Ini sekadar cerita yang barangkali bisa membuat para penghobi burung di Indonesia tersenyum kecut. Seperti halnya yang dilakukan pemburu liar burung-burung di hutan, di Laos juga ada para pemburu burung yang membunuh buruannya untuk dikonsumsi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hal yang umum di sana, tidak seperti di Indonesia, burung-burung hasil buruan di Laos itu dijual di pasar pagi di kawasan dekat Jalan Sisavangvong (dekat Sungai Mekong) Luang Prabang. Selain burung, para pemburu juga menangkapi kelelawar dan tikus untuk dijual dalam kondisi masih utuh dan sebagian dalam kondisi setengah matang (sudah dibakar).
Hal yang membuat kita bisa tersenyum kecut adalah dijualnya jenis burung yang di sini termasuk momongan favorit: murai batu. Murai batu hasil buruan yang sudah tidak bernyawa lagi, dijejer bersama hasil buruan lain.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berikut ini adalah foto-foto lain yang diposting seorang blogger Singapura, Shttp://laomeow.blogspot.com. Sayangnya Straycat tidak menuturkan berapa harga burung-burung hasil buruan ini. Cuma kalau disejajarkan dengan tikus, barangkali nilai dagingnya lebih kecil. Bisa jadi harganya lebih murah ketimbang harga tikus. Silakan tersenyum kecut.
diSelamat menikmati hidangan ini!!.
Salam, hehehe.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
mau murai murah??
ke Laos saja . . .
tuh orang laos kejam amat, burung bagus dijadika makanan, apa ga ada makanan yg lain dinegaranya? salam kenal
a real primitive tribe …