Salmonella sp salah satu penyebab burung sesak napas, gangguan di pencernaan dll.

Lendir yang keluar dan menumpuk dari sumber infeksi saluran pernapasan burung adalah penyebab utama burung sesak napas. Pada saat Anda melakukan pengobatan terhadap seumber infeksi, Anda juga harus membantu burung untuk bisa tetap bernapas dengan lancar. Bagaimana cara mengobati sumber infeksinya dan bagaimana pula membantu melonggarkan saluran pernapasan yang tersumbat lendir?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kalau Anda pilek dan terasa sesak bernapas, Anda bisa mengoles-oleskan minyak angin di bawah hidung atau di atas bibir untuk mencairkan lendir yang menghambat saluran pernapasan yang buntet. Ada juga cara lain yang bisa Anda lakukan, yakni dengan menghisap obat hisap pelonggar napas (inhaler). Nah untuk burung, tentu tidak dengan cara demikian. Lantas bagaimana?

Untuk masalah ini, simak saja tanya jawab seorang penghobi burung yang berkonsultasi dengan Drh Dharmojono, konsultan kesehatan hewan peliharaan Majalah Infovet, sebagai berikut:

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Tanya:
Pak Dokter, saya baru saja kehilangan (karena mati) seekor cucakrawa. Padahal burung ini sangat rajin bernyanyi, terutama bila saya duduk di dekatnya. Saya lihat sebelumnya si Cocor (nama burung) meringkuk seperti kedinginan, suaranya parau, mulut sering dibuka dan sesak napas (megap-megap), ditambah sedikit bersin.

Nafsu makannya hilang, tetapi cukup banyak minum. Karena takut kehabisan tenaga maka saya beri madu, tetapi beberapa menit kemudian malah mati. Pak dokter, saya takut kejadian tersebut terulang kembali karena saya masih mempunyai beberapa ekor lagi. Apakah penyakit tersebut menular? Bagaimana cara merawatnya, Dokter. Atas petunjuk Dokter saya ucapkan terima kasih.

Jawab:
Saya turut sedih mendengar musibah yang Anda alami. Mengenai penyebab penyakit si Cocor tentu secara pasti tidak dapat saya tentukan, karena itu butuh pengujian-pengujian seperti ingus, feses, dan autopsi.

Jadi, kalau berdasarkan gejala yang tampak mungkin burung tersebut kena penyakit psitacosis atau bronchitis inteksiosa (radang saluran nafas) atau asma paru (asthma bronchiale). Kedua penyakit pertama menular, tetapi penyakit yang terakhir tidak menular karena hanya akibat alergi.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Coba Anda perhatikan lingkungan akhir-akhir ini, hujan deras, angin kencang, ada renovasi bangunan sehingga banyak debu dan cat, mandi atau dimandikan secara berlama-lama (tidak segera dikeringkan), keadaan udara panas atau pengap, serta kurungannya digantungkan terlalu dekat dengan atap. Semua hal tersebut dapat menyebabkan stres yang kebetulan diperlihatkan sebagai asma.
Pemberian madu itu sendiri tidaklah salah karena madu kaya energi, vitamin, dan mineral, serta mudah dicerna. Barangkali yang salah caranya memegang dan waktu pemberian.

Dalam keadaan susah bernapas apabila bagian dadanya didekap atau digenggam maka kesulitan bernapas semakin parah. Di dalam mulut atau jalan napasnya mungkin terdapat lendir yang menghambat jalan napasnya. Dalam keadaan seperti itu apabila ditetesi madu kental akan menambah hambatan dalam mulut dan jalan pernapasannya.

Dalam situasi demikian akan lebih baik bila dilakukan tindakan sebagai berikut.

1. Tutup kurungan (3 sisi) dengan kain atau kertas koran sebagai selimut untuk melindungi dari angin dan udara dingin. Hangatkan lingkungan dengan lampu atau penghangat ruangan sehingga suhu berada sekitar 32-35° C.

2. Ambil cawan berisi air hangat, letakkan cawan tersebut di sisi kurungan yang tak tertutup. Tambahkan minyak angin (Eucalyptus oil) ke dalam cawan atau vicks agar uapnya terhisap oleh burung sehinggga terjadi pemekaran (dilatasi) saluran napas.

3. Setelah gejala susah napas hilang, coba hisap lendir dicelah mulut dan palatumnya (celah di atap mulut) dengan kapas steril, juga lubang hidungnya (mostril). Setelah itu, baru teteskan madu atau air oralit.

Nah kan, ternyata memang burung pun perlu dibantu untuk melonggarkan sesak napas akibat penggumpalan lendir di saluran pernapasan.

Lantas kalau untuk sumber infeksinya sendiri bagaimana? Ya tentu, sebagaimana saya sebutkan di awal tulisan, tentu perlu dilakukan pengobatan. Untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan, tentunya memang sulit untuk menentukan kira-kira apa penyebabnya untuk menentukan jenis antibiotiknya.

Untuk itulah saya menyarankan penggunaan BirdTwitter untuk penyembuhan infeksi pada saluran pernapasan burung. BirdTwitter mengandung enrofloxacin, sebuah fluoroquinolone antimikroba. BirdTwitter bisa digunakan untuk penyembuhan infeksi akibat gram-negatif maupun gram-positif seperti infeksi yang disebabkan oleh E. coli, Salmonella spp, Pasteurella spp, Bordetella spp, Haemophilus spp, dan Staphylococcus. BirdTwitter juga efektif terhadap Mycoplasma.

Untuk masalah infeksi mikroorganisme ini, Anda juga bisa membaca artikel yang sudah saya tulis:  Awas, megabacterium ancaman potensial burung kicauan Anda.

Salam sukses merawat burung, salam dari Om Kicau.


Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895