pertanyaan yang disampakan teman-teman penghobi burung kicauan (untuk lomba kicau), maupun burung penangkaran (untuk ditangkarkan), maka ratusan dari sekitar 5.000-an pertanyaan yang pernah masuk di web ini (termasuk dalam versi blog yang sekarang saya ubah nama menjadi www.omkicau.com) adalah seputar kesehatan burung.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Berkali-kali saya sampaikan bahwa ketika burung Anda terlihat tidak sehat, macet bunyi, berubah karakter perilaku dan untuk burung tertentu berubah gaya tarungnya (untuk anis merah misalnya gaya teler berubah, atau nagen tidak nagen, jujur tidak jujur, bagong tidak bagong/ ngebatman/ nglowo dan sebagainya), maka ada dua hal yang perlu dicermati.

Pertama, kesehatan mental burung dan kedua kesehatan fisik burung.

Kesehatan mental ini menyangkut lingkungan (orang dan burung di sekitarnya) serta pengaruh tidak langsung kesehatan fisik.

Burung yang tertekan oleh burung lain, cenderung menjadi diam dan terlihat sakit. Burung yang baru saja ditangkap dari hutan, selain sakit secara fisik, juga sakit secara mental karena takut dengan lingkungan baru di tengah-tengah manusia.

Burung yang sakit secara mental biasanya lebih mudah terdeteksi karena perubahannya sangat cepat, misalnya hari kemarin sangat gacor, hari ini menjadi membisu seribu bahasa. Burung yang sakit secara mental ini bisa segera pulih atau tidak tergantung pada treatment yang kita lakukan. Misalnya tidak mencampurnya dengan burung lain atau dikarantina sehingga secara perlahan-lahan tidak merasa tertekan lagi.

Sementara sakit secara fisik, kadang tidak bisa terdeteksi secara langsung. Bisa jadi mula-mula gacor, kemudian mulai berkurang gacornya, dan suatu saat sama sekali tidak bunyi. Malah kemudian dilanjutkan dengan terlihat ngantukan, suka tertidur terantuk-antuk di pojok tangkringan dan sebagainya. Kondisi yang tidak kita sadari ini bisa berakibat fatal, karena bisa saja tahu-tahu burung sudah tidak mau makan dan keesokan harinya sudah almarhum… kasihan ya? (Ya kasihan pemiliknya juga sih hehe…). Atau kalau tidak tewas, bisa jadi terlihat mencret-mencret dulu, berak cair, mata berair , bersin-bersin dabn segainya  yang kalau terlambat penanganannya juga bisa berakibat fatal.

Beberapa burung karena pengaruh metabolisme tubuh yang berubah, juga sering mengalami sakit secara fisik. Ini misalnya burung yang sedang mabung/ngurak molting (moulting), burung yang sedang mengerami telor dan juga sedang dalam masa menyuapi anakan.

Burung peliharaan menjadi sakit (seketika maupun perlahan-lahan) kadang bisa “dimaklumi” karena pada dasarnya mereka tidak mendapatkan suplai makanan yang mengandung cukup gizi. Bisa jadi mereka kecukupan protein, karbohidrat dan sebagainya, tetapi mereka tidak kecukupan mendapat suplai vitamin dan mineral yang esensial untuk hidup dan pertumbuhan mereka.

Extra fooding (EF) berupa serangga dan buah-buahan bisa jadi adalah tambahan sumber protein dan karbohidrat serta zat makanan lainnya. Namun jelas sekali kedua jenis EF ini kurang kandungan mineral esensial yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk manusia.

Vor/voer/vur pabrikan yang biasa kita berikan kepada burung, memang banyak yangt sudah disertai kandungan vitamin dan mineral, tetapi apakah hal itu bisa dipastikan? Apakah kontaminasi dengan udara juga tidak mempengaruhi struktur kimiawinya sehingga khasiat masing-masing zat makanan itu berubah?

Berkaitan dengan itulah saya sangat menyarankan Anda memberikan burung-burung Anda kecukupan atas gizi, vitamin dan mineral serta zat makanan lainnya yang esensial untuk mereka.

Apa itu zat makanan, vitamin dan mineral utama?

Sejauh pemahaman saya terhadap beberapa referensi tentang kehidupan hewan peliharaan, termasuk burung (birds care), maka burung yang dipelihara para penghobi biasanya mengalami kekurangan beberapa zat makanan, vitamin dan mineral di bawah ini (bisa hanya satu-dua, bisa juga lebih):

1. Vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3.
2. Zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate.
3. Mineral utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.

Jika burung kita kekurangan vitamin dan mineral tertentu tentu akan menyebabkan sakit atau gejala sakit yang banyak sekali manifestasinya, sebagaimana saya sebut di atas misalnya terlihat ngantukan (pandahal sudah dicek dan tidak cacingan), mata berair, bulu mudah patah, bulu mudah kusam, mudah lelah/ngedrop, suara tidak lepas, bulu berdiri/nyekukruk, bulu sulit/lama tumbuh, kaki kering mudah bersisik (meski sering mandi karamba), dan lain-lain.

Untuk kita ketahui pula, selain perlu vitamin, maka burung juga perlu zat esensial lain seperti D-L Methionine (berperan dalam membantu sistem pencernaan dan metabolisme lemak), L-Lysine HCl (asam amino esensial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan asam amino/menjaga dan memperbaiki nilai gizi pakan atau juga folic acid (asam folat) untuk pembentukan sel baru.

Pentingnya mineral

Lebih dari sekadar vitamin dan zat esensial di atas, seperti halnya makhluk hidup lainnya, burung juga perlu mineral. Apa itu mineral?

Mineral merupakan pembentuk in-organik yang ada di seluruh jagad raya. Tubuh makhluk hidup dibentuk dari unsur-unsur ini. Dan unsur ini juga membantu proses kimia dan elektrik yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses proses kimia dan elektrik hanya akan berfungsi dengan benar apabila keseimbangan mineral yang sesuai diberikan pada sistem. Misalnya zat besi untuk darah, belerang untuk otot, kalsium untuk tulang, dan banyak lainnya yang secara umum memberikan kelancaran fungsional tubuh makhluk hidup.

Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Meskipun vitamin begitu penting, vitamin tidak dapat melakukan apa-apa untuk makhluk hidup tanpa mineral. Celakanya tubuh makhluk hidup dapat menghasilkan beberapa vitamin, tapi tidak dapat menghasilkan satu pun mineral.

Demikianlah senyatanya, bahwa burung peliharaan yang ada di sangkar kita, perlu mendapat asupan makanan, termasuk vitamin dan semua mineral, agar terhindar dari penyakit atau bisa sembuh jika terserang sakit.

Di mana semua itu bisa didapatkan?

Saya pernah menulis di web ini sebuah tulisan berjudul “Burung sehat, burung bebas suplemen”. Yah, di sana saya tekankan bahwa kita tidak boleh sembarangan memberikan suplemen sebelum kita tahu betul apa isi/kandungan di dalam suplemen tersebut; apakah tidak justru berbahaya untuk burung; apakah tidak kadaluwarsa dan sebagainya dan sebagainya.

Berkaitan dengan tulisan itu, sebenarnya saya terus mencari dan mencari vitamin dan mineral apa yang seharusnya dikonsumsi burung piaraan dan di mana hal itu bisa didapatkan. Setelah melakukan pencarian dan berkonsultasi dengan teman yang berpengalaman memelihara burung kicauan dan penangkaran serta sharing pendapat dengan dokter hewan, saya pun mendapat “resep” vitamin dan mineral dari teman yang dia dapat dari sebuah pabrikan pakan ternak ternama di negeri ini. Kandungan vitamin dan mineral yang diresepkan untuk saya itu, berisi komplit vitamin dan mineral yang saya sebutkan di atas.

Untuk diketahui, karena pabrikan tersebut tidak memproduksi vitamin dan mineral khusus burung kicau yang penting bagi hobi saya dan Anda (karena perhitungan pasar yang sedikit), jadilah saya mantap untuk menggunakan resep itu khusus untuk burung. Kemantapan saya bukan tidak beralasan. Kemantapan saya karena vitamin dan mineral tersebut telah lolos uji coba yang dilakukan secara berulang dan sistematis oleh teman saya tersebut.

Yang jelas, racikan itu juga bukan sekadar vitamin tetapi multivitamin yang cocok bukan sekadar untuk burung kicauan seperti murai batu, kacer, anis merah atau anis kembang, branjangan, cucak rowo, cucak hijau, sulingan/tledekan, prenjak, pentet/toet, jalak, tetapi juga sangat pas untuk jenis finch seperti kenari, blacktroath, mosambik, serta jenis paruh bengkok seperti lovebird, parkit, dan lain-lain.

Yah, doakan saya ya teman-teman.

UPDATE:

Setelah semua persiapan selesai, maka secara resmi saya lakukan soft lauching produk tersebut, yang saya beri nama BirdVit.

Tentang apa dan bagaimana BirdVit serta bagaimana memesannya, Anda bisa langsung mengklik tautan ini.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.