Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Jadi, kesan bahwa murai batu nias kurang mendapatkan perhatian dari juri bisa dikesampingkan. Namun, hingga sekarang kesan seperti itu ternyata masih ada, dan membuat sejumlah orang ragu-ragu untuk men-take over burung murai, meskipun bagus, bila dari jenis nias.
Disebutkan bila juri kurang memberikan apresiasi yang semestinya terhadap jenis nias, masih sangat kental khususnya di blok barat. Hal ini bahkan membuat sejumlah tokoh masih ragu-ragu dan khawatir mengkoleksi murai jenis nias, biarpun secara kualitas bagus.
Ini sungguh berbeda dengan Mr. Gunawan yang sama sekali tak ragu mengoleksi burung jenis nias, asalkan punya kualitas yang di atas rata-rata. Buktinya, Mr Gunawan tak hanya memiliki Natalia saja, tapi juga punya jenis nias yang lain, yaitu Ello. Ello yang bulunya sudah tua dan menjelang ambrol ini, 26 Mei juga dicoba di IKPBS Balekambang, dan masuk juara 2 dan 3.
Jakarta: ragu
Sesungguhnya Natalia juga pernah membuktikan hal itu tidak benar, sebab ketika turun di Bupati Cup Cirebon akhir tahun 2012 yang lalu, dari tiga kali turun, bisa meraih juara 1 dua kali dan sekali meraih juara 2. Namun untuk di Jakarta, masih saja banyak orang ragu bila juri mau memberikan juara kepada burung jenis nias.
Ketika penampilannya belum 100 persen, di HUT ke-6 www.kicaumania.or.id di RM Indah Sari Ungaran 3 Juni kemarin, dia sudah meraih dua kali juara 1 dan kemenangan Natalia sama sekali tidak ada yang memprotes, bahkan mendapatkan pujian dan decak kagum dari para murai mania yang melihat penampilannya.
Bagaimana nanti bila sudah 100 persen? Kiranya, kicaumania seluruh nusantara bisa menjadi saksi kedahsyatan Natalia, sekaligus bagaimana para juri PBI akan memberikan penilaian, apakah benar masih ada diskriminasi terhadap jenis murai batu nias, atau juri semata melihat penampilan dan kualitas burung, tanpa mendiskriminasi asal usulnya, apa warna bulu (ekor)nya, apakah jenis ekor panjang atau pendek, dan seterusnya.
Perawatan mudah
Banyak sekali muraimania yang ingin mendapatkan seperti apa Wawan, perawat yang dipercaya oleh Mr. Gunawan Solo, menerapkan pola rawatan Natalia, si Nias itu. Berikut ini rincian perawatan yang disampaikan oleh Wawan untuk Anda semua.
Pagi hari mula-mula dikeluarkan, kemudian kerodong dibuka, diberikan 15 ekor jangkrik, lantas diangin-anginkan sambil menunggu Natalia selesai makan. Setelah itu dimandikan, kemudian dijemur sekitar 2 jam saja.
Sebelum lomba sejak Jumat porsi jangkrik dinaikkan menjadi 20 ekor pagi dan 20 ekor sore. Hari Minggu pagi diberi ulat hongkong 5 ekor, yang sebelumnya direndam dulu dengan madu.
Di lapangan, Natalia mesti dijauhkan dari musuh, jadi harus rela pula menjauh dari lapangan atau arena lomba. Untuk memancing bunyi dan agar mau fighter, Wawan membawa aneka bunyi-bunyian yang disukai murai, dalam bentuk rekaman digital yang diputar melalui handphone, seperti suara sirene kereta kelinci, bunyi-bunyian gemerincing besi klintingan, tentu juga suara murai. Sebelum dibawa ke lapangan, beberapa menit sebelumnya sudah dipancing untuk pemanasan. (Waca-Jogja)