Karena permintaan para penghobi burung pentet, maka Papburi Solo dalam lomba yang akan digelar 11 April 2010 nanti membuka kelas pentet. Hal itu disampaikan Ketua Papburi Solo, Puguh Widiyatmoko, dalam pesannya yang disampaikan ke sejumlah rekan di facebook.com.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam pesan di FB tersebut, Om Puguh menyertakan jadwal lomba burung pada tanggal 11 April tersebut seperti terlampir di bagian bawah tulisan ini. Seperti biasa, demikian katanya, lomba digelar di Ndalem Ngabeyan Baluwarti, Solo.
Dengan adanya kelas pentet ini, maka lomba Papburi – Q-MAXS tersebut akan digelar dengan membuka 6 kelas, yakni Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Campuran Import, Anis Merah, Kacer dan Pentet. Dibuka dengan pendaftaran Rp. 50.000, untuk kelas pentet disediakan hadiah total sama seperti hadiah total untuk kelas Anis Merah dan Kacer yakni Rp. 1.180.000 plus sertifikat untuk juara I-X.
Sistem penilaian
Sedikit berbeda dengan penilaian lomba burung lain, lomba burung di Papburi khususnya untuk kelas kenari, memang menekankan penilaian pada suara isian hasil pemasteran. Perbedaan itu tercermin dari sebuah artikel yang dimuat di web lama Papburi Solo (Variasi lagu dalam sistem penjurian Papburi).
Disebutkan, beberapa pendapat mengatakan variasi lagu merupakan tolok ukur kualitas burung masteran. Dibanding beberapa point penilaian lain variasi lagu ini mempunyai bobot nilai yang lebih tinggi, pertimbangannnya tentu didasarkan pada usaha yang dilakukan pemilik untuk dapat berhasil memaster burung kesayangannya. Masa ke masa mengenai pemasteran memang kadang berubah, namun perubahan hanya pada jenis bahan masteran itu sendiri, sedangkan usaha menjadikan burung berkualitas master tetap dilakukan.
Pemasteran burung (khususnya kenari) sudah menunjukkan gaungnya. Berbagai upaya dan percobaan juga sudah banyak dilakukan, lalu bagaimana sebenarnya yang mendapatkan nilai tinggi dalam lomba? Sebenarnya variasi lagu ini terbagi dari beberapa sudut penilaian, antara lain seperti :
<ul”>
- Burung dapat melagukan suara persis seperti masterannya misalnya dimaster dengan prenjak, ciblek dsb
- Burung mampu menirukan suara lain namun tidak persis seperti masternya
- Burung mampu merangkai suara masterannya dan terkombinasi dengan suara asli
- Kombinasi suara asli dengan suara master menjadikannya jadi bersuara unik
Contoh di atas mempunyai nilai yang lebih daripada tanpa masteran sama sekali, tentunya ini berkaitan dengan juri dalam menilai.
Penekanan terkait variasi lagu ini dirasa penting karena dalam sistem penjurian Papburi point ini sangat menentukan, hingga dalam suatu penilaian jika terjadi jumlah nilai yang sama maka variasi lagulah yang menentukan seperti contoh di bawah:
No. | Volume | Variasi Lagu | Panjang / Pendek Lagu | Kerajinan | Penampilan / Gaya | Total |
A1 | 7.2 | 7.3 | 6.5 | 7 | 6.8 | 34.8 |
A2 | 7 | 7.6 | 6.4 | 6.8 | 7 | 34.8 |
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
kami mengundang para KM solo untuk datang ke blora jateng untk acara latber bersama.memupuk tali persaudaraan.ok
cocok…. ciblek sangat flexible untuk master segala burung…… burung lomba bagus kalo masternya juga bagus….. trims
Polling pendapat untuk membuka kelas ciblek pada urutan teratas . . . mudah-mudahan terealisasi pada jadwal lomba berikutnya.
Sip….ditunggu gebrakan lainnya.
setuju, saya mendukung kelas ciblek dibuka lagi atau dibuka khusus kelas master om
Kelas ciblek tolong dibuka lagi mas..tiket 20 rb pasti rame..isian ciblek bukannya banyak digunakan untuk memaster kenari..trims