Menyusul kesuksesan lomba burung non teriak lesehan gaya Solo dan Jogja yang diprakarsai Papburi (Paguyuban Penggemar Burung Kenari), Papburi Solo siap memberikan semua ilmunya kepada para kicau mania di kota lain yang berniat menjadi penyelenggara lomba non teriak ala Papburi – Q-max’s.
Hal itu disampaikan Ketua Papburi Solo, Puguh Laropstars, kepada Om Kicau melalui email, menanggapi banyaknya permintaan dari para kicau mania agar lomba lesehan ala Papburi bisa menyebar ke kota lain.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Ada permintaan diadakan lomba di kota lain dengan Papburi Solo sebagai motivatornya. Saya pun menyambut respon ini dengan meminta mereka mempersiapkan personil agar nantinya lomba tanpa teriak dan sistem penjurian berdasarkan ranking ini juga dipunyai oleh mereka,” kata Om Puguh.
Permintaan itu memang tidak lepas dari kesuksesan setiap lomba yang digelar oleh Papburi. Pada lomba terakhir 11 April 2010 itu misalnya, peminat mencapai 250 peserta. Jika tidak mengingat waktu dan jadwal, begitu Om Puguh, tentu masih bisa bertambah terutama kelas anis merah dan kacer. Hanya saja untuk kelas cendet masih belum mewakili polling yang pernah kita adakan. Untungnya kita tidak mengganti kelas terdahulu yang diutamakan. Jadi kelas cendet hanya kelas tambahan saja. Kelas utamanya tetap anis merah, kacer, kenari reguler, kenari Kalitan dan campuran impor.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Karena banyaknya peserta untuk anis merah dan kacer, kemudian ada usulan untuk menggelar Q-max’s secara full time sehari. “Ya seperti biasa, peserta dan penonton memberikan dukungan penuh untuk lomba tanpa teriak dan gaya lesehannya,” jelas Om Puguh.
Lomba tanggal 11 April 2010 menjadi lebih bermakna dengan datangnya dua orang juri dari Papburi Jogja dengan tujuan mengontrol kualitas penilain berkaitan dengan telah diadakannya workshop juri beberapa bulan lalu.
Menekankan kembali keinginan diadakannya lomba sejenis di kota lain, Om Puguh meminta para peminat untuk mempersiapkan personel dan nanti pihak Papburi yang akan menularkan ilmu bagaimana menggelar lomba dengan sistem yang sudah paten dikembangkan oleh Papburi.
Menutup emailnya kepada Om Kicau, Om Puguh menyampaikan kebanggan atas kekompakan anggota Papburi Solo. “Saya merasa adanya respons positif untuk kebersamaan kami di Papburi. Dengan perjuangan yang berat pada masa lalu, kini kami sudah mulai diperhitungkan,” tegasnya.
Salam sukses kicau mania Indonesia.
Om Kicau.
Suasana lomba