Pernah dengar istilah bibimbap? Ini adalah makanan (nasi campur) ala Korea. Makanan inilah yang sangat disukai Ihsana (23 tahun). Bibimbap bukan sekadar nasi campur pengenyang, tetapi makanan yang lezat ini juga berkhasiat untuk pengobatan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Bibimbap campuran nasi hangat serutan lobak, umbi wortel, daging, telur, dan sambal khas Korea yang menyengat. Alumnus Departemen Biologi Universitas Indonesia itu menyantap habis semangkuk bibimbap, termasuk serutan umbi lobak Raphanus sativus. Tanpa disadari, Ihsana sudah mencegah pembentukan batu ginjal. Mayo Foundation for Medical Education and Research, Amerika Serikat menyatakan, risiko setiap orang terkena batu ginjal 10%.
Umbi lobak yang putih itu memang mujarab mengatasi batu ginjal sebagaimana pengalaman kerabat Dra Maryati Kurniadi MSi Apt, dosen di Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Narayana, sebut saja begitu, semula mengeluhkan sakit pada kedua sisi pinggang pada 2008. Dokter yang memeriksa dia mendiagnosis Narayana positif batu ginjal.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Untuk mengatasi gangguan itu, Narayana memarut satu umbi lobak bersih, menambahkan air matang dingin, lalu memerasnya. Ia minum air perasan umbi tanaman anggota famili Brasicaceae itu dua kali sehari. Setelah tujuh hari rutin mengonsumsi air lobak, batu ginjal terlihat larut bercampur dengan urine saat ia berkemih. Sakit pinggang pun tak pernah ia rasakan lagi.
Perbanyak minum
Menurut dr Putri Halleyana, dari Klinik Padjadjaran Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, batu ginjal alias batu saluran kemih adalah molekul tertentu yang mengkristal dan mengendap di saluran kemih. Endapan itu terjadi di sepanjang saluran kemih, mulai dari ginjal, hingga ke ujung luar saluran, termasuk kandung kemih. Sebanyak 75% endapan batu ginjal adalah kalsium oksalat. Sisanya, magnesium amonium fosfat alias batu struvit, asam urat, hidroksiapatit, brusit, dan sistin.
Putri Halleyana menyebutkan faktor utama dari kristalisasi adalah jenuhnya kandungan urin akan suatu zat. “Apa yang kita makan dan minum menyumbang sebagian besar kandungan urine,” kata dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu. Putri menyatakan makanan maupun minuman yang mengandung banyak oksalat seperti cokelat, teh, atau bayam jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium oksalat di saluran kemih.
Makanan lain yang mengandung kalsium tinggi misalnya ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim, dan kol. Makanan itu rata-rata mengandung lebih dari 100 mg kalsium per porsi. Adapun bayam, ikan kering, dan cokelat tergolong makanan yang mengandung kalsium sedang. Cara lain untuk mencegah batu ginjal, kurangi konsumsi garam. Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan, meningkatkan 25-30 mg kalsium dalam urine. Oleh karena itu mencegah kelebihan asupan kalsium berarti mencegah batu ginjal.
Faktor lain yang meningkatkan risiko pembentukan kristal adalah lambatnya aliran cairan dalam saluran kemih. ”Aliran cairan yang lambat dan statis memberikan waktu bagi zat-zat untuk berinteraksi dan membentuk kristal,” ujar Putri. Oleh karena itu asupan cairan ke dalam tubuh harus selalu dalam keadaan cukup untuk mencegah terjadinya statis aliran dalam saluran kemih.
“Kita harus mencegah kondisi-kondisi yang menyebabkan kurangnya asupan cairan alias dehidrasi,” ujar Putri. Selain itu tubuh yang terlalu banyak diam pada suatu posisi, misalnya duduk terlalu lama, juga dapat memperlambat aliran cairan pada saluran kemih. Selain itu, beberapa gangguan metabolisme dan konsumsi obat-obatan juga dapat memicu pengendapan zat pada saluran kemih. Para penderita batu ginjal sebaiknya mengonsumsi air putih untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal.
Lobak manjur
Kesembuhan Narayana kebetulan belaka? Maryati tertarik untuk membuktikan khasiat Raphanus sativus sebagai penggempur batu ginjal. Dalam penelitiannya, ia menggunakan umbi-umbi lobak putih sepanjang 22-24 cm, berdiameter 4-5 cm, dan berbobot 300-350 g per umbi. Selain itu ia memanfaatkan batu ginjal kalsium jenis kalsium oksalat-asam urat, kalsium oksalat-magnesium ammonium, dan kalsium oksalat fosfat. Ketiganya dalam dua bentuk, utuh dan gerusan.
Perempuan yang 38 tahun menjadi dosen itu menghancurkan lobak sehingga mendapatkan sari. Ia membagi sari lobak menjadi tiga dosis, yaitu 100 ml, 200 ml, dan 400 ml. Sebagai kontrol positif ia menggunakan eliksir yang lazim untuk mengatasi batu ginjal. Master Farmasi alumnus Universitas Indonesia itu merendam ketiga jenis batu ginjal kalsium itu dalam tiga konsentrasi sari lobak dan eliksir. Total jenderal terdapat 24 sampel percobaan.
Durasi perendaman selama 3 jam dalam suhu 37oC dan dilakukan pengadukan setiap 30 menit sesuai suhu dan kondisi optimal ginjal manusia. Setelah perlakuan, Maryati melakukan sentrifugasi dan destruksi sari lobak, kemudian mengukur kadar kalsium terlarut dengan menggunakan alat spektrofotometer serapan atom (SSA). Maryati melakukan destruksi atau perusakan menggunakan asam nitrat pekat dan asam perklorat dengan perbandingan 5 : 1.
Tujuan destruksi untuk mengubah ikatan kovalen pada sari lobak menjadi ikatan ion. Hasilnya menggembirakan. Sari lobak ternyata efektif melarutkan batu ginjal kalsium, setara dengan eliksir. Hasil terbaik diberikan oleh sari lobak dengan dosis 400 ml. Menurut Maryati, umbi lobak mengandung asam-asam seperti alil isotiosianat, asam pektat, glakturonat, fitin, dan pelargonidin. “Asam-asam itu dapat berfungsi sebagai pelarut,” ujar Maryati. Dengan begitu, lobak dapat melarutkan batu ginjal.
Hasil riset Maryati sejalan dengan penelitian Vargas S dari Departemen Sistem Biologi, Universidad Autónoma Metropolitana-Xochimilco, Meksiko. Vargas membuktikan pemberian ekstrak air Raphanus sativus mampu menurunkan bobot batu pada tikus yang mengidap batu ginjal. Selain itu terjadi peningkatan volume urine pada tikus dalam waktu 24 jam. Begitu juga riset Vaishali Mute dari Jayawantrao Sawant College of Pharmacy and Research, India.
Kandungan flavonoid di dalam lobak terbukti dapat meningkatkan fungsi diuretik atau peluruh urine pada tikus yang telah diinduksi dengan garam. Anand Tiwari dari Modern College Of Pharmacy, Maharastra, India, menyatakan mekanisme penyembuhan batu ginjal ada beberapa macam, yaitu meningkatkan volume urine, mengurangi aktivitas pengapuran, menyeimbangkan inhibitor dan promotor pada proses kristalisasi dalam urine, mengatur metabolisme oksalat, menyeimbangkan koloid kristaloid, dan sebagai antioksidan pada jaringan ginjal.
Menurut Koordinator Kelas Internasional Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr rer nat Sophi Damayanti, lobak putih juga bersifat antioksidan. “Lobak putih bersifat antioksidan dan antidiabetes,“ ujar Sophi. Menurut alumnus Jurusan Farmasi, Universitas Dusseldorf, Jerman, itu lobak putih umumnya dipakai untuk mengatasi penyakit degeneratif karena mengandung antioksidan. “Antioksidan yang dimaksud adalah glucosasinolates dari golongan polifenol,” tutur Sophi.
Glucosasinolates itu hanya ada pada keluarga Barsicaceae. Sebagai antioksidan, glucosasinolates mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari polusi udara, stres, maupun konsumsi zat-zat pengawet. Selain itu, lobak putih juga berkhasiat sebagai penurun kadar glukosa dalam darah.
Herbalis di Yogyakarta, Lina Mardiana, kerap meresepkan lobak untuk mengatasi gangguan ginjal, hipertensi, dan diabetes mellitus. Pasien menghaluskan satu umbi lobak lalu menambahkan 200 ml air putih. Ramuan itu untuk satu kali konsumsi termasuk ampasnya. Sebagai pencegahan, Lina menyarankan untuk mengonsumsi lobak dalam sup. (sumber: artikel terproteksi khusus untuk member di trubus-online.co.id yang boleh di-share dengan menyebut sumbernya)
Rangkaian artikel tips herbal bulan Agustus 2012:
- Tips Herbal (4): Buah okra ampuh turunkan kadar gula darah
- Tips Herbal (3): Bibimbap ampuh gempur batu ginjal
- Tips herbal (2): Riset membuktikan petai atasi lemah jantung
- Tips Herbal (1): Lawanlah berbagai penyakit dengan menu harian di meja makan
ARTIKEL LENGKAP TERLAMA-TERBARU
Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.
Makasih infonya gan, jadi tau deh kalau lobak enak juga Ƴɑ̤̥̈̊ªªªª.