Meskipun jumlah penangkar cucakrowo terus bertambah namun permintaan akan anakan cucakrowo hasil breeding tak pernah surut. Hal ini berimbas harga yang terus merangkak naik, pelan  tapi pasti. Saat ini misalnya, harga anakan cucakrawa usia makan sendiri, kisaran 2 bulan, sudah mencapai Rp. 6 juta rupiah bahkan bisa lebih bila indukannya spesial.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Kalau dalam sebulan bisa menghasilkan antara 10 – 15 pasang, berarti paling tidak ada pemasukan kotor 60 – 90 juta rupiah tiap bulannya. Sebuah angka yang cukup menggiurkan. Salah satu breeder yang sudah mempunyai penghasilan dengan jumlah kisaran seperti di atas adalah Andre dari Planet Burung Bird Farm, tepatnya di  kampung Joyopranan 21, Jalan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta.

Namun, jangan hanya membayangkan hasilnya saja yang bisa membuat kantong terus menggembung. Untuk menghasilkan anakan sebanyak itu, juga perlu kerja keras dan ketelatenan, serta waktu yang lumayan lama. Sebab, angka sebanyak itu didapatkan dari indukan sekurangnya 60 pasang! Nah kebayang kan bagaimana Andre harus merawat burung indukan sebanyak itu, ditambah merawat piyikan yang sebagian masih dalam usia loloh?

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Berapa banyak tiap hari mesti menyiapkan buah pisang, pepaya, jangkrik, juga voer ? Karena saat ini ada voer dengan kandungan cukup tinggi yang didisain khusus untuk burung breeding, diakui Andre sangat membantu, paling tidak pada saat jangkrik langka atau mahal, meskipun porsi fooding jangkrik dikurangi secara ekstrim atau bahkan ditiadakan, tidak mengurangi produktivitas burung.

Dulu otodidak, sekarang lebih gampang

Kandang lama - bagian depan ditutup dengan plastik buram
Pisang dan pepaya - wajib tiap hari selalu segar
Piyikan cucakrawa - Pasar selalu menerima

Hal lain yang perlu diketahui, memiliki hingga 60 pasang indukan cucakrowo juga tidak terjadi begitu saja. Andre merupakan penerus breeding dari ayahdanya, H. Mukriyanto, tokoh di PBI, yang bisa dikatakan termasuk penangkar cucakrowo yang pertama. Pak Mukri sudah mulai melakukan uji coba ternak cucakrowo sejak tahun 90-an.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

“Waktu itu benar-benar uji coba, trial error. Sebab memang belum ada ilmunya, belum ada bukunya, belum ada  gurunya yang bisa ditanya. Bapak harus mempelajari sendiri karakter dan lain-lain yang terkait dengan breeding, pakannya, perlakuannya, hingga bentuk kandang yang ideal, dan semacamnya. Berbeda dengan sekarang, ilmunya sudah ada, buku banyak, artikel di majalah, tabloid, internet, juga mudah didapatkan. Mau tanya-tanya, guru-nya juga sudah banyak. Karena itu, jadi penangkar cucakrowo, juga jenis yang lain jaman sekarang lebih mudah. “

Setelah uji coba pasangan pertama berhasil, barulah mulai mencari indukan baru lagi, membangun kandang baru lagi. Indukan berikutnya juga belum tentu mulus, sebab memiliki karakter yang tidak sama.

“Sejak jaman Bapak hingga saya, kadang juga ada indukan yang tidak produksi. Kadang tukar pasangan bisa jadi. Kadang pindah kandang tapi masih dalam satu lokasi di sini. Kadang tukar dengan teman. Ada indukan milik teman yang lama tak produksi, begitu pindah ke sini, tak seberalama produksi. Juga sebaliknya, kadang juga ada indukan yang di sini tak jalan, begitu pindah ke tempat lain, eh jadi. Mungkin ini soal rejeki ya, atau memang butuh lokasi baru karena bosan atau tak cocok. Masalah selalu ada yang kita harus mencari solusinya. Jadi, jangan membayangkan semuanya serba mulus dan mudah.”

Sebagian kandang lama, awalnya didisain terbuka dengan kawat strimin atau kasa. Namun ternyata kurang efektif, sehingga bagian kasa ditutup dengan sekat dari atap plastik buram. Untuk kandang yang baru, dibuat tertutup dengan pagar keliling dari batu bata. Lubang-lubang dibuat seperlunya untuk memberikan pakan dan minum, memeriksa atau mengintai, serta akses ke glodok. Itu pun tetap dengan penutup yang tidak transparan.

Pagar atau sekat dengan batu bata ini, menurut Andre, juga lebih efisien dari sisi biaya, dan bisa membantu kondisi kandang tidak terlalu panas.  Bagian atas atau atap, sebagian menggunakan atap transparan, sebagian kecil menggunakan kawat strimin, sehingga ada cahaya matahari masuk, dan bila hujan juga masih ada air gemericik yang masuk kandang.

Anda berminat menangkarkan cucakrowo? Mulai segera!!! (Waca-Jogja)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.

-7.550085110.743895