Seperti yang sudah-sudah, even akbar lomba burung berkicau di tahun 2012 dibuka genderangnya di bulan Februari. Even-even pada bulan Januari, bisa dikatakan sekadar pembuka dan karena itu kelasnya pun masih lokalan atau paling banter skala menengah. Hal itu sudah menjadi tradisi tahunan, bahwa bulan Januari merupakan start untuk mempersiapkan jago-jago terbaik untuk bertaruh di even akbar bulan Februari.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jago-jago disiapkan sebaik mungkin. Yang merasa gaconya sudah ketinggalan jaman, segera berburu jago baru agar tetap bisa bersaing. Pun dengan uborampe lainnya, seperti sangkar dan aksesoris. Harus disiapkan dengan baik. Bila tidak menyiapkan sangkar baru, sangkar lama mesti direkondisi kembali agar bisa tampil kinyis-kinyis.
Tak bisa dipungkiri, Valentine ibarat menjadi “hari raya”-nya para kicaumania di awal tahun. Lomba burung berkicau tingkat nasional yang dihelat oleh PBl Jogja itu resmi akan digelar pada Minggu 12 Februari, bertempat di lapangan Pemda, Denggung, Sleman.
Dari pengalaman yang sudah-sudah, hampir seluruh kicaumania ingin bisa datang dan berpartisipasi di even ini. Begitu brosur dan iklan keluar, yang sudah berisi secara lengkap semua informasi yang diperlukan oleh calon peserta, pesanan tiket pun akan segera berlangsung. Mereka yang menunda-nunda pesan tiket dari awal, dipastikan akan menyulitkan diri sendiri.
Jadwal padat
Di blok tengah, jadwal even besar lumayan padat. Tapi ini semua sepertinya memang tak bisa dielakkan, sebab masing-masing memiliki latar belakang serta alasan sendiri dan sudah mencoba untuk koordinasi satu sama lain.
Sebut saja even Solo Kota Budaya, yang awalnya menetapkan tangal 19 Februari, akhirnya menggeser menjadi 26 Februari. Salah satu pertimbangannya, agar jarak dengan Valentine bisa melebar menjadi 2 pekan, sebuah jarak yang lumayan ideal agar peserta juga cukup persiapan untuk bisa mengikuti dua even tersebut.
Apalagi, di awal bulan Februari, tapatnya tanggal 5, juga masih ada Prabowo Subianto Cup yang digeber cukup beser pula. Tentu, kita berharap tiga even di bulan Februari yang sama-sama digelar di blok tengah itu bisa sama-sama berlangsung sukses tanpa ada gesekan satu sama lain.
Selain punya massa sendiri-sendiri, banyak pula kicaumania yang ingin merasakan aura yang berbeda di EO yang berbeda. Adalah kebanggaan ketika burung bisa memiliki prestasi di EO yang berbeda-beda. Istilahnya, juara lintas EO, juara sejati.
Eksistensi
Tahun 2012 merupakan tahun pertaruhan bagi penyelenggara lomba burung. Mau terus eksis atau siap-siap menerima kenyataan ditinggalkan kicaumania. Hal itu tentu tak lepas dari semakin dewasanya dan semakin pandainya kicaumania dalam berpikir sehingga lebih selektif dalam memilih lomba.
Lomba yang bagaimana yang jadi pilihan utama? Yang pertama, tentu, tidak terlalu jauh dari tempat tinggal. Kalaupun jauh akan menjadi “tidak masalah” asal hadiah kejuaraan yang ditawarkan cukup menarik.
Yang pasti, lomba harus bersih dari KKN. Fair play dalam penjurian. Dan lagian, tempat lomba benar-benar nyaman. Hal itu sesuai dengan tuntutan sekaligus harapan kicaumania akhir-akhir ini.
Mau tidak mau banyak EO harus segera melakukan perubahan. Tanpa perubahan ke arah yang lebih baik, pasti EO bakal kolaps karena ditinggal masa fanatiknya.
Perubahan itu misalnya adalah pada masalah potongan hadiah. Selama ini, beberapa EO sering membuat peserta kecewa karena ada potongan hadiah yang tidak sejak awal dicantumkan dalam brosur lomba.
Kondisi itu bisa disebut “menjebak”. Sebab, biasanya pengumuman susulan diberikan ke peserta setelah peserta datang ke arena, dengan disebutkannya ketentuan hadiah baru yang jumlahnya jauh dari jumlah yang disebutkan dalam brosur terdahulu.
Ada, misalnya, ketentuan jika peserta kurang dari 20 burung, maka juara satu diambil dari juara empat. “Pernah saya ikut lomba tiket seratus ribu, juara satu dapat seratus delapan puluh ribu. Alasan panitia, peserta kurang dari dua puluh burung. Hal ini sagat mengecewakan. Kita jauh-jauh dari luar kota ternyata disuguhi aturan yang culas. Tentu kita nggak bakal kesana lagi,” kata seorang kicaumania Surabaya sebagaimana ditulis Agrobis Burung.
Sebenarnya kalau mau fair, EO harus mengumumkan juga jumlah burung dengan besarnya hadiah yang akan didapat pada brosur atau iklan jauh-jauh bari sebelumnya, dan tidak dilakukan saat peserta sudah sampai di lapangan. Dengan begitu kicaumania bisa menentukan berangkat ikut lomba atau tidak sejak dari rumah.
Penjurian
Berikutnya adalah masalah penjurian. Panggil juri dari luar kota yang memiliki kredibilitas tinggi. Memang dari sisi biaya akan sedikit lebih mahal. Namun hal itu diharapkan bisa memuaskan banyak peserta. Bila peserta puas sudah pasti akan membanjiri lagi lomba berikut yang digelar EO yang sama.
Kembali ke soal ketertiban di arena lomba, maka hal ini juga perlu diperhatikan EO. Banyak kicaumania yang sebenarnya ingin berlomba di lomba yang tertib, tapi panitia tidak bisa menyajikannya sehingga mereka yang ingin tertib ikut-ikutan bertingkah, misalnya saling menunggu dalam menggantang jenis burung tertentu.
Sebagai penutup tulisan, perlu ditekankan lagi masalah LOMBA TANPA TERIAK.
Semua penyelenggara lomba harus berkomitmen bahwa trend lomba Tahun 2012 adalah TANPA TERlAK. Jadi, bagaimana bisa mengamankan aturan TANPA TERlAK, menerapkan bendera star agar tidak saling menunggu, serta memilih dan mengawasi kinerja juri agar benar-benar netral dan jujur, menjadi tolok ukur sukses tidaknya sebuah lomba. Bukan semata dari jumlah peserta, atau untung rugi.
Bisakah hal itu diwujudkan?
Referensi: Agrobis Burung
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
kapan yach !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!??????????????????????????????
di Tegal ada LOMBA BURUNG KICAU MANIA GEDE-GEDEAN
kapan Om
om, saya sdh sering ikut LOMBA di DAKOTA KEMAYORAN ENTERPRISE..setiap lomba di KEMAYORAN tersebut selalu TERIAK sekeras-kerasnya. yang saya heran, kenapa juri atau panitia tidak pernah sedikitpun mengambil tindakan yang tepat dg kata istilah gugur dengan mendapatkan BENDERA HITAM padahal disana dekat mushola dan masjid. apa iya, lomba tersebut sudah sejak dari dulunya selalu teriak dan memaki serta berisik. kira-kira adakah tindakan sesama kicau mania?! terima kasih.
kalau mau kicau burung ya kicau burung….kalau mau LOMBA TERIAK itu adanya di Bln AGUSTUSAN dan jadi SUPORTER BOLA AJAAA…
Selamat dan sukses untuk lomba burung valentinenya, semoga lancar jaya
Mohon info falentine om?? Pesan tiket ke siapa n contak person nya?? Dan kemungkinan pelak sanaan nanti teriak apa non teriak om ????? Makasih
tapi yang membuat kangen itu justru teriaka-teriakan, riuh rendah dan keramaian penonton lho…..
kayak sayur tanpa garam nntinya…. he…he….pissssss
good…padahal yang teriak burungnya kagak gacor..heheheheh
Gimana kalo diadakan dulu Lomba teriak untuk orang dulu baru lomba teriak untuk burungnya
wkwkwkwkwkwkwk…. setuju om!
non teriak idaman saya sejak jaman suharto … namun sampai saat ini sangat sulit sulit terwujud kenapa .??? mudah2 pencanangan visi th 2012 menjadi star awal menuju perubahan pola pikir berkicau mania
EO nya juga harus BERTERIAK LANTANG…! JOKI DILARANG TERIAK ! INI LOMBA TERIAKAN BURUNG..! INI BuKAN LOMBA TERIAKAN MANUSIA….! hehehehe
tanpa teriaaa……ak ?????? apa mungkin..???????
jauh panggang dari api…
Wah kalo ada lomba tanpa teriak, kasian pedagang es + air mineral. mereka gak bakal laku… soalnya para peserta lomba gak kehausan akibat kehabisan energi. APATISSSS
BLACK LIST AJ YANG TEREAK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
idem… penonton tanpa teriak
-pemula di singosari-
Mantap klo emang ad latber/latpres ga pke triak2 di daerah Bekasi n skitar’y. Dari mulai di Marakash (Pondok Ungu Permai), Metland Ujung Menteng, Sampai ke Bintara smua pasti pke triak2… Mo dngerin burung ap mo dngerin Joki pd triak ya…!!!??? Juri jg pst jd bingung tuh nilai’y…
Mohon untuk smua EO yg tegas untuk menindak yg pd triak2 (Usir dr lapangan).
maaf om saya sebagai pemula sdh muak dengan perjurian d medan.baik yg kontes biasa maupun yg katanya klu sdh Bnr bersih jurinya.menurut pengamatanku sm aja,burung panitia yg d utamakan.
Lombe teriak itu buat orang nya apa burungnya. Wakakaka
harus bisa dong masak ndak bisa, kalau panita TEGAS semua akan terwujud
sukseskan LOMBA TANPA TERIAK !!!
Keren kalo ada lomba tanpa teriak bisa menikmati ocehan burung,apalagi kalo lombanya seperti Idol di acara tv satu satu.
Jangan jadikan Lomba Kicauan menjadi Lomba Teriak.
Jangan ragu, pandang bulu memberi bendera hitam kepada peserta yg “meneriaki” burung jagoannya.
Carilah juri yg nantinya benar2 adil & bijak.
wah……… saya suka bgt gaya loe “bendera hitam” tuk joki teriaki burungnya