Pada rangkaian petualangan Ir. H. Syamsul Saputro bersama Tim SKL BF Jatibarang di Bohorok, Kab. Langkat, Sumatera Utara, selama tiga hari mulai Rabu (21/3) hingga Sabtu (24/3) lalu, tim SKL berkesempatan menyaksikan langsung proses pemikatan murai batu di habitatnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Untuk referensi selengkapnya, silakan dilihat dulu artikel: Secuil cerita petualangan Tim SKL Bird Farm ke Bahorok.
Berlangsung di hari ketiga (Jumat, 23/3), saat tim SKL mengagendakan memasuki kawasan kaki bukit, tempat di mana banyak murai batu berkembang biak.
Sebelumnya tim inti (pemikat burung) yang memang memiliki tujuan untuk memikat burung murai batu telah berkomunikasi dan koordinasi bahwa mereka berangkat terlebih dahulu pada Rabu, 28 Maret 2012, bertepatan dengan jadwal keberangkatan tim SKL dari Jakarta menuju Medan.
Hasil koordinasi antara tim SKL dan pemikat ini membuahkan kesepakatan bersama untuk dapat bertemu di salah satu kaki bukit di mana mereka memikat burung murai batu pada hari ketiga ini.
Setelah menyusuri sungai Landak yang berada di kawasan pegunungan Leuser, tim memasuki areal perkebunan masyarakat. Sejurus kemudian tim sudah mulai memasuki zona hutan tanah negara.
Lokasi murai batu
Ditemani gerimis, tim menyusuri kawasan dengan rintangan relatif menantang. Semak belukar, pohon-pohon tinggi, bebatuan 11cm, terdapat beberapa alur (sumber mata air) yang menjadi tempat di mana murai batu mencari air untuk keperluan minum dan mandi.
Salah satu teknik menentukan apakah di kawasan hutan tersebut terdapat murai batu adalah dengan melihat di kawasan tersebut terdapat alur (sumber mata air) yang pada bagian pinggirannya terdapat bebatuan, di mana alur ini merupakan tempat mengalirnya aliran anak sungai.
Gambaran kondisi wilayah ini digunakan murai batu untuk tempat minum dan mandi, serta berjemur di atas bebatuan. Karena itu disebut murai batu.
Teknik memikat murai batu
Berikut ilustrasi posisi pemikat saat memikat dua ekor murai batu di salah satu bukit. Informasi ini berdasarkan keterangan dari tukang pikat:
Gambar 1: Posisi tukang pikat yang salah
Pada gambar 1 di atas menunjukan posisi yang salah dari tukang pikat. Apabila si tukang pikat bersiul memanggil murai batu maka kedua murai batu tersebut (A dan B) akan merespons suara panggilan itu dan datang pada waktu yang bersamaan yang pada akhirnya kedua murai itu akan saling berhadapan bertarung satu sama lain dengan menunjukan kebolehan masing-masing.
Dalam keadaan begini si pemikat akan diabaikan saja oleh kedua murai yang sedang asyik-asiknya berlaga dan hanya bisa menggigit jari. Jadi jangan berharap bisa membawa pulang seekor murai juga.
Gambar 2: Posisi tukang pikat yang henar
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pada gambar 2 ini si pemikat akan berusaha menangkap murai batu A dahulu tanpa ada gangguan dari murai batu B karena sangat kecil kemungkinannya si murai batu B ini berani masuk wilayah murai batu A.
Setelah murai batu A tertangkap baru dilanjutkan dengan menangkap murai batu B.
Ada juga murai batu yang sangat susah dipikat atau bahkan tidak bisa dipikat lagi karena sudah terlalu pintar dan hafal dengan semua akal-akalan manusia. Di sana dinamakan BICO.K, biasanya usianya juga sudah tua sekali. Jangan berharap orang bisa menangkap murai BICOK ini.
Murai batu ini adalah salah satu burung yang mempunyai tingkat kecerdasan yang luar biasa, terbukti apabila kita mau menangkap anakan, kedua indukannya, baik jantan atau betina, bisa mengecohkan si tukang pikat.
Di musim anakan apabila pemikat mulai bersiul memanggil murai batu maka tugas indukan betina bergegas untuk memberi makan anakan-anakannya supaya selalu kenyang agar anakan murai batu tersebut tidak mengeluarkan suara khas anakan.
Indukan jantan akan terbang berlawanan arah dengan posisi sarangnya supaya pemikat terkecoh untuk mengejar si murai jantan, yang otomatis si tukang pikat ini pergi menjauh dari sarang murai batu tersebut.
Tanda-tanda murai batu sedang punya anakan adalah apabila pemikat bersiul memanggil murai, maka murai akan meresponnya dengan suara pelan atau Iebih pelan dari biasanya, atau hanya mengeluarkan suara ngeban-ngeban saja.
Lain halnya jika tidak mempuyai anakan, apabila kita panggil maka akan direspon dengan suara-suara khas tembakan-tembakan alamnya.
Sewaktu mempunyai anakan, apabila sudah berjarak sekitar 5 meter maka indukan jantan akan aktif berkicau dengan mengeluarkan suara-suara crecetan untuk mempertahankan dan membela keluarganya.
Kalau kita bergerak Iebih mendekati sarangnya maka murai jantan hanya akan mengeluarkan kretekannya sambil terbang berputar-putar di atas kepala kita. Kadang kalau anakannya sudah bisa terbang dan terpancing keluar dari tempat persembunyiannya, lantaran suara síuIan pemikat dan sudah menuju perangkap yang sudah ditebari jangkrik dan Iain-Iainnya, maka indukan jantan akan mengusir anakannya untuk segera menjauh.
TUNGGU DAN IKUTI RANGKAIAN ARTIKEL TERKAITNYA
Rangkaian artikel:
- Jejak rekam pemikatan pleci atau kecial: gunakan buah buni..
- Jejak rekam pemikatan anis merah: Jaring rambut merusak habitat
- Jejak rekam pemikatan murai batu: Sulitnya menangkap bicok…
- Jejak rekam pemikat di Kalimantan: Hindari burung dilindungi…