Raja Pleci hatrik, Ningrat nyeri di lomba burung Danlanud Iswahyudi Cup Magetan – 9 September 2012

Raja Pleci, jagoan pleci milik H. Edy dari Jepara berhasil menyapu bersih seluruh kelas pleci. Ada tiga kelas, dua sesi pertama dimenangkan secara mutlak, sedangkan sesi terakhir tos 1-2, tapi akhirnya beruntung bisa menang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Menurut sejumlah pengamat pleci, penampilan Raja Pleci sendiri sesungguhnya bukan yang terbaik. Ketika tampil dalam perfoma terbaiknya, disebutkan Raja Pleci lebih bagus dari pada jagoan milik Bernard, seperti Bintang Jogja dan Kembang Lambe, yang sama-sara sering meraih juara dan tampil relatif  stabil.

Dengan andalan jagoan pleci, H. Edy termasuk sering nyambangi lomba yang jauh. Ia beberapa kali datang ke sejumlah even di Wonogiri, kendati bukan even yang terlalu besar, atau hanya even lokal. Di kawasan Pantura Timur, nama Raja Pleci cukup disegani.

Kelas kacer juga cukup seru. Sesi pertama, muncul kejutan dengan penampilan Rojo Lele milik Dwi Londo dari Duta Walikota Cup Salatiga. Di sesi kedua, pertarungan sengit juga  terjadi antara Sakral dengan Ningrat (d/h Papua). Sempat ngetem sebentar, akhirnya Sakral harus mengakui keunggulan Ningrat, yang kemudian kembali unggul di sesi terakhir.

Ramai

Secara umum, even Danlanud Cup Iswahyudi berlangsung ramai. Kelas anis merah, kacer, cucak hijau, murai batu, cendet, pleci, masih ramai, diikuti sekitar 50an peserta. Lovebird dan kenari, diikuti sekitar 30 peserta. Jalannya lomba juga cukup lancar, bisa dikatakan tak ada komplain serius.

Seperti sudah ditulis sebelumnya (baca: 4 Orang beruntung bisa naik heli di pembukaan Lomba Burung Danlanud Iswahyudi Cup), Danlanud Cup, sebagaimana lazimnya lomba di Jawa Timur, dimulai jam 11.00, ditandai dengan pembukaan oleh Komandan Lanud Iswahyudi Marsma TNI M. Syaugi, M. Sos, dengan menggantangkan anis merah.

Sebelumnya, dalam sambutannya, M. Syaugi juga meminta kepada para kicaumania untuk memikirkan kelestarian burung yang dilombakan, agar tetap bisa dinikmati oleh generasi berikutnya secara bijaksana, tanpa merusak habitat atau lingkungan sekitarnya.

Kebanyakan peserta mengaku bersiap kembali turun di even KMB Semarang 16 September 2012, dilanjutkan dengan even KMBB Surabaya. (Waca-Jogja)

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.