Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Demikian disampaikan majikan SKL BF, Dipl. Ing. H. Syamsul Saputro, kepada Om Kicau berkaitan dengan kontroversi asal murai batu dari kawasan Pulau Sumatera bagian utara itu. Kontroversi ini selalu muncul dalam diskusi antar-muraimania dan tidak pernah ada titik temunya.
“Saya ada banyak murai batu dari beberapa wilayah Sumatera Utara dan ada banyak juga dari berbagai wilayah di Provinsi Nanggro Aceh Darusalam. Saya langsung datang ke habitatnya, langsung melihat cara memikatnya. Nanti saya jejer 10 ekor murai yang beda habitat. Kalau ada muraimania yang bisa menebak secara betul asal habitat 6 ekor saja, dan mau membeberkan cara pembedaannya, saya sediakan uang tunai Rp. 10 juta. Tentu juga dengan jamuan makan minum gratis selama berada di Jatibarang,” kata dia.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tantangan itu dia sampaikan karena selama ini banyak orang yang menyebutkan punya murai batu aseli medan, murai batu aseli Aceh dan sebagainya, tetapi tidak berdasar pemahaman yang memadai. “Kalau memang dia berilmu seperti itu, kami undang untuk berbagi ilmu di Jatibarang, markas SKL,” kata Om Syamsul.
Berkaitan dengan masalah murai batu medan – non medan ini, pernah Om Kicau tulis panjang lebar di artikel “Murai batu medan,ada enggak sih?”
Intinya, memang tidak mudah dan bahkan nyaris mustahil untuk bisa menyebutkan secara pasti ciri-ciri murai batu medan-non medan. “Di Sumatera Utara (Medan) ada beberapa habitat murai batu, demikian pula di NAD (Aceh). Beda murai batu dari habitat yang berbeda itu tidak menunjukkan ciri fisik yang signifikan.”
Ditanya bagaimana selama ini SKL BF mendapatkan indukan yang bukan beli di arena lomba, Om Syamsul menjelaskan bahwa yang dia pilih adalah burung-burung murai batu yang menonjol atau seakan menjadi “pemimpin” di habitatnya. “Untuk mengejar murai batu yang seperti ini kadang memerlukan waktu pikat berhari-hari, atau bahkan bulan. Murai yang seperti inilah mentalnya sangat bagus dengan volume yang dahsyat,” katanya.
Untuk mengetahui bagaimana cara pemikatan burung murai batu pilihan yang selama ini dilakukan pemikat di habitat murai batu, Anda bisa melihat melihat artikel ini: Jejak rekam pemikatan murai batu: Sulitnya menangkap bicok… atau bisa juga Anda menyimak pengalaman SKL dalam berburu indukan murai batu di wilayah Suamtera di website resmi SKL BF.
Pertanyaan primitif
Berkaitan dengan masalah asal murai batu ini pula, salah satu dedengkot murai mania, H Elviano Indramayu pernah mengatakan kepada Om Syamsul , “Jangan pernah bertanya soal asal murai batu, medan atau bukan medan. Itu pertanyaan nggak ada jawaban pastinya. Itu pertanyaan primitif.”
Jadi begitulah sobat, jika Anda berkemampuan bisa menyebutkan secara pasti apa itu ciri-ciri murai batu medan dan non-medan, yuk kita janjian bareng-bareng main ke penangkaran SKL BF di Jatibarang, Indramayu.
Tentulah, selain bisa bersilaturahmi dan berbagi ilmu, Anda akan mendapat bonus cuma-cuma Rp. 10 juta dari Om Syamsul.
Saya jamin itu bukan tawaran basa-basi atau “omdo” alias omong doang. Sebab, itulah salah satu ilmu yang selama ini dicari para murai mania, termasuk majikan SKL BF tentunya.
Terima tantangan ini?
Update info:
Kalau ada sobat yang bisa memenuhi permintaan Om Syamsul, maka saya juga sediakan hadiah seekor murai batu yang saya beli secara lelang di grup Murai Batu Indonesia di FB seharga Rp. 5 juta. Tentunya saya harus bisa ikut dengar bocoran ilmunya ya.
Ayo… ayo…..