Pasar burung menjadi tempat favorit para kicaumania untuk berburu gacoan baru, selain harga lebih murah, pilihan juga cukup banyak. “Hunting burung di pasar burung memang memerlukan skill khusus supaya tidak rugi, selain itu kita harus hati-hati tidak mudah tergiur tawaran harga murah,” wanti Slamet yang pernah punya kenangan buruk di pasar burung Kupang, Surabaya. Kenangan buruk bagimana, silakan simak lebih lanjutnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pasar burung Kupang, salah satu pasar burung terbesar di Surabaya ini nyaris tidak pernah sepi penggunjung, terutama pada hari libur dan hari Minggu. Sekitar 60 lapak permanen, tak cuma itu lapak dadakan yang berada di trotoar jalan raya pun, turut memajang sekaligus menawarkan berbagai macam burung ocehan dan masteran, dari burung bahan hingga burung jadi.
Keramaian penggunjung pasar burung ternyata juga dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mencuri keuntungan kepada penggunjung. Sasaran mereka adalah penggunjung dengan wajah baru yang kerap bingung mencari jenis gacoan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
“Kita ada beberapa orang yang setiap hari stand by di sekitar pasar untuk melihat situasi dan penggunjung, jika ada wajah baru cukup mudah dikenali dengan tingkah laku yang masih bingung dan kelihatan kurang luwes dalam berinteraksi dengan para pedagang, itulah target kita,” ungkap Mat Codet (nama samaran).
Komplotan ini biasanya sekitar lima hingga tujuh orang yang memiliki tugas masing-masing. Salah satunya menyamar sebagai penggunjung yang baru beli burung dan ditenteng dalam besek, kantong kertas, atau kardus. Sejurus kemudian dia akan melihat-lihat lapak lain yang sedang dipenuhi calon pembeli termasuk target korban. Sementara rekan lain yang ada didekatnya mulai ‘bersiul’ pelan seperti burung sedang ngeriwik didalam kantong kertas tersebut.
Tak lama rekan satu komplotan yang bertugas sebagai combe 1, langsung menanyakan jenis burung yang dibawah dalam kantong kertas tadi, Sang pembawa burung menunjukan isinya dengan membuka kantong kertas, “ ini burung murai anakan hutan mas, baru beli di kios sebelah timur tadi, kebetulan ada yang bagus dan ngeriwik terus, dapat harga Rp. 950.000,-” bilangnya. Combe 1 pun coba menawar burung dalam kantong tersebut dengan harga sedikit lebih mahal.
Setelah deal, Combe 1 berpura-pura untuk ambil uang di ATM dan pembawa burung tersebut disuruh tunggu sebentar. Di sini pembawa burung mulai beraksi dengan alasan siapa cepat bisa dapatkan burung murai anakan tadi dengan alasan sedang ada incaran burung lain lagi, Combe 2 masuk lalu menanyakan harga dan coba menawarnya dengan harga lebih murah, “Kalo boleh 800.000 saya ambilnya sekarang, kebetulan saya juga cari anakan murai batu”. Berkata begitu sambil menyodorkan uang tunai. Sedangkan combe lainnya bertugas bergerombol untuk mencari perhatian calon korban.
Pembawa burung mulai jual mahal, tidak akan memberikan burung dalam kantong kertas tersebut kalau cuma dihargai Rp. 800.000. “Gini saja 900.000 saya lepas, kalo di bawah itu mending nunggu orang yang sudah nawar 1 juta tadi.” Di sini jebakan mulai dipasang. Akhirnya ada satu korban yakni Om Slamet yang tergiur dengan tawaran burung murai anakan dalam kantong tersebut. Setelah deal harga Rp. 875.000,- kantong berisi burung murai anakan tersebut diserahkan.
Alhasil setelah sampai rumah, Om Slamet terkejut bukan kepalang pasalnya murai anakan tersebut adalah murai betina Kalimantan dengan kondisi jari kaki terluka, di mana umumnya harga murai Kalimantan bahan di Pasar Kupang bekisar Rp. 200.000-an. “Sebagai pengalaman, lain kali jika ada modus serupa sebaiknya menghindar atau dicuekin saja, lebih aman lagi jika kita mengajak teman yang paham burung serta harga burung,” sesalnya.
Catatan:
Jangan pernah ambil risiko beli burung dalam kantong kertas, kardus, besek, dan sejenisnya. Sebagus-bagusnya burung apabila disimpan dalam kantong kertas atau sejenisnya pasti akan stress dan tidak akan bunyi. (Endar Wardhana/Redaksi)
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
kemarin hari sabtu,aku jalan jalan ke kpasar burung kupang surabaya,dari jalan raya depan giant dipo,aku belok kiri liat liat burung kecil,trus abis dari situ aku lanjutkan menyusuri jalanan tsb.sampai di pertigaan aku berhenti sbntar,aku liat ada orang orang koq agak keburu buru,trus menuju ke arah aku,pdhl aku masih belom turun dari motorku merka sambil mbawa kardus kecil sambil menawarkan ke aku,ceritanya juga sama dengan yang diatas.akhirnya hp dan uang 5oooo terlepas dari tanganku,dan kardus tsbt aku bawa,lalu aku pergi meninggalkan lokasi tsbt utk plg,di perjalanan aku plg,aku baru sadar klo aku habis kena tipu oleh bajingan pasar kupang tsbt
“PERHATIAN SEMUA PEMBACA BUDIMAN”….
khusus yg didaerah grogol-kota(stasiun)…sktr jatiuwung(tangerang)..
daerah grogol-kota (pp) modus dlm angkot m25 beranggotakan 5 orng yg bw burung 1 yg lain pura2 nwr dan 1 nya ddk didpn sblh supir saat itu aku&anaku ada didlm angkot trsbut,saat trnsksi burung trsbt dlm kntong semen bilangnya beo,ku ditwrin g mau cos aku dah prnh dngr pnipuan smcam ini dri tmnku.aku mnolak dgn ctus untk ank skolh aja ssh.. dgn mksd agar para clon korban ingt ank & istri,bgtu kr2
untuk lebih berhati2, kalau saya lebih baik browsing2 di internet untuk mencari info sebanyak2nya untuk jenis burung yg kita jadikan buruan untuk dibeli dan dibawa pulang, jadi sampai di pasar burung atau kios burung, kita sudah tau musti beli burung yang mana, kualitas seperti apa ….biar gak ketipu sama penjual burung yg nakal atau oknum2 yang tidak bertanggung jawab…. 🙂
betul Om,emng tuh pnipu tega bngt yach,..!kjadian srupa jg ada disini di tangerang bkn dipsr burung tp dijalanan ku tau dr sorang temannya, tmnku dia seorng polisi yg bru dpt laporan dr sikorban yg mlaporkn pnipuan trsbut,burung dimasukkan dikrts semen blng nya Beo eh ga taunya isinya burung belibis swh yg wrn htm jmbul merah,trs dibw ama tmnku n aku smpet ditwrin disuruh piara tp bwt apa?..hehe
semoga penipuan sprti ini tdk trjadi lg selamanya…. 🙁
#(berharap) 🙂
kejadian jg sich sm kawan om saya, beli burung dalam “karung” tanpa dilihat jenis burung’y hanya siulan burung (yg notabene siulan penipu) ternyata sampai rumah bukan burung yg didapat tapi mentimun….glek…gle…glek…
Makasih infonya Oom! ane kagak akan ketipu lagi dah. kampret!!!
betul om kasihan pedagang aslinya tapi kok dibiarkan saja ya sama pedagang aslinya bisa bisa kita malas ke pasar burung yang ada penipunya atau makelar yang mengganggu kayak di pasar loak demak surabaya aja
Setuju dengan Om Endar W, memang betul apa yang sudah disampaikan di atas. Saya sudah menghabiskan jutaan rupaih. Sudah sampai 7 ekor burung MB saya beli di Pasty pasar burung di Yogyakarta, yang 6 ekor tidak sampai satu bulan mati. Hidup satu ekor saya pelihara sampai satu tahun, pada waktu beli dijanjikan MB Medan tapi ternyata Borneo. Saya hampir ramai dengan penjualnya tapi dilerai oleh Bulan Ramadhan ….
Saya juga ketipu waktu hunting jalak suren buat masteran om.. yang seharusnya suren lokal malah dibilang suren malaysia dan sebaliknya.. ehehe
hihihihi..jg ingat pengalaman pribadi-kapok dah
knp tdk dicek dulu sebelum beli? apa sudah di cek tp oom Slamet tdk mengerti tentang murai? semoga menjadi pembelajaran kita semua.
Yg jadi pertanyaan knapa ya mreka slalu di biarin sama pedagang burung asli sekitarnya?di pasar depok jg Ada tuh orang-orangnya jg itu itu melulu tiap minggu selalu Ada,kAsian orange yg ketipu