Besutan Sri Rama bagaikan anak panah melesat dari busur. Berduel dengan Elang M saat perang bintang, ia begitu perkasa. Menjelang 100 m garis finish, tiba-tiba Sri Rama ngejos (sprint- red) meninggalkan Elang M. Tangan Udin, joki Sri Rama, cukup sigap menangkap jagoannya di atas patik. Burung milik Trisna Wijaya itu jatuh ke pelukan joki asal Madura dan meraih juara.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Demikian pengantar buku kecil sisipan Majalah Trubus yang membahas mengenai Panduan Praktis Cetak Merpati Balap Sprint. Berikut ini saya turunkan tulisan tersebut meski di sana-sini saya edit untuk penyesuaian.
Kehandalan Sri Rama patut diacungi jempol. Ia kerap menjadi juara di berbagai lomba merpati balap. Wajar jika burung merpati itu dihargai ratusan juta rupiah. Untuk mendapat burung sekelas Sri Rama memang tidak mudah. Serangkaian syarat harus dipenuhi para calon merpati balap.
Darah tetua pun menentukan prestasi. “Merpati balap juara biasanya menurunkan anakan juara,” ujar Herman Tanubrata pemilik Masa Kini Bird Farm di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Contoh Rencong atau Batavia. Kedua merpati balap yang merajai lomba pada 1995-1998 itu hingga kini keturunannya diincar banyak penangkar merpati balap sprint.
Meski demikian, calon merpati balap dari induk juara pun, jika tidak pernah dilatih mustahil akan menjadi jawara. “Merpati itu seperti olahragawan, kalau tidak dilatih sejak dini, tidak mungkin jadi juara,” kata Trisna Wijaya, penangkar di Cikupa Tangerang.
Cara memilih bakalan merpati balap sprint
Calon indukan merpati balap sprint idealnya tidak terlalu besar. Agar lebih yakin, si calon perlu menjalani tes kelayakan. Ia perlu diraba dari kepala, mata, dada, sayap hingga ekor.
Bentuk kepala yang bagus membulat mirip kepala pesawat terbang. Saat diraba ke arah paruh terasa agak menonjol. Fungsinya mengurangi hambatan terbang karena pengaruh terpaan angin. Angin akan dibuang ke samping kepala sehingga merpati bertambah laju.
Pilih calon merpati balap berdada besar membentuk bidang segitiga. Tujuannya agar kemampuan menyimpan oksigen selama terbang tinggi. Pasalnya oksigen itu mengurangi asam laktat penyebab kelelahan otot.
Tulang pembentuk dada pun harus bulat melengkung ke arah kloaka (anus). Ketika diraba, otot di sekeliling tulang terasa halus agak lembek. Tetapi mendekati kloaka, otot sumpit (kandung kemih) keras dan lurus.
Organ gerak paling penting adalah sayap. Setiap calon merpati balap harus memiliki otot pangkal sayap kuat agar kepakan semakin cepat. Idealnya, otot pangkal sayap ketika diraba kenyal, elastis dan padat sehingga burung tak cepat lelah ketika terbang.
Bulu merupakan bagian terpenting dari sayap. Setiap burung umumnya ditutupi buku. Ia terbagi menjadi 3 bagian, yakni bulu penutup sayap, sekunder, dan primer. Tetapi pada merpati balap, justru bulu primer penentu laik tidaknya sang burung untuk berpacu.
Bulu primer berfungsi sebagai penyeimbang dan alat rem sewaktu mendarat. Ia berjumlah 10 helai. Saat dibentangkan, posisi ke-10 bulu itu harus rapat, beraturan dan serasi. Semakin ke ujung sayap, ukurannya membesar. Tulang bulu harus tebal, bulat, lentur, agak melengkung dan tidak kaku. Secara alami sehelai bulu akan rontok setiap bulan.
Dalam lomba, jarak pandang sang jantan pada betina kelepekan menentukan hasil akhir. Semakin kepakan betina terlihat, makin cepat sang jantan melakukan sprint. Oleh karena itu lingkaran pupil di mata harus bisa membesar dan mengecil untuk mengukur jarak.
Warna mata juga member indikasi kecepatan terbang. Merpati balap memiliki warna mata lebih merah. “Ia terlihat garang dan sadis. Semua merpati balap juara mempunyai warna mata itu seperti Sri Rama atau Millenium,” papar Udin, perawat di Sampoerna Bird Farm.
Penjodohan merpati balap sprint
Langkah awal melatih merpati balap adalah menjodohkan. Pasalnya merpati balap identik dengan adu napsu. Semakin bernapsu si jantan menguber pasangan betina alias ngeket atau giring, maka makin cepatlah laju terbangnya.
Pejantan dapat dijodohkan 3-4 bulan sejak lahir. Penjodohan itu dimulai dengan memasukan pejantan ke kandang utama ukuran 1,5 x 1,5 x 2 meter. Kandang itu dilengkap sebuah kandang kecil (gupon atau pagupon- Jawa) untuk istirahat. Biarkan si jantan selama sehari untuk adaptasi. Menginjak hari ke-2, beberapa betina dimasukkan bergantian selama setengah hari. Usahakan betina matang kelamin yang dipilih.
Tanda jodoh terlihat bila keduanya saling mengeluarkan bunyi untuk merayu (bekur – Jawa). Bulu si jantan akan mekar, mengkilap, dan terlihat indah . Gayung bersambut, si betina pun akan menggut-manggut tanda kepincut. Setelah jodoh, biarkan keduanya untuk kawin.
Namun kendala acap kali muncul ketika penjodohan merpati balap sprint. Si jantan tampak ogah-ogahan kawin. Masalah itu bisa diatasi dengan memilih betina berbulu serupa baby sitter pejantan. Contoh baby sitter berbulu kelabu maka betina pun harus kelabu lantaran insting si jantan akan terus mengingat perawatnya dulu. Hasilnya pun akan lebih baik.
“Daya giring si jantan lebih bagus ketimbang diberi warna lain,” kata Herman Tanubrata, Sekjen PPMBSI.
Selain warna, umur ikut andil saat menjodohkan. Idealnya, betina seumur atau lebih muda yang dipasangkan. Tujuannya agar betina dapat dipakai sebagai kelepekan lebih lama. Namun ada penangkar merpati balap lain yang suka memasangkan jantan dengan betina yang sudah kawin. Maksudnya agar si jantan cepat birahi.
Tdak semua pejantan mau begitu saja disandingkan dengan betina yang sudah kawin. Apalagi pejantan muda, pasti menolak. Tandanya dia akan mematuk dan menguber si betina.
Cara mengatasinya, pisahkan keduanya selama 1-2 minggu. Jika sudah birahi baru dijodohkan kembali. Tanda kawin terlihat bila keduanya mulai mencumbu rayu.
Merpati balap sejodoh bisa kawin 2-4 kali sehari. Seminggu setelah kawin, betina biasanya bertelor 2-3 butir selama 3 hari berturut-turut. Telur itu dicabut (dibuang) lantaran ia tidak akan dierami. JIka anakannya akan diambil, penangkar memilih mengawinkan si jantan dengan betina berdarah juara.
Antara 4 sampai 6 hari setelah teloran pertama itu, pasangan merpati biasanya terlihat ngeket atau giring. Tetapi untuk memastikan si jantan sangat ngeket, coba didekatkan betina ke pejantan lain. Jika tiba-tiba si jantan pasangan nguber atau blingsatan tanda cemburu, bebari dia sudah benar-benar ngeket atau giring.
(Bersambung ke tulisan berikutnya “Pelatihan Merpati Balap Spint”).
BERIKUT INI PRODUK RAWATAN WAJIB UNTUK MERPATI:
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini. |