Belakangan ini kita dihebohkan dengan maraknya pemberitaan tentang serangan ulat bulu di berbagai daerah di Indonesia. Anehnya, serangan itu justru ada di kota-kota dan pinggirannya, bukan di pelosok desa, mengapa? Menurut saya, ini adalah salah satu dampak negatif dari perburuan liar burung dan kroto yang berkelanjutan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Seperti kita ketahui, hampir di semua kota di Jawa, kita bisa menemukan pencari kroto yang berjalan hilir mudik di kebun-kebun dan pepohonan di pinggir jalan. Ya, itulah mereka para pensuplai makanan utama beberapa jenis burung peliharaan kita, seperti murai batu misalnya.
Ketika usaha perburuan kroto terus berkelanjutan tanpa menyisakan koloni untuk perkembangbiakan generasi berikut dari semut rangrang, maka inilah salah satu penyebab datangnya serangan ulat bulu. Para penghobi burung kicauan haruslah merasa berdosa.
Saya, salah satu peghobi burung, tentu saja termasuk orang yang harus merasa berdosa. Sebab, hebohnya dunia kicauan semakin memiskinkan predator alami ulat, termasuk ulat bulu. Dua di antaranya adalah burung dan semut rangrang yang ketika masih dalam bentuk larva dan pupa, yang disebut kroto, terus kita keruk dari alam.
Burung dan semut rangrang adalah pemakan telur dan anakan ulat. Ketika mereka semakin menipis di alam, mengganaslah ulat!!! Bisakah kita menghentikan, meski secara perlahan, perburuan burung dan kroto? Bisa!!
Bagaimana caranya? Dorong terus penangkaran burung dan imbau terus penghentian perburuan burung liar. Bagaimana dengan kroto? Apakah juga bisa ditangkar? Bisa!!
Soal penangkaran burung, ya itulah selama ini yang saya tekankan di dalam blog ini. Menangkar burung dan menangkar burung. Untuk masalah burung, barangkali memang kita sudah mahfum, dia adalah salah satu predator ulat. Bagaimana dengan semut rangrang penghasil kroto? Silakan baca terus artikel ini. Saya yakin Anda nanti akan percaya bahwa perburuan kroto adalah menjadi salah satu sumber merebaknya wabah ulat bulu di berbagai kota dewasa ini. Lantas, bisakah semut rangrang ditangkar? Bisa!!
Saat ini sudah ada yang bisa menangkarkan HANYA DENGAN LAHAN SEMPIT TANPA PEPOHONAN SEGALA.
Namun dengan berat hati saya belum berhak memaparkan masalah teknis penangkaran semut rangrang karena masih menjadi “hak paten” sebuah tim yang sudah berhasil menangkarkannya dan sudah dijual komersil secara terbatas hasilnya.
Dalam waktu dakat, akan digelar semacam kursus untuk penangkaran semut rangrang dengan teknis dan tata cara yang sedang dibicarakan, atau mungkin dengan cara lain yang bisa dilakukan. Karena hal itu masih menjadi “Peluang Usaha” yang bagus maka untuk mengikuti kursus atau mengetahui tata cara penangkaran serta mendapat bbitnya tentu peserta akan dikenai biaya. Soal berapa besarnya dan kapan pelaksanaannya, mohon tunggu informasi berikutnya.
Saya yakin, dalam waktu tidak lama, usaha penangkaran semut rangrang akan memasyarakat. Jika sudah demikian, maka sudah seharusnya dilakukan pelarangan perburuan liar larva dan pupa semut rangrang.
Bagaimana dengan nasib para pemburu kroto? Ya tentu saja kepada mereka diberikan alternatif pekerjaan sebagai pengelola penangkaran semut dan sebagainya. Bagaimana mekanismenya? Karena ini adalah pekerjaan besar, tentu bisa dilakukan oleh sebuah lembaga dan dalam kaitan ini PEMERINTAH (daerah maupun pusat) bisa dan harus turun tangan.
Baiklah, sembari menunggu terbukanya informasi penangkaran intensif semut rangrang, kepada Anda saya sajikan artikel serba-serbi semut rangrang, kegunaannya, dan cara penangkaran semut rangrang di kebun atau pekarangan rumah. Artikel ini adalah bagian dari buku “Semut Sahabat Petani” karya Paul Van Mele dan Nguyen Thi Thu Cuc yang dialihbahasakan oleh Subekti Rahayu.
Semut Rangrang, Fungsi dan Manfaatnya: Pengenalan Budidaya Kroto
Perbedaan antara semut rangrang dengan semut lainnya
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Semut rangrang merupakan salah satu jenis musuh alami. Semut ini memiliki cara hidup yang khas yaitu merajut daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut rangrang menyukai udara yang segar. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di dalam tanah melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih agresif daripada semut lainnya.
Semut rangrang mempunyai nama yang berbeda-beda, misalnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antar negara, apalagi antar benua. Untuk membedakan dengan semut lainnya, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina untuk semut rangrang yang ada di Asia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika.
Daerah penyebaran semut rangrang
Semut rangrang dapat dijumpai di berbagai negara dari Afrika sampai Asia. Sejauh ini, sejarah mencatat bahwa orang-orang Cinalah yang pertama kali menemukan semut rangrang sebagai sahabat mereka di kebun jeruk, lebih dari 1000 tahun yang lalu. Sayangnya, tidak semua informasi yang kita butuhkan tercacat dalam sejarah.
Oecophylla smaradigna menyukai lingkungan dengan suhu antara 26 34 derajat C dan kelembaban relatif antara 62 sampai 92%.
Manfaat semut rangrang
Manfaat semut rangrang untuk tanaman telah dikenal di banyak negara. Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia) mempunyai pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar.
Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit ‘greening” pada kebun jeruk.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh kutu daun Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi Eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus. Bukankah itu sesuatu yang mengagumkan?
Apakah anda ingin mengetahui seberapa efisien semut rangrang dapat melindungi tanaman dari serangan hama?
Tempatkan seekor ulat hidup di bawah daun pada pohon yang banyak semut rangrangnya. Perhatikan berapa lama semut dapat menemukan ulat itu dan membawanya pergi. Bersiap-siaplah untuk mendapatkan kejutan! Buah-buahan yang berhasil dilindungi dari serangan hama oleh semut rangrang Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan semut rangrang, marilah kita lihat kehidupan mereka. Dengan demikian anda tidak sekedar mendapatkan manfaat, tetapi juga memperoleh wawasan baru.
Cara perkembangbiakan semut rangrang
Tahap pertumbuhan semut dimulai dari telur menjadi larva, pupa, kemudian semut dewasa. Seperti pada serangga-serangga predator yang telah disebutkan pada Bagian 1, bentuk larva semut (semut muda) sangat berbeda dengan semut dewasa atau induknya. Larvanya mempunyai kulit yang halus, putih seperti susu, tidak berkaki dan tidak bersayap.
Ratu semut meletakkan telur di dalam sarangnya. Telur itu sangat kecil dan berbentuk elips, berukuran kira-kira 0.5 mm x 1 mm. Telur menetas menjadi larva yang berukuran 5-10 kali lebih besar. Bentuk larva dan telur sangat mirip, yaitu menyerupai ulat. Telur dan larva hanya dapat dibedakan dengan kaca pembesar. Pada larva sudah terbentuk mata dan mulut sedangkan pada telur kedua organ itu belum ada. Larva calon ratu berkembang dengan baik karena diberi makan secara khusus dan rutin oleh semut pekerja yang berukuran lebih kecil. Selama masa pertumbuhannya, larva mengalami beberapa kali ganti kulit, seperti ular.
Setelah beberapa kali ganti kulit, maka larva berkembang menjadi pupa. Pupa menyerupai semut dewasa karena sudah mempunyai kaki, mata, mulut dan sayap1, tetapi warnanya masih putih dan tidak aktif. Selanjutnya, pupa akan menjadi semut dewasa yang berubah warna sesuai dengan kastanya.
Struktur Sosial Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai kehidupan sosial seperti halnya semut lain pada umumnya. Semut rangrang hidup dalam kelompok sosial dimana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerjasama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal.
Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor semut hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni. Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu yaitu:
1. Ratu semut
Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Pada musim kering, dalam tiap-tiap sarang terdapat seekor ratu semut, sedangkan pada musim penghujan terdapat dan lebih dari seekor. Semut, ratu semut beserta sarangnya lebih banyak ditemukan pada musim penghujan dibandingkan dengan musim kemarau karena pada musim penghujan cukup tersedia makanan dan tanaman untuk membuat sarang. Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan perut yang besar dan menghasilkan banyak telur. Ratu semut ini pada mulanya mempunyai sayap seperti halnya semut jantan, tetapi setelah kawin sayapnya lepas.
Ratu semut banyak ditemukan pada tempat-tempat yang tidak terganggu. Mereka menyukai tempat yang aman untuk meletakkan telur. Coba perhatikan, ratu semut jarang ditemukan pada tempattempat yang sering anda lalui atau anda gunakan untuk bekerja di kebun, karena di tempat-tempat itu mereka merasa terganggu. Mereka akan berpindah ke tempat lain yang lebih aman. Ratu semut umumnya berada pada sarang yang tidak terlalu kecil, dengan daun-daun yang masih segar dan hijau. Apabila daun-daun pembentuk sarangnya mengering, sebagian semut bahkan ratunya akan meninggalkannya dan berpindah ke sarang baru.
2. Semut jantan
Semut jantan lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitamhitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.
3.Semut pekerja
Semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda.
4. Semut prajurit
Semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya dalam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya serta membangun sarang. Selain tugas-tugas tersebut, masih ada lagi yang harus dilakukan oleh prajurit. Pernahkah anda melihat ketika sarangnya terganggu ? Mereka membawa semut-semut muda dengan giginya yang kuat dan memindahkannya ke tempat aman. Pada kondisi tertentu mereka juga dapat meletakkan telur seperti ratu semut.
Perilaku Semut Rangrang
Semut rangrang mempunyai beberapa sifat yang juga dapat dimiliki manusia, antara lain:
Pemberani. Semut rangrang berani menyerang organisme lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya 100 kali lebih besar dari mereka.
Lincah. Semut rangrang dapat berlarian ke atas dan ke bawah pohon sepanjang hari.
Disiplin. Apabila ada suatu aktifitas yang harus dilakukan secara berkelompok, maka semua akan berperanserta dalam aktifitas tersebut. Tak seekor semut pun yang meninggalkan kelompoknya. Coba amati bila mereka sedang membangun sarang!
Cerdas. Kelompok semut rangrang membangun sistem komunikasi di antara mereka dengan mengeluarkan aroma dan sentuhan tertentu. Dalam waktu singkat semua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas apa yang harus dilakukan.
Cara membangun sarang
Semut membangun sarang dengan cara bergotong royong. Meskipun semut binatang kecil, mereka dapat membuat sarang sebesar istana manusia dalam waktu dua hari, karena semua bekerja dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Sungguh menakjubkan!
Prajurit semut menarik daun-daun secara bersama-sama, sementara semut lainnya merajut daun-daun tersebut dari dalam. Mereka merajut tanpa menggunakan jarum dan benang tetapi menggunakan larva dan giginya sebagai pemintal benang. Larva semut menghasilkan benangbenang sutera halus untuk merajut daun. Maka dari itu, semut prajurit selalu membawa larva dan menggosok-gosokannya ketika merajut daun. Larva tersebut dianggap sebagai ‘mesin jahit’.
Bayangkan, daun-daun menggunakan benang sutera yang dihasilkan oleh larvanya. Berapa banyak waktu yang mereka butuhkan untuk mondar-mandir sampai menghasilkan jaring-jaring sutera yang kuat.
Membangun sarang memerlukan sangat banyak tenaga kerja, tetapi mereka telah mempunyai keahlian dalam menemukan daun-daun yang paling cocok untuk membangun sarang. Apabila daun-daunnya sangat kecil seperti Murraya (sejenis kemuning) maka diperlukan lebih banyak benang sutera.
Semut-semut pekerja yang lincah tidak hanya membangun sarang, tetapi mereka juga memperbaiki apabila sarang itu rusak. Untuk membuktikannya, coba angkat sedikit saja daun pada sarangnya, maka anda akan melihat bahwa mereka dapat dengan cepat memperbaikinya.
Jumlah semut dalam satu sarang bervariasi, rata-rata antara 4000 sampai 6000 individu, dan dalam satu koloni terdapat sekitar 500,000 semut dewasa. Koloni semut merupakan keluarga besar dengan beberapa sarang dan indvidu yang saling mengenal dan bekerja sama secara erat pada suatu daerah tertentu.
Banyaknya sarang yang ditemukan dalam satu koloni dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya ketersediaan makanan dan tingkat gangguan yang terjadi. Satu koloni dapat mencapai 100 sarang. Sarang-sarang tersebut dapat tersebar pada lebih dari 15 pohon, atau pada luasan lebih 1000 m2.
Cara berkomunikasi
Seperti telah disebutkan terdahulu bahwa semut prajurit merupakan satuan pengaman atau “Satpam” bagi kelompoknya. Setiap saat mereka akan memberikan peringatan kepada semut lainnya apabila ada pengacau memasuki daerah kekuasaannya. Coba panjat pohon yang ada sarang semutnya, atau sentuh sedikit sarang mereka, maka anda akan kagum karena hanya dalam waktu sekejap seluruh prajurit semut muncul dan mendatangi anda.
Ketika mereka menemukan mangsa, semut prajurit menyebarkan bau dan menyentuh semut lainnya dengan cara-cara tertentu untuk menunjukkan dimana mereka menemukan mangsa dan seberapa besar mangsa yang ditemukan. Sementara itu, beberapa semut ‘mengeksekusi’ mangsa tersebut dengan cara menjepit menggunakan gigi-giginya. Luar biasa!
Makanan semut rangrang
Makanan semut sangat beragam, namun dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu protein dan gula. Tidak seperti semut lainnya, semut rangrang lebih menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.
Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang. Anda akan menemukan berbagai jenis serangga penghasil embun madu seperti kutudaun, kutu perisai dan kutu putih di dekat atau di dalam sarang semut rangrang.
Keberadaan serangga penghasil embun madu di dekat sarang semut rangrang telah menimbulkan dugaan bahwa ‘semut rangrang pada tanaman jeruk justru menjadi penyebab meningkatnya populasi serangga penghasil embun madu’. Namun berdasarkan temuan dan pengalaman petani jeruk, pendapat tersebut dianggap kurang tepat karena ‘peledakan populasi serangga penghasil embun madu tidak pernah terjadi apabila anda memelihara semut rangrang dan menghindari penggunaan pestisida’.
Semut rangrang memang memerlukan gula dari serangga penghasil embun madu tetapi jika jumlah gula yang dihasilkan oleh serangga ini lebih besar dari kebutuhan koloninya, maka semut akan membunuh serangga tersebut.
Tempat ideal untuk bersarang
- Satu hal yang harus kita ketahui mengenai semut rangrang adalah kemampuan adaptasi mereka terhadap perubahan kondisi lingkungan. Mereka selalu berusaha mendapatkan makanan dan tempat tinggal dalam kondisi optimal.
- Idealnya, tempat yang baik untuk pembentukan koloni semut rangrang adalah yang memenuhi syarat berikut:
- Cukup mangsa dan serangga penghasil embun madu
- Tersedia tanaman yang berdaun cukup besar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak
- Sedikit gangguan dari manusia. Mengapa semut rangrang dapat pergi meninggalkan sarangnya dan membangun sarang baru di tempat lain? Jawabannya, karena kondisi sarang sudah tidak ideal lagi, misalnya karena: Makanan menjadi langka; Kondisi sarang menjadi kurang nyaman, contohnya apabila daun-daun pada sarang yang lama mengering, mereka akan membangun sarang baru pada pohon yang sama. Pada musim kering untuk menghindari matahari yang panas, sarang yang ada di bagian atas pohon ditinggalkan dan mereka menuju ke bagian pohon yang lebih bawah.
- Adanya gangguan yang tidak dapat mereka tolerir. Apabila ada gangguan dari manusia, mereka akan berpindah ke bagian pohon yang lebih atas. Atau bila kondisi lingkungan sudah sangat buruk di suatu kebun, maka koloni akan berpindah ke kebun lain. Sebaiknya kasus terakhir ini harus anda hindari.
Tanaman yang dipilih untuk bersarang
Semut rangrang lebih menyukai tanaman yang berdaun lebar dan lentur atau berdaun kecil-kecil tetapi banyak. Dengan syarat-syarat seperti tersebut di atas, anda pasti akan membayangkan bahwa tanaman pisang, pepaya dan berbagai jenis palma merupakan tanaman yang memenuhi syarat. Ternyata tidak demikian, karena hal terpenting bagi semut rangrang adalah ada tidaknya gangguan. Semut rangrang lebih menyukai pohon-pohon yang tinggi seperti pohon kedondong (Spondias dulcis) atau pohon mangga (Mangifera sp.) untuk menghindari gangguan. Tidak menutup kemungkinan, pohon-pohon
kecil atau semak juga dipilih sebagai tempat bersarang asal tidak ada gangguan. Sarang dapat dijumpai pada tanaman buah nona liar (Annona glabra) atau pada semak-semak hibiscus (sejenis waruwaruan).
Semut paling suka bersarang pada tempat-tempat yang mudah untuk mendapatkan embun madu dari kutu perisai atau kutu putih.
Ada hal yang perlu dipikirkan, bagaimana dengan tanaman yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau? Tanaman yang menggugurkan daun pada musim kemarau sebaiknya ditanam bersama-sama dengan tanaman lain yang disukai oleh semut rangrang untuk bersarang.
Mempersiapkan kebun baru untuk pengembangan semut rangrang
Semut rangrang menyukai tempat-tempat yang tidak terganggu dan menyediakan banyak daun untuk bersarang. Jika anda mengubah sawah atau kebun sayur-sayuran menjadi kebun buah-buahan ada dua skenario yang dapat ditempuh, yaitu:
Jika anda mempunyai pohon-pohonan yang agak tua, jangan ditebang karena pohon-pohon ini dapat dijadikan naungan dan tempat bersarang bagi koloni baru semut.
Jika anda tidak mempunyai pohon-pohon yang agak tua, tanamlah pohon atau semak di sekitar kebun buah anda sesegera mungkin. Ingat bahwa jenis-jenis tanaman tertentu seperti pisang, pepaya dan sawo kurang cocok untuk pembentukan koloni baru semut.
Mungkin anda dapat menanam jenis-jenis tanaman sesuai dengan pengalaman anda sendiri.
Sebagai informasi tambahan, untuk menarik agar semut rangrang bersarang di kebun anda, sebaiknya anda menanam beberapa tanaman yang disukai serangga penghasil embun madu di sekitar kebun anda.
Mengendalikan semut lain
Semut terdiri atas beberapa spesies. Satu spesies dengan spesies yang lainnya saling bermusuhan, bahkan spesies yang sama bila berbeda koloni bisa saling serang. Untuk itu anda perlu membasmi atau mengurangi populasi semut jenis lain sebelum memempatkan semut rangrang.
Pesaing utama semut rangrang adalah semut hitam (Dolichoderus thoracicus) yang diketahui sangat baik untuk melindungi buah sawo. Tetapi petani berpendapat bahwa semut hitam dianggap sebagai hama pada tanaman jeruk karena dapat menurunkan kualitas buah.
Berdasarkan pengalaman pemeliharaan semut rangrang di Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, koloni semut rangrang pada kebun coklat dapat terdesak oleh koloni semut hitam (Dolichoderus thoracicus) apabila populasi semut rangrang jauh lebih sedikit.
Anda juga dapat memberikan sumbangan metode lain yang sesuai dengan prinsip pengelolaan hama terpadu (PHT).
Cara mengendalikan semut hitam
Berdasarkan pengalamannya, Mr. Nguyen Van Chung dari Kabupaten Giong Trom, Provinsi Ben Tre, Vietnam, telah mampu mengendalikan populasi semut hitam. Ia mengembangkan dua strategi yang berbeda bergantung pada musim. Strategi ini didasarkan pada studi perilaku semut hitam tersebut.
- Apabila semut hitam mendatangi kebun dalam jumlah banyak pada musim kering, cara untuk mengendalikannya adalah dengan memberikan umpan berupa ikan busuk yang disebarkan pada luasan 0.5 m2 di kebun. Semut hitam akan mengerumuni ikan tersebut, lalu dibakar.
- Pada musim penghujan semut hitam membuat sarang pada tempat yang kering. Dengan menggantungkan seikat daun atau rumput pada pohon, maka semut hitam akan datang mengerumuni. Daun tersebut dipindahkan lalu dibakar.
Cara membentuk koloni baru, kapan?
Pada dasarnya anda dapat mengambil sarang setiap saat, hanya saja waktu yang paling baik adalah pada musim hujan di Vietnam (antara bulan Juli sampai Oktober). Mengapa begitu? Seperti telah kita ketahui di bagian awal, musim penghujan adalah saatnya ratu semut meletakkan telur. Tanpa adanya ratu semut, koloni baru tidak dapat terbentuk. Semakin banyak sarang yang ditempatkan akan semakin banyak peluang keberhasilan terbentuknya koloni baru.
Sarang yang ditempatkan harus berasal dari koloni yang sama, itu pun kadangkadang semutnya masih bisa saling serang. Meskipun demikian, cara yang paling baik adalah mengambil beberapa sarang dari satu pohon atau dari beberapa pohon di tempat-tempat yang tidak terganggu.
Bagaimana memilih sarang semut rangrang untuk membentuk koloni baru? Tentunya anda tidak menginginkan banyak sarang yang hanya berisi sedikit semut. Untuk mendapatkan sarang yang terbaik, maka pilihlah sarang berukuran sedang sampai besar yang masih ada daun-daun segarnya. Apabila daun sudah menua dan menjadi kering, semut-semut akan meninggalkan sarang.
Cara untuk mengetahui apakah sarang masih dihuni banyak semut atau tidak adalah dengan menggoyang-goyangkan sarang dengan potongan kayu. Untuk menghindarkan anda dari kerumunan semut, maka biarkan beberapa saat hingga semut-semut masuk ke sarangnya setelah itu ambil sarang tersebut dan pindahkan.
Apa yang dilakukan bila tidak menemukan sarang alami semut rangrang? Menurunnya keberadaan vegetasi asli akibat meningkatnya tekanan budidaya tanaman, menyebabkan kesulitan untuk menemukan sarang alami semut rangrang.
Kadang-kadang beberapa petani yang memiliki sarang tidak ingin berbagi dengan petani lain karena mereka khawatir kekurangan semut.
Apabila anda menemui keadaan seperti itu, bagaimana caranya untuk mendapatkan sarang dari sekitar anda? Sederhana saja, jika tetangga anda memiliki koloni yang telah terbentuk dengan baik, mintalah ijin kepadanya untuk membuat saluran (jembatan) berupa tali dari pepohonannya ke kebun anda.
Pada awal pembuatan jembatan, tempatkan makanan pada ujungnya di kebun anda untuk menarik perhatian semut. Dengan jembatan tersebut, semut dapat mudah berjalan ke pohon-pohon anda dan membuat sarang. Semut-semut tersebut akan mempunyai daerah jelajah yang lebih luas untuk mendapatkan makanan dan akan menambah jumlah individu dalam koloni mereka. Dengan begitu bukan hanya anda, tetapi tetangga anda pun akan mendapat keuntungan.
Bagaimana caranya menempatkan sarang semut rangrang baru? Anda dapat menggunakan beberapa cara yang telah anda pelajari mengenai kehidupan dan tingkah laku semut. Kapan saja anda dapat menempatkan sarang baru, baik di kebun baru maupun di kebun lama, yang penting adalah menempatkan sarang-sarang tersebut pada pohon yang mempunyai daun-daun muda. Jika memungkinkan, anda dapat juga menempatkan sarang pada pohon tinggi yang berdaun lentur.
Tips: Menempatkan sarang semut rangrang baru
Jika masih ada semut hitam pada pohon yang akan kita tempatkan sarang semut rangrang, berdasarkan pengalaman Mr Chung ada strategi sebagai berikut:
Tambatkankan tali dari satu pohon yang dihuni semut rangrang ke tempat yang berisi makanan misalnya udang untuk memancing prajurit semut rangrang keluar. Setelah tempat umpan penuh dengan prajurit semut rangrang, masukkan mereka ke dalam kantong dan pindahkan ke tempat anda ingin membangun koloni baru). Temukan tempat-tempat yang dihuni semut hitam. Dengan memanjat ke tempat yang lebih tinggi, lepaskan prajurit semut rangrang tadi pada tempat ini. Pendekatan ini dijamin lebih berhasil meskipun anda melepaskan prajurit semut rangrang pada tempat lain dalam pohon tersebut.
Apabila semut hitam sudah kalah, anda dapat menempatkan sarang semut rangrang.
Saat yang paling tepat untuk mulai menempatkan semut rangrang adalah pada musim penghujan karena semut sangat aktif sehingga dapat membangun sarang baru dalam waktu singkat, kadang-kadang kurang dari 1 jam. Mereka ingin cepat melindungi dirinya dari terpaan hujan.
Pada bagian pohon yang manakah sarang-sarang sebaiknya di tempatkan? Di puncak, di tengah atau bagian bawah pohon? Pada musim kemarau, semut-semut tidak suka tinggal pada bagian atas pohon karena di sana terlalu panas; pada saat seperti itu sarang sebaiknya ditempatkan pada bagian tengah pohon. Hal ini juga berlaku pada saat hujan lebat.
Menempatkan sarang semut rangrang pada pohon yang dihuni semut hitam memerlukan strategi. Strategi yang digunakan melibatkan prajurit semut rangrang (a), membebaskan semut hitam (b) dan akhirnya menempatkan sarang semut rangrang (c).
Memelihara sarang semut
Setelah anda menempatkan beberapa sarang pada tempat yang baru dan mereka merasa cocok, maka semut-semut tersebut akan segera membuat sarang baru. Anda dapat membayangkan bagaimana perasaan anda ketika akan membangun rumah baru, dengan tiba-tiba ada seseorang yang telah mempersiapkan bahan dan memberikan makanan. Pasti anda akan senang. Demikian juga semut.
Dengan menempatkan makanan pada pohon yang baru dihuni selama minggu pertama, mereka akan merasa betah tinggal di pohon tersebut. Tetapi makanan bukanlah satu-satunya kebutuhan hidup semut rangrang. Jika anda tidak menjaga mereka dari gangguan lingkungan seperti kegiatan penyiangan, penyemprotan, pemangkasan atau apapun bentuknya, mereka akan memutuskan untuk pindah ke tempat yang lain, yang lebih aman bagi mereka.
Menyebarkan semut rangrang di kebun kita
Semut lebih suka menjaga kakinya tetap kering, maka dari itu pada musim kemarau anda akan melihat semut berjalan di permukaan tanah tanpa masalah tetapi ketika musim penghujan mereka akan berjalan melewati ranting-ranting.
Pada pohon-pohon yang masih muda dan cabang-cabangnya masih belum bersinggungan anda dapat menempatkan jembatan berupa bilah bambu atau tali nilon dari satu pohon ke pohon lainnya. Pada waktu pohon menua dan kanopinya cukup rapat, semut dapat berpindah dengan bebas dari satu pohon ke pohon lainnya.
Perlu diingat, ada satu kondisi di mana anda lebih baik menghindari pembuatan jembatan antar pohon, yaitu apabila ada dua koloni semut dalam satu kebun. Anda harus mempertahankan kedua koloni itu tetap terpisah, untuk menghindari bentrokan. Mr. Tran Van Buu menggunakan bambu untuk menjembatani semut berpindah tempat.
Mencegah permusuhan semut yang berbeda koloni
Apabila anda ingin menempatkan sarang semut pada tempat yang baru, hal yang paling penting untuk diingat adalah memastikan bahwa masing-masing individu semut harus berasal dari satu koloni.
Cara yang paling mudah untuk membedakan antara dua koloni adalah mencari tempat kosong di antara dua sarang, bila semut-semut dari koloni yang berbeda bertemu maka mereka akan saling serang. Jika pertempuran dua koloni semut terjadi, biasanya ditandai dengan banyaknya semut mati yang jatuh ke tanah dan beberapa ranting mati karena banyaknya asam formiat yang dikeluarkan oleh semut ketika berkelahi.
Dalam satu kebun dapat ditemukan lebih dari satu koloni. Untuk menghindari pertempuran antar koloni semut rangrang, sebaiknya harus dijaga agar mereka tetap terpisah. Upaya yang dapat dilakukan untuk memisahkan koloni mereka adalah dengan memangkas rantingranting pohon yang bersinggungan. Ada petani yang pernah memercikkan air pada semut-semut yang sedang bermusuhan untuk “mendinginkan suasana’.
Menyediakan makanan ketika musim kering
Perlukah kita menyediakan makanan untuk semut rangrang kita? Jika makanan telah disediakan, mengapa mereka harus bersusah payah mencari mangsa? Dengan menyediakan makanan bagi semut rangrang, maka tujuan memelihara semut justru tidak tercapai. Tujuan awal memelihara semut adalah untuk menjaga kebun, tetapi akibat kesalahan pemelihara akhirnya mereka menjadi malas.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pemeliharaan maka perlu dilakukan pengamatan secara seksama untuk mengetahui saat yang tepat dalam memberikan makanan kepada mereka. Pada musim kering makanan menjadi hal yang langka, maka saat seperti inilah waktu yang tepat untuk memberikan makanan. Apabila tidak diberi makanan, semut-semut tersebut akan berpindah atau populasinya menurun. Makanan dapat diberikan dua atau tiga kali setahun, jangan terlalu sering.
Makanan yang diberikan dapat berupa usus ayam atau sepotong kecil ikan. Untuk menjaga agar semut-semut tetap tersebar di kebun, maka makanan harus ditempatkan pada beberapa tempat.
Bahaya penyemprotan bahan kimia di kebun
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan harus dibaca pada halaman sebelumnya apabila akan melakukan penyemprotan bahan-bahan kimia di kebun.
Pertama, telah kita ketahui bahwa semut tidak suka diganggu. Jadi apa pun yang anda lakukan harus anda pertimbangkan apakah hal tersebut dapat mempengaruhi aktifitas semut. Ketika anda membuka kebun baru dan harus menempatkan sarang-sarang semut, anda harus menghindarkan penyemprotan pestisida, zat pengatur tumbuh, bahkan air, minimal satu bulan setelah penempatan sarang baru. Kalau tidak, mereka akan segera berpindah dan akhirnya usaha anda membangun koloni semut sia-sia.
Kedua, semut rangrang bukan hanya bersahabat dengan petani. Pada kebun yang koloni semutnya telah terbentuk dengan baik, penyemprotan pestisida tidak begitu besar pengaruhnya karena populasi mereka akan cepat kembali, tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk organisme berguna lainnya. Maka dari itu pestisida hanya boleh digunakan pada keadaan yang sangat darurat, dengan pertimbangan prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu), dan pestisidanya pun adalah yang sangat selektif. Pestisida berbahan aktif organofosfat atau piretroid harus dihindari! Menghindari pestisida tidak hanya menguntungkan musuh alami tetapi juga lebih baik untuk kesehatan anda.
Ketiga, sarang adalah rumah bagi semut untuk merawat anaknya. Oleh karena itu hindari menyemprot pohon-pohon yang ada sarang semutnya.
Cara mengurangi bahaya gigitan semut
Sejauh ini, hanya hal-hal yang baik mengenai semut rangrang yang dibahas padahal masih banyak hal lain yang belum terungkap.
Pertanyaan yang timbul, benarkah semut rangrang itu berguna, mengapa tidak banyak orang yang memanfaatkannya? Semut rangrang tidak hanya aktif memburu dan mengusir serangga berbahaya, tetapi mereka juga menggigit manusia yang datang mendekati sarangnya atau lintasannya. Orang yang belum mengetahui manfaatnya akan menganggap semut rangrang sebagai suatu masalah.
Sebenarnya gigitan semut rangrang tidak begitu sakit dan rasa sakit tersebut cepat menghilang. Oleh karena itu, petani -petani yang berpengalaman tidak menganggap gigitan semut sebagai suatu masalah ketika mereka harus pergi ke kebun untuk memanen dan memangkas.
Metode tertentu dapat digunakan untuk menurunkan jumlah semut untuk sementara. Bila kegiatan kebun akan dilakukan maka pada dini hari semua jembatan yang digunakan sebagai lintasan semut dapat dipindahkan atau semut dapat dipancing dengan memberikan umpan berupa makanan pada tempat tersebut. Setelah semut-semut berkumpul, sarang-sarangnya dapat dipindahkan ke pohon lain.
Para petani biasanya menaburkan abu kayu pada cabang-cabang pohon yang ingin dipanjat. Semut-semut yang melewati cabang berabu akan jatuh dan sulit untuk kembali lagi. Menarik, teknik tradisional seperti ini telah dikembangkan oleh petani dari Gabon dan Vietnam. Mereka juga membalur tangan dan kakinya dengan abu sehingga semut tidak menggigit.
Seperti telah anda ketahui bahwa gigitan semut hanya merupakan masalah sepele, tetapi keuntungan yang kita dapatkan cukup banyak.
Mengapa anda tidak mencoba memelihara semut rangrang di kebun?
Peranan semut rangrang menciptakan lingkungan yang lebih sehat
Dengan memanfaatkan semut rangrang secara maksimal, anda dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang merupakan sumber polusi udara, tanah dan air. Kebun anda akan menjadi lebih alami, burung-burung dan lebah akan mendatangi kebun anda dan memberikan keuntungan tambahan, antara lain sebagai predator dan parasitoid yang dapat membantu melindungi kebun.
Menghemat uang
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di Delta Mekong, Vietnam, petani yang memelihara semut rangrang hanya menghabiskan 25- 50% dari jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian bahan kimia bila dibandingkan dengan yang tidak memelihara semut, sehingga rata-rata hasil panennya tetap memberikan pendapatan bersih yang lebih tinggi. Apa yang dapat anda lakukan dengan ekstra uang yang dihemat itu?
Semut rangrang tidak hanya bermanfaat pada tanaman buah-buahan. Di Australia, kualitas dan hasil panen mete lebih tinggi pada tanaman yang dihuni semut rangrang dan tanpa menggunakan bahan kimia bila dibandingkan dengan kebun yang menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hamanya.
Mengasilkan buah organik
Saat ini pandangan orang terhadap buah organik telah berubah sehingga buah organik memperoleh harga pasar yang lebih tinggi. Meskipun anda belum memiliki cukup sarana dan tempat, anda dapat mulai meningkatkan ketrampilan anda dalam menumbuhkan buahbuahan organik yang bermutu tinggi. Di masa mendatang akan ada mekanisme pelabelan (ekolabel) dan struktur pemasaran yang diakui untuk buah organik.
Saat ini anda dapat menjajaki bagaimana reaksi pasar lokal terhadap buah organik. Buatlah plakat bertuliskan: “Buah yang indah ini dihasilkan berkat bantuan semut rangrang”. Orang-orang akan melihat dengan jelas bahwa buah yang dihasilkan dari pohon yang dihuni semut rangrang mempunyai kualitas yang lebih tinggi; buah-buah itu lebih mengkilap dan lebih segar.
REVOLUSI PAKAN BURUNG
Sebagaimana saya sebutkan pada awal artikel ini, jika kita selalu mengganggu kelestarian semut rangrang di alam, saya yakin yang terjadi nantinya bukan hanya serangan ulat bulu yang akan terjadi. Sebab, semut rangrang juga memangsa beberapa jenis serangga lain yang merugikan.
Dalam kaitan inilah kira segera melakukan “revolusi” dalam pemberian pakan burung, dari kroto alam liar ke kroto hasil penangkaran di kebun atau malah di penangkaran intensif yang akan segera diketahui caranya secara meluas tidak lama lagi.
Salam kroto, salam dari Om Kicau…
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
terima kasih artikel ini sangat bermanfaat..
pohon apa yang tidak bisa tinggi tpi baik untuk ternak kroto
artikel hebat bermutu…….trus gmn om klo semut di budidaya pake media sarang buatan,mungkin kita bs dpt keuntungan ekonomis……..kita2 lg butuh info buaaanyak nih………
Terima kasih untuk ulasannya. Sangat- sangat bermanfaat. Oiya apakah semut rangrang bisa mengusir semut merah yang suka beternak kutu putih dan hama di batang pohon mangga?
indah sekali ulasannya oom… 🙂
kebetulan di pekarangan rumah banyak sekali sarang semut merah, dan banyak pula pemburu kroto berkeliaran, sehingga jumlah sarang semut tersebut sudah jauh berkurang…
apa yang oom ulas menjadi inspirasi bagi saya.
terima kasih oom… salam 🙂
hohohoo……..!
baru tahu jg kita nih Om…!
tapi…
mau tangkar di Kota dimana ya…???
hheehehehehee…
wah….! baru sadar goe…! tp kalau di kota Besar…? gmn mau buat Penangkaran ini Om…??? bravo………
yup, biasanya kita mpe mbunuh-mbunuh tu semut rangrang, eh ternyata kehadirannya bermanfaat juga…
Catatan Om Kicau: Link ke artikel tertentu dihapus.
saya merasa berdosa juga om, benernya sebelum baca tulisan ini udah mikir tentang burung sbg predator utama ulat yang di buru habis2an ama penangkap burung gak perduli burung mahal burung murah ,besar atau kecil di sikat habis gak bersisa,tambah lama tambah menjadi2 pokok burung di tangkep….ya pasti aja alam bereaksi…untuk kroto baru faham skr…
hmh…! Nb solusi: harga kroto di naikan harga burung di turunkan….he2!!
wah… kursusnya mantep nie… boleh-boleh.. itu bener bisa di ternakin kan ya? huhu
Phak Dhe, jo lali ya . . .
indent indukan rangrang he he he
iya, di depan rumahku juga ada pohon mangga,tempat untuk manggantungkan burung2 klangenan.Di pohon itu banyak sekali koloni semut rangrang.tadinya mau saya bersihkan semut2 itu.TAPI, setelah baca artikel diatas, gak jadi deeh…….makasih om atas infonya…
MASUK AKAL……..!!!
wih, membuka mata dan telinga untuk lebih pintar terhadap lingkungan
Nah ini yang ditunggu – tunggu, matur sembah nuwun infonipun
yes,setuju…,boleh jadi bisa dikembangin juga buat farmasi,kosmetik dan sumber gizi alternatif masa depan
Wooow…!
Artikel yg sangat cerdas om,dapat menambah ilmu pengetahuan para semua KM seindonesia n bahkan sedunia ini,Tentang manfaat kroto yg sangat banyak,bukan sekedar hanya utk pakan burung aja,yg selama ini saya ketahui..! terimakasi om atas infonya..
Salam Sukses slalu om duto….
ckckckckcc…. luar biasa..!!!diteras rumahku ada pohon rambutan,, semut rangrangnya buanyak skali.,..aku kira itu suatu msalah.. ternyata….trims Om duto infonya.
Ternyata fakta ilmiahnya itu ada dan jelas ya om kicau. Ini adalah pengetahuan yang banyak orang harus tahu. Setelah tahu, semangat untuk melestarikan ekosistem alam juga harus ditumbuhkan.
Terima kasih atas postingan yg berharga ini
mantapppp bgt nih,kalo ada kursusnya.saya mau donk om.setelah ternak jangkrik sama ulat hongkong,kayaknya saya harus ternak kroto nih.biar jadi top breeder pakan burung di batam :]
bagaimana om caranya agar semut-semutnya terfokus di satu titik dan tidak menyebar kepohon lain?