Kemunculan banyak event organizer (EO) lomba burung berkicau di berbagai daerah membuat persaingan dalam mengemas sebuah lomba semakin ketat. Berbagai macam cara pun dilakukan oleh EO untuk menarik peserta. Mereka mulai berani mencantumkan nama tokoh dan sponsor. Mungkin dengan cara seperti ini, panitia atau EO bisa menyedot peserta lebih banyak.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tetapi, saat ini peserta lomba sudah pintar-pintar dan tidak bisa diiming-imingi dengan sosok atau tokoh yang akan hadir. Justru peserta sekarang ini melihat hadiah yang dikeluarkan harus sesuai dengan yang ada di brosur. Jika tidak sesuai maka kicaumania akan kapok mengikuti gelarannya lagi. (Lihat artikel sebelumnya: Faktor-faktor “yang bermain” dalam hidup-matinya EO lomba burung)
“lntinya saat ini EO harus membuat peserta senang, hadiah jangan disunat. Meski jumlah gantangan sedikit, hadiah tetap harus dikeluarkan,” tutur Katam Pesawat, Nahkoda Lembang Enterprise, salah satu EO lomba burung di blog barat.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Menurut Katam, bila lomba ingin sukses maka panitia harus mulai memanjakan peserta, terutama soal hadiah jangan disunat alias dikurangi meski persertanya sangat sedikit. Bila hal ini dilakukan oleh EO-EO dengan baik tanpa mengambil keuntungan semata, maka lomba akan berjalan sukses dan jumlah peserta pun bakal membludak.
Terobosan baru
Selain hadiah yang dikeluhkan oleh kicaumania, juri pun terkadang menjadi momok yang menakutkan buat panitia. Bila panitia menurunkan juri yang kurang profesional maka peserta lomba pun akan sedikit. Jadi, EO pun harus benar-benar pintar memilih juri yang akan dipakai.
Sementara ini, hadiah dan juri sangat berpengaruh terhadap kesuksesan jalannya lomba.
“Rata-rata lomba yang digelar dengan iming-iming hadiah yang cukup besar serta tiket murah namun jarang keluar, kini mulai ditinggalkan peserta,” kata Katam Pesawat.
Melihat perkembangan ini, Katam dengan benderanya Lembang Enterrprise mencoba terobosan baru pada Minggu (5/7) di Pasar Burung Lembang. Ia menggelar lomba dengan hadiah yang cukup menarik tanpa ada potongan alias tanpa disunat. Meski kelihatannya merugi, namun panitia ingin memanjakan peserta sebagai tamu undangan yang istimewa.
Cara ini sepertinya cukup ampuh intuk menyedot peserta lebih banyak.
Hadiah dan juri merupakan satu bagian yang tidak bisa tepisahkan dalam sebuah lomba. Apalagi, tiap pekan di Jabodetabek ada tiga atau lima EO yang menggelar lomba. Jadi saat ini panitia atau EO dituntut untuk mengemas lomba yang baik dan tidak mengecewakan peserta.
EO yang tidak benar dalam mengemas lomba, dipastikan umurnya pendek. (Bersambung)
Rangkaian Artikel Tips Sukses Gelar Lomba Burung:
- EO lomba burung Kaltim andalkan juri Jawa dan pemunculan tokoh
- Komplain penilaian lomba burung adalah hak peserta
- Cara Lembang Enterprise bersaing mengemas lomba burung di blok barat
- Faktor-faktor “yang bermain” dalam hidup-matinya EO lomba burung
Penting:Â Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Komentar Terbaru