Tragedi adalah kisah sedih. Tragedi selalu dihindari. Didengar pun tidak enak. Didengar tidak membuat nyaman di hati. Tetapi di balik tragedi, selalu ada peluang, minimal untuk orang di luar lingkar cerita sedih itu. Tragedi itulah yang saat ini menimpa para penghobi burung anis merah di Bandar Lampung khususnya dan di Lampung pada umumnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
“Lomba burung kelas anis merah di Bandar Lampung, paling hanya diikuti 4-5 burung. Bisa mencapai tujuh peserta, sudah sangat bagus. Dan harga anis merah pun saat ini jatuh sejatuh-jatuhnya. Anis merah teler bisa terjual satu juta rupiah misalnya sudah luar biasa.”
Itulah cerita Om Dhony, salah seeorang penghobi burung Bandar Lampung. Bernama lengkap H Dhony Hardana Indrajaya, kawan ini bertutur tentang tragedi anis merah tersebut ketika ngobrol bersama beberapa teman kicaumania di rumah Om Dwi Lovebird Jogja di kawasan Griya Taman Asri Sleman, Minggu malam 06 Februari 2001.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Saat ini, kata Om Dhony, pemilik anis merah di Bandar Lampung sudah tidak hirau lagi pada burung jenis itu. “Ada beberapa kawan masih punya, tetapi biasanya anis merah sudah digantang di pojok teras, menyendiri, tidak terawat. Padahal umumnya anis merah yang tersisa itu dulunya burung-burung bagus. Pemilik mau menjualnya murah sayang, mau dijual mahal tidak ada yang berminat.”
Om Dhony yang main ke rumah Om Dwi bersama adik iparnya, Om Andi Irawan, pun mengaku tidak habis pikir mengapa nasib anis merah di Bandar Lampung begitu tragis. “Ada anis merah yang pernah beberapa kali juara, hanya ditukarkan dengan anakan loverbird sepasang. Pemiliknya adalah teman kita di kicaumania.or.id,” kata Om Dhony sambil menyebutkan nama teman itu.
Menurutnya, anis merah pernah mengalami masa kejayaan di Bandar Lampung sekitar tahun 2005. Harganya juga mencapai jutaan rupiah sebagaimana yang terkadi di kawasan penghobi burung lain di Indonesia. Tetapi semakin lama popularitasnya semakin menurun. Sekarang, pamor anis merah di arena lomba malah kalah dibanding cililin, ciblek atau serindit.
Burung papan atas dalam popularitas burung lomba di Bandar Lampung, menurut Om Dhony, adalah murai batu dan kacer. “Anis merah dan anis kembang… sudah nggak ada ceritanya lagi.”
Diselingi gurauan dan tukar cerita antarpenghobi burung dan juga berkeliling ke kandang penangkaran lovebird Om Dwi di kawasan GTA Sleman, inti pembicaraan ditutup dengan tantangan Om Dhony, “Minat dengan anis merah? Silakan datang ke Bandar Lampung. Jangan lupa bawa lovebird yang sekarang sedang menanjak popularitasnya di kota kami.”
Anda berminat?
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
sekarang masih tragis nda om???
minta update info Anis merah dan kembang dong ^^v beserta harga untuk jakarta dan sekitar serta harga dari peternak sampai pasaran, thx
Sebaiknya AM nya dibawa ke tempatku ( Semarang ) aja nanti tak ganti biaya transpotnya, yang penting burungnya betul-betul jawara