Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Di lapangan lomba, bila diamati sekilas, baik itu lomba tingkat lokal, regional, maupun nasional, memang tampak ada penurunan gairah, yang ditandai dengan penurunan peserta. Bila dulu kelas anis merah yang paling pertama habis tiketnya, sekarang sudah disalip kelas lain seperti murai batu, kacer, dan cucak hijau.
Namun, secara umum (kecuali di Sumatra dan Kalimantan), jumlah kelas anis merah masih paling banyak. Di even kecil sekalipun, kelas anis merah bisa dibuka 3 sampai 4 kali, sementara untuk murai batu, kacer, cucak hijau, rata-rata untuk kontes kecil hingga menengah hanýa dibuka sampai dua kaIi.
Meskipun begitu, untuk peminat anakan anis merah masih tetap tinggi. Mungkin laju permintaan tak seheboh dulu, tapi stok masih tetap habis, meskipun waktu untuk menghabiskannya relatif lebih lama. Harga piyik juga masih tetap tinggi, dan tidak turun dari harga lama.
Berikut ini penelusuran Agrobis Burung pada beberapa penjual anakan anis merah di blok tengah.
Harga dimulai Rp. 800.000
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Di pasar Pasty Jogja, ada Panut yang menerima pasokan anakan anis merah kebanyakan dan Bali, dan daerah seperti Singaraja dan Pupuan.
Sesungguhnya beberapa daerah di Jawa juga masih menghasilkan anakan anis merah, tapi tidak sebanyak dari Bali. Daerah daerah itu misalnya Tasikmalaya, lndramayu, Sleman, dan Pacitan.
Panut yang berdagang anakan anis merah sejak 2010, mengaku tidak menemui kendala pemasaran karena permintaan masih terus naik. Harga anakan merah juga cenderung terus naik. Untuk piyik trotol asal Bali, disebutkan Panut pasarannya antara 800 ribu rupiah hingga 1 rupiah.
Bila warna bulunya sudah berubah, harganya bisa terdongkrak hingga 1,5 juta bahkan Iebih.
Di Pasar Burung Sleman, juga ada Rudy. Rudy menjadi satu-satunya pemilik kios di Sleman yang menyediakan anakan anis merah. Rudy mengaku sudah berdagang anakan anis merah sejak 2010, bekerja sama dengan temannya di Bali, yang berdagang di pasar burung Satria.
Rudy mengaku tidak tahu pasti berapa per bulan bisa menjual anakan. “Tapi sejak 2010 sampai sekarang sudah menjual lebih dan 200 ekor. Saat ini rata-rata saya méndapat kiriman dua pekan sekali, terakhir saya dikirimi 35 ekor dan sebagian besar sudah laku,” jelas Rudy.
Rudy mengaku menjualnya dengan harga mulal 800 ribu rupiah dan memberikan jaminan jantan. “Bila kelak tidak jantan, boleh ditukar atau ganti uang kembali juga boleh.”
Pelanggan Rudy juga ada yang dari luar kota, seperti Semarang, Magelang, juga Solo. “Syukur, hingga saat ini tidak ada yang komplain.”
Tetap menguntungkan
Panut menegaskan saat ini bisnis berdagang anis merah trotol masih tetap menguntungkan. “Kalau kita belinya 10 ekor, keuntungan lebih akan Iebih terasa.”
Menurut Panut, setelah satu bulan, keuntungannya bisa sampai 6 juta rupiah bersih. Apalagi bila kulakan lebih banyak dan Iangsung ke pengepul atau petani di Bali.
Sebagian pedagang pasar menjalankan aksi bisnisnya langsung ke konsumen dengan jumlah besar. Biasanya, kalau mengirim ke luar kota minimal 20 ekor, itu pun termasuk sedikit.
Pesanan terbanyak piyikan anis merah berasal dari kota Bandung, Jakarta, Solo, dan Semarang.
Rata-rata anakan anis merah yang dianggap prospek akan disimpan terlebih dahulu oleh si pedagang, dengan rencana ke depan diikutkan ke lomba tentu diharapkan bisa terjual dengan harga tinggi.
+++
+++
Disponsori oleh: RAHASIA BURUNG JAWARA
+++
Artikel ini adalah bagian II dari serial Bisnis burung piyikan anis merah yang diturunkan 4 seri. Sumber Agrobis Burung.
(Bersambung)
Rangkaian artikel:
1. Bisnis burung piyikan anis merah (1): Blok timur harga Rp. 700.000
2. Bisnis burung piyikan anis merah (2): Blog tengah mulai harga Rp. 800.000
3. Bisnis burung piyikan anis merah (3): Blog barat stabil, Kaltim jeblok
4. Bisnis burung piyikan anis merah (4): Kematian, risiko terbesar