Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sarang yang sudah dipakai tetap saja dibiarkan untuk yang kedua kalinya akan memicu bersarangnya binatang-binatang kecil sejenis kutu, yang ujung-ujungnya membuat indukan malas bersarang. Sementara pilihan untuk mencari tempat sarang yang lain sudah tidak ada karena di dalam kandang hanya tersedia satu.
“Sarang yang kotor membuat indukan tidak mau bertelur dan jika bertelur bisa jadi di atas tangkringan,” papar Budi Hariono seorang penangkar murai batu.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Karena itu disarankan agar sarang terbebas kotoran dan binatng-binatang kecil, pada setiap panen sarang ikut diambil. Sarang bagian bawah dari rotan bisa dicuci sampai bersih kemudian dijemur di terik matahari. Sementara di sekitar lokasi sarang sebaiknya disemprot dengan desinfektan untuk membasmi semut atau kutu yang ada di sana.
Jika kotak sarang sudah kering segera dicarikan ijuk dan dirakitlah sarang buatan. Ijuk yang halus ditempatkan dibagian tengah yang dilingkari ijuk berserat kasar. Lantas kembalikan lagi ke kandang karena setelah panen beberapa hari kemudian indukan akan membuat sarang. Untuk itu selain disediakan sarang yang sudah jadi, juga ditambahkan ijuk halus di sekitar kandang karena biasanya indukan suka membuat sarang sendiri untuk menghaluskan sarang yang sudah ada.
Berselang tujuh hari indukan akan bertelur kembali. ” Begitu seterusnya setiap habis panen sebaiknya sarang dibersihkan agar tempat bertelurnya benar-benar dirasakan nyaman,” pungkas Budi Hariono juragan Ojolali BF. (Agrobis Burung)