Ternyata lomba burung dengan “ilustrasi teriakan” para pemilik burung yang dilombakan bukan hanya ada di Indonesia. Di Thailand, dan juga Vietnam dan Cina, lomba burung juga riuh rendah. “Aneh” demikian ungkapan sekilas yang bisa saya tangkap ketika seorang bloger Thailand yang “buta burung” (alias non-penghobi burung) menuliskan kesannya di blog dia, dengan judul Bird Singing Competition. Blogger yang non-penghobi burung tersebut – Willy Thuan – saat menuliskan kesannya mengatakan dirinya pernah melihat keriuhan yang sama dalam kompetisi atau lomba burung di Vietnam dan Cina. Namun dia belum pernah melihat secara dekat sebelumnya sedekat ketika dia menonton lomba burung di Phuket, pada suatu Minggu pagi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dia mengatakan banyak jenis kompetisi burung untuk jenis burung yang berbeda di Thailand. Namun pada Minggu pagi itu, dia menyaksikan lomba burung yang menurut dia adalah salah satu jenis yang populer dilombakan di negeri Gajah Putih tersebut, yakni kutilang Thailand. Kutilang tersebut di Indonesia disebut kutilang jambul (Pycnonotus jocosus/ redwhiskered bulbul) dan di pasaran dikenal dengan sebutan ketilang malaysia. Panjang tubuhnya sekitar 20 cm. Di antara kerabatnya, penampilan ketilang jambul tergolong baik karena corak bulunya paling menarik.
Di mata Willy Thuan, riuh rendah pemilik burung ketika memberi support untuk burung mereka, nyaris sama dengan riuh rendah penonton pertandingan tinju (Thai-boxing). Para penonton tersebut juga berteriak-teriak memanggil-manggil burung mereka, menyebut nama dan juga melambai-lambaikan tangan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Penilaian lomba burung kutilang jambul ala Thailand
Bagaimana penilaian burung di sana? Dengan menyebutkan referensi tata cara penilaian lomba burung yang diberikan oleh Khun Praew, dia menuliskan demikian:
1) Singing in 4 Rounds
Lomba ini terbagi dalam 4 ronde/sesi. Pada setiap sesi, burung ditandingkan selama 19 sampai 25 detik, dengan minimal mau berbunyi sebanyak 3 kali. Untuk penilaian secara keseluruhan, burung yang bagus adalah yang mau berkicau keras sebanyak 8 kali selama 4 sesi tersebut.
2) International (dalam konteks ini berarti adalah penilaian untuk performa secara keseluruhan).
Pada kelas ini, kicauan burung dinilai berdasarkan melodi, kualitas, kejernihan, durasi serta modulasinya. Tambahannya, seperti pada penilaian burung pada lomba burung berkicau di Indonesia, gaya burung saat berkicau juga dinilai.
3) Golden Voice Competition
Penilaian kicauan burung didasarkan pada variasi lagu dan volume. Dan ternyata… sama dengan yang terjadi di Indonesia, masalah ini merupakan bagian paling krusial dalam lomba burung. “This part of the contest is often subjective and subject to heated discussion,” kata Willy Thuan.
Coba bandingkan dengan tata cara lomba burung di Indonesia dan tata cara lomba burung di Singapura.
Jadi? Ya begitulah lomba burung…. Berikut ini adalah foto-foto dengan hak cipta (copyright) pada Willy Thuan:
Salam dari Om Kicau…..
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Minta link download suaranx om…maaf klo merepotkn…
Setahu ane, dulu sekitar tahun 2006 / 2007 di Pasar Pramuka banyak harganya cuma 15.000 – 30.000, tahun-tahun berikutnya nggak ada yang import. Tahun 2010 sempat ada yang import lagi harganya sekitar 200.000, setelah itu nggak ada lagi.
Bentuk sangkarnya boleh juga ……, di indo ada ngak yg buat kyk model trapesium gitu?
Kalau saya ingin cari burung kutilang malay dimana om dan berapa harganya
Sangkarnya keren sekalee…Om
barusan nangkring jg diblog tersebut om duto, tp apa di pasar burung memang masih ada ya kutilang jambul ini? kapan waktu sempat lihat cuma 1e and ane gak nanya tentang burung tersebut…baru paham stlh baca ulasan om duto…
wah hunting ke pasar sapa nau nemu kutilang malay… ciri2 jantannya gmn om?
Bisa dilihat di blog saya yang nggak keurus ini Om: