Benarkah Piala Raja tak lagi sediakan hadiah uang?

Lomba dengan hadiah uang akan semakin membesar, bila masing-masing EO tidak mencoba membatasi diri. Hadiah yang semakin besar, sudah barang tentu juga akan membuat ongkos lomba semakin besar. Tanpa didukung sponsor yang kuat, semakin berat risiko yang harus ditanggung oleh EO.

Kini, EO pun semakin ditantang untuk kembali menciptakan format lomba yang benar-benar prestise, meskipun tidak memberikan hadiah uang yang relatif besar. Piala Raja adalah contohnya. Dari sisi hadiah uang, sebenarnya biasa-biasa saja, bahkan bisa dikatakan tidak besar. Tapi prestisenya memang telah mengalahkan jumlah uang.

Nah, tahun depan, ada wacana bahwa Piala Raja akan back to basic, akan kembali ke titik awal, yaitu hanya memperebutkan piala saja. “Jadi ada keinginan bahwa kita ingin menggelar lomba yang benar-benar hanya untuk prestise, bukan mengejar hadiah uang. Tentu semua ini masih wacana dan akan terus kita diskusikan dan kita kalkulasi untung ruginya,” terang Agus Gamping, punggawa PBl Sleman yang bakal kebagian jatah menjadi host pada Piala Raja tahun depan.

Namun, tidak memberikan hadiah uang tentu saja harus diganti. “Kita berpikir, uang yang untuk hadiah mungkin bisa kita tukar untuk membeli satu unit mobil sebagai doorprize. Mungkin masih bisa nambah yang lain, seperti sepeda motor dan lainnya. Kita akan ukur, kalau memang publik mendukung, tahun depan mungkih sudah bisa kita jalankan.” (Agrobur)