Seorang teman dari Surabaya, Om AI, dalam berbagai kesempatan menyampaikan semacam nguda rasa betapa “riuh rendahnya” dunia lomba burung berkicau saat ini. Terakhir, Om AI telepun saya tentang salah satu topik yang disajikan sebuah tabloid burung tentang “EO harus bersih dari titipan juri atau sumbangan”. Ya, memang demikian adanya dunia lomba saat ini.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tidak peduli EO manapun yang menyelenggarakan, meski dia “mengklaim bersih” dari segala kecurangan, fakta di lapangan masih saja banyak protes dari peserta tentang keadilan penyelenggaraan lomba.
Berikut ini adalah hal ideal dan fakta yang dirasakan peserta pada umumnya di dunia lomba burung berkicau saat ini:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
1. Tiket dijual secara acak tidak peduli siapapun pembelinya akan diberi kesempatan sama mendapat gantangan tengah (dengan asumsi burung lebih banyak terpantau juri). Umumnya peserta sering menuduh, tiket untuk gantangan tengah sudah tidak tersisa meski “pembeli luar” datang paling awal dalam pembelian atau pengundian tiket.
2. Semua burung dipantau secara adil. Hal yang dilihat peserta, seringkali juri bergerombol untuk memantau kerja burung tertentu saja.
Akibatnya, kita sudah tahu, banyak tuduhan panitia dan juri tidak adil, dimulai dari masalah penjualan tiket dan penilaian juri.
Nah memang betul bahwa banyak tuduhan itu yang sama sekali tidak benar. Masalahnya adalah:
1. Apakah benar bahwa tidak ada perlakuan yang berbeda antara mereka yang membeli tiket banyak dengan yang membeli sedikit?
2. Apakah benar tidak ada perlakuan yang berbeda antara yang menjadi sponsor dan namanya nongkrong di brosur dengan yang tidak?
Faktanya, pemborong tiket atau sponsor, bahkan tidak hanya mendapat perlakuan istimewa tetapi bahkan bisa titip orang tertentu untuk dimasukkan menjadi juri. Apakah kalau demikian juri tersebut bisa bertindak fair? Kalau ada Event Organizer seperti itu, apakah bisa dikatakan sudah bertindak fair-play?
Okelah, untuk diskusi masalah ini ada baiknya juga kita melihat artikel ini: Revolusi Lomba Burung Indonesia.
Namun untuk Anda para penghobi burung, agar tidak terlalu stres dan tidak terlalu menaruh rasa curiga, ada baiknya Anda membaca Bagaimana nilai transfer burung bisa sampai jutaan rupiah?
Salam lomba burung, salam dari Om Kicau.
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
gimana klo gantangannya d rubah bagaimana caranya supaya tidak ada perbedaan pinggir atau tengah, misal gantangan d buat psegi 8,dmn satu sisi d isi 2 burung, lomba dibuat penyisihan semua jd 1x penyisihan 16 burung,d ambil 4 utk final, 1jenis burung 4x penyisihan, juri akan lebih kontrol, tinggal permasalahan untung/ rugi organiser penyelenggara lomba, karena 1jenis burung 5 sesi (4 penyisihan, 1 final) maka tidak banyak jenis burung yg d mainkan, ad yg punya jln kluarny?
kasus lama nan klasik om, dan akirnya hobi burung menjadi pengejar nafsu serta melupakan esensi yg sebenarnya yakni menikmati kicauan merdu momongan.
salam kenal bos
menurut sy kembali ke orangnya masing2, apa kita merasa bangga dengan burung kita yg juara dengan cara yg tidak wajar, hanya kita sendirilah yg tahu salam kicau mania