Oleh Robert H. Lauer dan Jeanette C. Lauer
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Julio Iglesias adalah seorang pemain scpakbola profesional di Madrid ketika tabrakan mobil mengakhiri kariernya dan menyebabkan dia lumpuh selama satu setengah tahun. Seorang perawat yang simpatik memberi Iglesias sebuah gitar untuk membantunya merintang-rintang waktu di rumah sakit. Walaupun sebelumnya dia tidak punya aspirasi musik, Iglesias kemudian mendapat sukses besar di bidang musik pop.
Kecelakaan Iglesias menandai titik yang menentukan dalam hidupnya, sebuah titik balik yang mengubah segala-galanya. Sebuah titik balik bisa datang dalam bentuk penyakit, kecelakaan atau pertemuan tak terduga-duga; itu bisa datang dalam peristiwa apa saja, positif atau negatif, yang sangat mempengaruhi jalan hidup seseorang. Setelah mewawancarai 632 orang, kami menyimpulkan empat strategi untuk menpuasai saat-saat tak terduga dalam hidup dan mengubahnya menjadi kesempatan untuk pertumbuhan:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Ambillah tanggungjawab untuk diri sendiri
“Waktu menyembuhkan semua luka,” pepatah meyakinkan kita. Tetapi pengalaman hidup memperlihatkan kepada kita bahwa banyak orang yang tidak pulih sepenuhnya dari suatu krisis, walaupun ada janji kesembuhan oleh waktu. Maka penting sekali untuk secara aktif menghadapi pengalaman yang menyakitkan seperti penyakit, kematian, perceraian atau kehilangan pekerjaan. Beberapa orang bereaksi dengan menyalahkan Tuhan, nasib atau orang lain. Tetapi inilah kenyataan yang sederhana: akhirnya kita harus mengambil tanggung jawab untuk diri kita sendiri.
Amy diceraikan oleh suaminya setelah hidup berumah tangga selama 24 tahun. Karena tidak punya pendidikan untuk mengejar suatu karier tertentu maupun keyakinan pada diri sendiri untuk mendukung tindakan seperti itu, dia bisa terperangkap oleh belas kasihan kepada diri sendiri dan kemandekan. :
Sebaliknya, dia mengambil tanggung jawab untuk dirinya sendiri. “Saya ingin mengambil tindakan untuk melampaui rasa sakit dan melakukan sesuatu dengan kehidupan saya,” katanya. “Maka saya mengambil kursus real-estate, mendapat lisensi dan membuka kantor sendiri. Segera saya akan menjadi pialang independen yang paling besar di kota ini.”
Membuat pilihan yang tangguh
Jenisnya pengalaman yang dianggap orang sebagai titik yang menentukan banyak sekali. Wanita lebih mungkin membicarakan masalahnya dengan orang lain. Kaum pria biasanya menyebutkan pengalamannya yang berhubungan dengan pendidikan atau karier. Mereka yang paling banyak mendapat keuntungan dari pengalaman merasa tidak mungkin bisa tumbuh dengan cara mencari amannya saja dan berharap semua akan berjalan dengan lancar. Orang bisa tumbuh karena keputusan yang diambilnya.
David Hartman; bekas pembawa acara ABC-TV “Good Morning America,” tamat dari perguruan tinggi dengan gelar sarjana ekonomi. Banyak kesempatan bisnis yang menarik memanggilnya, tetapi Hartman — yang sudah bekerja sambilan ketika di perguruan tinggi sebagai penyiar radio dan TV — membuat keputusan yang tegas. Dia membelakangi pendidikan akademis selama bertahun-tahun, serta dengan melepaskan keamanan di segi keuangan dia memulai karier di bidang komunikasi hiburan yang sifatnya tidak pasti.
Risiko kerap kali memberikan imbalan besar. Karier sebagai penghibur diambil oleh Mary Martin setelah melakukan pertunjukan di sebuah klab malam Hollywood. Dia menyanyikan lagu wals berjudul “II Bacio.” Hanya untuk iseng, dia memutuskan untuk membawakan bagian tengah lagu itu dengan irama jazz. Dia memulai dengan gaya tradisional, dengan suara opera yang sebaik-baiknya. Kemudian dia melepas segala-galanya. Dia mengakhiri lagu itu dengan mendapat sambutan hangat penonton dan sebuah karier baru.
Dalam otobiografinya, Lee Iacocca menulis bahwa kemampuan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu merupakan ciri khas seorang manajer yang baik. Itu juga merupakan ciri khas orang lainnya yang berani mengambil risiko — serta tumbuh menjadi seorang pribadi tersendiri.
Carilah hubungan yang memperkaya hidup Anda
Hubungan merupakan jaringan kehidupan; hubungan mempengaruhi cara kita berpikir, merasa dan berperilaku. Kadang-kadang hubungan mempengaruhi jalan hidup. Orang-orang sukses sering mengatakan kepada kita bahwa mereka punya sahabat atau pembimbing yang menuntun mereka melalui tahun-tahun awal kariernya.
Bahkan kenalan sambil lalu atau seorang asing bisa memberi dampak yang mendalam terhadap kehidupan kita. Mendekati puncak kariernya, pemain baseball besar Roy Campanella lumpuh karena kecelakaan. Kira-kira setahun kemudian, dia duduk di kursi roda di taman ketika seorang wanita lanjut usia berjalan mendekatinya. Kakinya memakai kerangka besi, dan dia berjalan dengan tongkat.
Setelah menghampiri Campanella, wanita asing ini memegang tangannya yang tak berdaya dan mengucapkan terima kasih karena telah memberinya keberanian untuk hidup. Wanita ini menjadi pasien di rumah sakit New York yang juga merawat Campanella. Setelah stroke melumpuhkan separuh tubuhnya, wanita ini merasa putus asa. Tetapi dokter-dokter di rumah sakit menceritakan kepadanya tentang keberanian Campanella, dan wanita ini begitu terpengaruh oleh usahanya sehingga dia memutuskan untuk berusaha mempertahankan hidup. Kemudian wanita ini melancong beribu-ribu mil untuk mengucapkan terima kasih sendiri langsung kepada orangnya — dengan demikian memberi Campanella kembali sebagian dari inspirasi dan keberanian yang telah tertanam dalam diri wanita itu.
Perkokoh harga diri Anda
Secara khas, sebuah krisis merongrong penghargaan kepada diri sendiri, yang pada gilirannya menyebabkan itu semua lebih sulit untuk mengatasi krisis tersebut. Dalam wawancara kami, kami menemukan bahwa mereka yang bisa memperkokoh rasa penghargaan kepada diri sendiri tidak terlalu merasa tak berdaya dan lebih mungkin bisa mempengaruhi peristiwa-peristiwa — dan mempertimbangkan pilihan — ketika berhadapan dengan kesulitan.
Ambillah contoh Paul, misalnya, seorang wartawan surat kabar yang sukses di sebuah kota besar. Dia pergi ke Amerika, pada umur enam tahun, sebagai pengungsi. Pengalaman di masa kecilnya sebagai anak sekolah yang tidak bisa bicara bahasa Inggris sangat menyakitkan. Dia sering terpaksa berkelahi atau lari menghindari tantangan teman sekelasnya, dan mengembangkan apa yang disebutnya “mentalitas pengungsi.” Ini muncul dalam sentimen yang khas seperti “Jangan bikin kacau,” “Bersyukurlah kau ada di sini,” “Ini bukan giliranmu.”
Kemudian dia mendapat pekerjaan musim panas pada tahun 1967 — dan itu merupakan titik yang menentukan. “Kedudukan yang paling bergengsi di perkemahan, yaitu sebagai direktur pantai, ditawarkan kepada saya karena saya memiliki kualifikasi yang diperlukan,” Paul menceritakan kepada kami. “Seperti biasa, saya mendengar suara dalam kepala saya mengingatkan. Ini bukan giliranmu untuk menang. Kau bukan yang terbaik. Tanpa terduga-duga, seperti lampu listrik yang dinyalakan, semua menjadi terang benderang. ‘Suatu hari kelak’ adalah sekarang ini. Giliran saya sudah tiba. Maka saya mengatakan ya.”
Paul tidak yakin mengapa dia mendapatkan kilatan wawasan pada waktu itu. Tetapi saat itu mengubah kehidupannya dan membebaskannya “untuk menjadi diri saya di dalam apa yang telah menjadi dunia saya.”
Kita tidak secara otomatis memanfaatkan gagasan yang baik dalam hidup kita. Kita tumbuh dengan memilih untuk tumbuh, dengan memberikan tanggapan secara positif kepada apa yang terjadi terhadap diri kita.
Tiga orang peneliti melakukan studi terhadap 22 orang yang telah memenangkan .000 atau lebih dari lotre nasional; tujuh orang telah memenangkan masing-masing satu juta dolar. Para peneliti meminta kepada para pemenang untuk menceritakan betapa bahagia diri mereka pada tahap kehidupannya ini, betapa bahagia mereka mengharapkan dalam satu dua tahun mendatang dan kesenangan yang mereka peroleh dari tujuh hal: berbicara dengan seorang teman, menonton TV, menikmati makan pagi, mendengarkan lelucon, menerima pujian, membaca majalah dan membeli pakaian baru. Demikian pula para peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada sekelompok orang yang tidak memenangkan lotre yang hidup di lingkungan yangsama dengan si pemenang.
Pemenang lotre ternyata tidak lebih bahagia daripada orang yang bukan pemenang. Demikian pula mereka tidak memperkirakan akan mendapat kebahagiaan besar di masa yang akan datang. Lebih-lebih, mereka melaporkan kurangnya kesenangan yang didapat dari tujuh kegiatan kalau dibandingkan dengan yang diperoleh bukan pemenang. Sementara para pemenang mengalami satu saat yang penuh rasa sukacita, ternyata mereka kehilangan sebagian dari kemampuan mereka menikmati kesenangan yang biasa. Lebih dari itu, mereka gagal mengubah pengalaman yang merupakan titik menentukan — yaitu memenangkan lotre — menjadi sebuah kesempatan untuk tumbuh.
Anda tidak perlu memenangkan lotre untuk menjadi pemenang. Yang diperlukan hanya mengenali pengalaman yang merupakan titik balik untuk nilai pembentukan hidup yang dimilikinya — dan bertindak berdasarkan pengalaman tersebut.
Seorang teman dari Wales pernah berbagi pengalaman dengan kami mengenai pekerjaannya di pabrik senjata selama Perang Dunia Kedua. Pihak manajemen memasang tanda di mana-mana hanya dengan lima huruf di atasnya: IADOM. Semua orang tahu bahwa itu singkatan dari “It all depends on me” — semua tergantung pada saya, dan semua orang bertindak menurut apa yang diumumkan ini. (Diambil Om Kicau dari majalah “Sukses dan Prestasi” yang tertumpuk bersaput debu di pojok gudang…)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
how to maintain fish